Doa Sholat Dhuha Versi Nu. Setelah itu, kita dianjurkan untuk membaca doa sebagai berikut sebagaimana ditemukan di kitab-kitab fiqih Mazhab Syafi’i yaitu I’anatut Thalibin, Tuhfatul Muhtaj, Hasyiyatul Jamal . Artinya, “Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah.
Setelah itu, kita juga dianjurkan membaca lafal doa berikut ini:. Sebagai penutup, kita dianjurkan juga untuk menutup doa shalat Dhuha dengan lafal berikut ini sebanyak 40 atau 100 kali jika memungkinkan:.
Rabbighfir lī, warhamnī, wa tub ‘alayya, innaka antat tawwābur rahīm.
Shalat dhuha adalah shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan pada saat dhuha, pagi hari. Shalat sunnah ini dinamai demikian berdasarkan hadits ‘Tiada yang melazimkan shalat dhuha kecuali orang tobat.’ Dhuha adalah shalat orang tobat,’ HR Al-Hakim.
Berikut ini adalah lafal niat shalat dhuha. Semoga dengan doa ini Allah mengabulkan permintaan kita. Wa in kâna fil ardhi, fa akhrijhu. Wa in kâna mu‘siron, fa yassirhu. Wa in kâna harâman, fa thahhirhu. Artinya, “Tuhanku, sungguh waktu dhuha adalah milik-Mu.
Kata dhuha secara bahasa adalah nama untuk awal siang hari (pagi); sedangkan shalat Dhuha dalam fiqih adalah shalat sunnah yang dilakukan di waktu dhuha. (Al-Bakri bin as-Sayyid Muhammad Syattha ad-Dimyathi, Hâsyiyyah I’ânatut Thâlibîn, juz I: 253; dan Abu Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmû’ Syarhul Muhadzdzab, juz IV: 36). Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Dzar radliyallahu ‘anh, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: ‘Ada sedekah (yang hendaknya dilakukan) atas seluruh tulang salah seorang dari kalian.
Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anh, ia berkata: ‘Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Tidak ada yang menjaga shalat Dhuha kecuali orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat.’ Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Shalat Dhuha adalah shalat orang-orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat’,” (HR al-Hakim dan ia berkata: “Ini hadits shahih sesuai syarat Imam Muslim). Artinya: “Diriwayatkan dari Ismail bin Ubaidillah, dari Abdullah bin Amr, ia berkata: ‘Aku bertemu dengan Abu Dzar radliyallahu ‘anh, lalu berkata: ‘Wahai Paman, beritahukanlah diriku pada suatu kebaikan.’ Lalu ia menjawab: ‘Aku bertanya kepada Rasulullah ﷺ sebagaimana Kamu bertanya kepadaku.
Lalu beliau bersabda: ‘Bila Kamu shalat Dhuha dua rakaat maka tidak akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang lalai; bila Kamu shalat Dhuha empat rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang berbuat baik; bila Kamu shalat Dhuha enam rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang taat; bila Kamu shalat Dhuha delapan rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang beruntung; bila Kamu shalat Dhuha 10 rakaat maka pada hari itu tidak akan dicatatkan dosa bagimu; dan bila Kamu shalat Dhuha 12 rakaat maka akan dibangunkan untukmu sebuah rumah di surga’,” (HR al-Baihaqi). Waktu shalat Dhuha sebenarnya adalah mulai matahari terbit seukuran satu tombak sampai waktu zawâl sebagaimana telah disebutkan. عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ رضي اللهُ عنه: أَنَّهُ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى، فَقَالَ: أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ في غَيْرِ هذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ؟ إِنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِيْنَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ (رواه مسلم). Sungguh Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Shalat kaum awwâbîn (shalat Dhuha) adalah saat kaki anak-anak unta merasakan panasnya bumi karena terik matahari’” (HR Muslim; lihat Abu Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawi, Syarhun Nawawi ‘alâ Shahîh Muslim, [Bairut, Dâr Ihyâ’it Turâtsil ‘Arabi, 1292 H], juz VI: 30).
Hikmah shalat Dhuha pada waktu utama ini adalah agar setiap seperempat siang tidak kosong dari shalat. Shalat Dhuha sunnah dilakukan dengan dua rakaat salam. Atau lebih utama digabung, rakaat pertama membaca as-Syamsu dan al-Kafirun, kemudian rakaat kedua membaca ad-Dhuha dan al-Ikhlas.
Kemudian untuk rakaat-rakaat berikutnya surat al-Kafirun di rakaat pertama dan al-Ikhlas di rakaat kedua. Artinya, “Saya niat shalat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala.”.
Berikut ini niat, tata cara dan doa setelah sholat dhuha yang dianjurkan dilakukan oleh Muslim. Niat, Tata Cara dan Doa Sholat Dhuha Lengkap dengan Artinya.
Suara.com - Sholat Dhuha merupakan sholat sunnah yang memiliki banyak keutamaan dan dianjurkan bagi umat Islam untuk melakukannya. Artinya: Aku menyengaja sembahyang sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah SWT. Sholat Dhuha boleh dilakukan sekurang-kurangnya dua rakaat hingga 12 rakaat.
Atau surat Al-lail dan Al-Insyirah. Sedangkan sholat dhuha lebih daripada 4 rakaat, salat pertama dianjurkan membaca surat As-Syams dan Ad-Dhuha.
Dilansir dari NU Online, berikut doa yang dianjurkan dibaca sesudah Sholat Dhuha yang ditulis oleh Alhafiz K:. Artinya: Tuhanku, sungguh waktu dhuha adalah milik-Mu.
Tuhanku, kalau rezekiku di langit, turunkanlah. Tuhanku, dengan-Mu aku bergerak.
Dalam agama Islam, sholat tidak hanya berjumlah 5 waktu yang hukumnya fardhu (wajib). Akan tetapi, terdapat pula sholat yang hukumnya sunnah, baik itu dilakukan pada pagi, siang maupun malam hari.
Menurut pendapat Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syatha al-Dimyati dalam kitab I’anatuth Thalibin (jilid I, h. 293), dijelaskan bahwa Sholat Dhuha dikerjakan pada awal pagi, yakni beberapa saat setelah matahari terbit. Sedangkan waktu yang utama (terbaik) untuk shalat ialah ketika mendekati seperempat hari.
Ada pendapat lain yang menyebut maksimal yakni 12 rakaat, dan paling banyak tidak terbatas. Sebelum sholat, pastikan seseorang dalam kondisi suci (bukan sedang keadaan junub), memiliki wudhu serta mengenakan pakaian sopan yang sudah menutupi aurat sesuai kelamin; laki-laki dan perempuan.
Berikut ini tata cara Sholat Dhuha sebagaimana keterangan dalam Fiqih:. Takbiratul Ihram, yaitu mengangkat kedua tangan sambil melafalkan niat dalam hati. Tentu saja doa yang dibaca memiliki sumber dan landasan masing-masing. Artinya: “Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah. Jika jauh, dekatkanlah dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh.”. Berikut beberapa hadits yang menerangkan tentang keutamaan-keutamaan Sholat Dhuha.
Riwayat dari sahabat Abu Dzar, bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,. “Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah.
Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.” (HR. Riwayat dari sahabat Nu’aim bin Hammar Al Ghathafani, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,.
“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (baca: di waktu Dhuha). Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa ia berkata:.
“Kekasihku (Rasulullah) mewasiatkan aku utiga perkara: puasa tiga hari di setiap bulan, dua raka’at shalat dhuha dan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Demikian penjelasan lengkap tentang sholat dhuha beserta doa menurut versi NU dan Muhammadiyah.