Doa Sholat Hajat Yang Mustajab. Sholat hajat bisa dilaksanakan ketika ada keinginan segera dipertemukan jodoh, melunasi utang, hingga diberikan rezeki tak terduga. Saat ada keinginan tertentu, segera lah melaksanakan dan membaca doa sholat hajat. Tidak ada aturan waktu untuk mengerjakan dan membaca doa sholat hajat.
Meski demikian, ada waktu paling mustajab untuk menjalankan dan membaca doa sholat hajat. Berikut niat dan doa sholat hajat agar keinginan segera dikabulkan. Usai melakukan sholat hajat sebanyak dua rakaat kemudian diakhiri dengan salam, langsung sujud kembali.
Sujud setelah salam dimaksudnya untuk merendahkan diri kepada Allah SWT. Doa sholat hajat saat sujud setelah salam bisa membaca, 'Subhahanallah walhamdulillah walaailaaha illallah waallahu akbar walaa haula wa quwwata illaa billahil 'aliiyil 'adzim'.
Jangan langsung berdiri, lanjutkan dengan memanjatkan doa sholat hajat agar keinginan segera terkabul. Setelahnya kamu bisa memanjatkan doa sholat hajat paling mustajab.
Ibadah sholat hajat pun menjadi salah satu cara dilakukan agar keinginan segera terkabul. Maka dari itu, lebih dulu lafazkan niat di dalam hati saat melakukan sholat berikut bacaannya,. Kemudian bangkit dan lakukan rakaat kedua dengan cara sholat yang sama.
Latin: Astaghfirullohal 'azhim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyum wa atubu ilaih. As aluka muujibaari rohmatika wa 'aazaaima maghfirotika wal ghoniimata min kulli birri wassalaamata min kulli itsmin laa tada' lii dzamban illa ghofartah walaa hamman illaa farojtah walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitah yaa arhamar roohimiin.
Kemudian, panjatkan doa yang diinginkan sambil bersujud kepada Allah SWT, seperti jodoh hingga rejeki. Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya.
Terakhir, setelah membaca doa hajat di atas, bangun dari sujud dan membaca doa, "Ya Allah, Sesungguhnya hanya Engkau yang mengetahui rahasiaku dan sesuatu yang aku tampakkan. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada di dalam hatiku, agamaku, duniaku dan akhiratku.
Dengan demikian, tidak berdosa tatkala ditinggalkan. Dengan mengetahui tata cara sholat hajat, tentunya bakal memudahkan setiap umat Islam dalam mengerjakannya. Seseorang yang menunaikan sholat ini memiliki harapan bahwa keinginannya ataupun hajatnya dapat dikabulkan oleh Allah SWT.
Tentu saja, keinginan ataupun hajat yang diminta sesuai dengan syariat-syariat Islam dan dipandang baik. Bukan sesuatu yang dilarang oleh agama.
Memohon sebuah keinginan saat melaksanakan sholat hajat biasanya untuk meminta sukses dalam hal karier, jodoh ataupun perlindungan dan lain sebagainya. Dalam hadis pun dijelaskan mengenai sholat hajat, Rasulullah SAW bersabda:. “Siapa yang berwudu dan sempurna wudunya, kemudian sholat dua rakaat (shalat hajat) dan sempurna rakaatnya, maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat.” (HR. Berdasarkan hadis tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘allaihi wasallam pun mengajarkan bahwa kita senantiasa untuk meminta kepada Allah SWT melalui sholat.
Terutama, bila sedang dalam kondisi memilliki hajat.
JAKARTA, iNews.id - Ada doa setelah sholat hajat yang bisa diamalkan. Doa ini mustajab agar yang membacanya bisa mendapat kemudahan akan keinginan dan keperluan tertentu. 5 Doa Penglaris Dagangan yang Paling Ampuh agar Makin Lancar dan Laris.
Dalam Quran surat Al Baqarah ayat 45, Allah SWT berfirman agar umat Islam sentiasa meminta hanya kepada-Nya dengan sholat dan sabar. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,. Dikutip dari buku '300 Doa dan Dzikir Pilihan' terbitan Gema Insani, berdasarkan riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah berikut bacaan doa setelah sholat hajat.
Artinya: Tiada tuhan selain Allah Yang Mahahalim (bijak-sabar) lagi Mahamulia. "Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian sholat dua rakaat (sholat hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat.".
Membaca doa setelah sholat hajat agar keinginan bisa terkabul.
Pada tata cara sholat hajat yang tidak ada larangan waktu mengerjakan selain di waktu yang memang dilarang sholat, hal ini dimaksudkan kaum muslim dilarang mengerjakan setelah shalat subuh hingga matahari terbit dan juga setelah waktu asar hingga matahari terbenam. Hanya saja, waktu terbaik yang bisa dikerjakan untuk sholat hajat adalah saat malam hari. Dan tentunya sebelum melaksanakan sholat, setiap muslim maupun muslimat diharuskan suci dari hadas kecil ataupun hadas besar sebagai salah satu syarat sahnya sholat.
Urutan kedua dalam tata cara sholat hajat ialah membaca do’a iftitah setelah takbiratul ikhram. Namun pada tata cara sholat hajat ini, alangkah baiknya membaca surah Al-Ikhlas pada rakaat pertama ataupun Surat Al-Karifuun sebanyak 3 kali.. Sedangkan untuk rakaat kedua kamu bisa membaca ayat kursi.
Namun pada rakaat kedua suratan pendek yang sebaiknya dibaca ialah ayat Kursi. Lebih baik lagi, bila melakukan sujud dengan maksud tadzallul setelah salam.
“Subhahanallah walhamdulillah walaailaaha illallah waallahu akbar walaa haula wa quwwata illaa billahil ‘aliiyil ‘adzim.” Sebanyak 10 kali.
Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menyebuatkan soal sholat hajat yang mengutip dari hadis shahih dari Abu Darda radhiyallahu’anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:. “Barangsiapa berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian mengerjakan sholat dua raka'at dengan sempurna maka Allah Ta'ala memberi apa saja yang ia minta, baik segera maupun lambat.". Dari hadis di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam mengajarkan pada kita untuk senantiasa meminta kepada Allah SWT melalui wasilah sholat apabila dalam kondisi mempunyai hajat.
Besar sekali keutamaan sholat hajat ini, bahkan di dalam hadis pun ditekankan bahwa Allah Ta’ala akan mengabulkan permintaan hamba-Nya, cepat ataupun lambat. Sementara itu, Syaikh Abdurrahman Al Juzairi dalam bukunya Fiqih Empat Mazhab menulis, “Dianjurkan bagi setiap muslim yang memiliki kebutuhan yang syar’i untuk melakukan sholat hajat.”. Siapa saja yang berada dalam kondisi terjepit dan membutuhkan sesuatu, baik urusan dunia maupun akhirat sedangkan dia tidak mampu menyelesaikannya, hendaklah dia melaksanakan sholat (hajat) ini”.