Cerita Sholat Berjamaah Bersama Keluarga. Profesi apapun sebaiknya ketika adzan berkumandang langsung menuju tempat sholat. Walaupun ada pengecualian, misal seorang dokter sedang melakukan operasi pasien, dan ketika berlangsung operasi, adzan berkumandang maka sebaiknya selesaikan dahulu proses operasi dan pasien sudah aman dan dapat ditinggalkan kemudian baru mendirikan sholat. Apalagi di masa wabah Covid-19 peran tenaga medis sangat dibutuhkan. Jaman modern seperti sekarang, untuk menunjukkan sudah masuk waktu sholat sangat mudah.

Alangkah baiknya sebelum adzan berkumandang kita sudah bersiap diri mendirikan sholat. Ketika kita dipanggil Presiden pasti akan berusaha tidak terlambat. Padahal yang memberi rezeki Allah SWT kenapa ketika adzan kita tidak bersiap lebih dahulu. Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Qatadah bin Rib'iy mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah bersabda: "Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku mewajibkan umatmu shalat lima waktu, dan Aku berjanji bahwa barangsiapa yang menjaga waktu-waktunya pasti Aku akan memasukkannya ke dalam surga, dan barangsiapa yang tidak menjaganya maka dia tidak mendapatkan apa yang aku janjikan".

Semoga Allah SWT memudahkan langkah kita sholat berjamaah dan tepat waktu.

Cerita pengalaman shalat berjamaah di rumah atau di masjid

Cerita Sholat Berjamaah Bersama Keluarga. Cerita pengalaman shalat berjamaah di rumah atau di masjid

Kemudian ahmad dan adiknya pergi ke ruang shalat di rumahnya. Ahmad kemudian memimpin shalat dan diikuti oleh adiknya hingga selesai. setengah jam sebelum adzan dikumandangkan oleh muaddzin ahmad dan adiknya pergi berwudhuk bersama-sama. Kemudian ahmad dan adiknya pergi ke mesjid dekat rumahnya. Ketika mereka sampai di mejis beberapa menit kemudian adzan dikumandangkan oleh muaddzin .

Buatlah cerita tentang sholat berjamaah di masjid

Cerita Sholat Berjamaah Bersama Keluarga. Buatlah cerita tentang sholat berjamaah di masjid

Pengalaman shalat jum'at di masjid. Ketika adzan tiba sobri dan adiknya pergi berwudhuk bersama-sama. Kemudian sobri dan adiknya pergi ke ruang shalat di rumahnya. Sobri berdiri di posisi imam kemudian adiknya berdiri sebelah kanan sedikit dibelakang Sobri . Pengalaman shalat jum'at di masjid. setengah jam sebelum adzan dikumandangkan oleh muaddzin sobri dan adiknya pergi berwudhuk bersama-sama.

Kemudian ahmad dan adiknya pergi ke mesjid dekat rumahnya. Ketika mereka sampai di mesjis beberapa menit kemudian adzan dikumandangkan oleh muaddzin Sobri dan adiknya kemudian mengerjakan shalat sunnah qabliyyah.

Muadzin kemudian mengumandangkan iqamah. Imam memimpin shalat, ahmad dan adinya beridiri di shaf shalat yang pertama dan mengikuti shalat imam.

Cerita Penyesalan Ulama Saat Tidak Shalat Berjamaah

Cerita Sholat Berjamaah Bersama Keluarga. Cerita Penyesalan Ulama Saat Tidak Shalat Berjamaah

BincangSyariah.Com – Melaksanakan sholat fardlu lima waktu secara berjamaah merupakan salah satu ibadah yang amat bernilai bagi umat Islam. Dalam kitab al-Minah as-Saniyah, Syaikh Abdul Wahab asy-Sya’roni mengungkapkan beberapa ahwal (keadaan) penyesalan para ulama terdahulu ketika mereka gagal mendapati sholat berjamaah.

Untuk menebus dan sekaligus menunjukkan bentuk penyesalannya, ia melaksanakan sholat sepanjang malam hingga terbit fajar. Salah seorang diantara gerombolan itu menoleh kepadaku dan berkata, “Kau tidak akan mampu menyusul kami.”. Lantas bagaimana kita yang sehari-hari merasa biasa saja dan seolah tidak terjadi apa-apa ketika meninggalkan sholat berjamaah?

Semoga kita senantiasa memperoleh hikmah dari kisah-kisah para ulama dan diberikan petunjuk untuk mengikuti teladan mereka dengan melakukan amal-amal baik sekecil apapun.

5 Ibadah yang Bisa Dilakukan saat Harus di Rumah untuk Cegah

Cerita Sholat Berjamaah Bersama Keluarga. 5 Ibadah yang Bisa Dilakukan saat Harus di Rumah untuk Cegah

Pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menganjurkan agar umat Islam menunaikan ibadahnya di rumah. Sholat Jumat dan berjamaah di masjid sementara waktu ditiadakan untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19.

Sambil melakukan upaya pencegahan lain, ibadah untuk mendekatkan diri pada Allah SWT tentu harus dilakukan. Ridho dari Allah SWT yang diimbangi rajin cuci tangan, tidak keluar rumah, dan menerapkan pola hidup sehat bisa melindungi diri serta lingkungan sekitar dari infeksi COVID-19. Sholat tidak boleh ditinggalkan dengan berbagai alasan apalagi yang sifatnya wajib. Fatwa MUI telah menjelaskan, umat Islam disarankan sholat di rumah selama pandemi virus corona. Sholat berjamaah di masjid berisiko menjadi sarana penularan COVID-19 karena jarak yang dekat dalam satu tempat. MUI juga menyarankan hal serupa terkait Sholat Jumat yang wajib bagi laki-laki sehat dan dewasa.

Idul Fitri: Pengalaman hari raya di tengah pandemi Covid-19

Cerita Sholat Berjamaah Bersama Keluarga. Idul Fitri: Pengalaman hari raya di tengah pandemi Covid-19

Ia mendengar suara takbir, melaksanakan salat Idul Fitri, dan bersilaturahmi dengan keluarga secara virtual di dalam kamar. "Tak ada gelar griya (open house), mudik, atau salat Id di lapangan pada hari Lebaran tahun ini. PP Muhammadiyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) meminta masyarakat mematuhi larangan pemerintah tersebut.

Terdapat beberapa daerah yang tetap melaksanakan salat Id berjamaah di masjid atau lapangan, walaupun pemerintah telah berkali-kali menyampaikan larangan tersebut. Dari pemantauan Roni Fauzan, wartawan di Surabaya yang melaporkan untuk BBC Indonesia, ratusan jemaah melaksanakan salat Id berjamaah sejak pukul 6.10 WIB.

Pemerintah pusat sebelumnya mendorong umat Islam melakukan salat Idul Fitri di rumah demi mencegah penyebaran virus corona. Salah satu pengurus masjid di kawasan Surabaya Timur yang tidak bersedia disebutkan namanya, mengatakan, masjidnya tetap melaksanakan salat Idul Fitri.

Kisah Sahabat Nabi yang Tergesa Sehabis Shalat

Cerita Sholat Berjamaah Bersama Keluarga. Kisah Sahabat Nabi yang Tergesa Sehabis Shalat

Nabi SAW lantas melihat, Abu Dujanah tergesa-gesa meninggalkan masjid, tanpa menunggu pembacaan doa yang dibawakan beliau. "Wahai Rasulullah, saya memiliki satu alasan mengapa sering buru-buru meninggalkan masjid seusai shalat subuh," jawab Abu Dujanah. Tiap kali angin malam berembus, tak sedikit buah kurma dari pohon itu jatuh dan mendarat di depan pintu rumah saya.". Abu Dujanah lantas menceritakan, pernah suatu ketika anaknya kedapatan memakan kurma yang jatuh dari pohon tetangganya itu.

Maka, ia pun berupaya sekuat tenaga untuk mengeluarkan kurma yang terlanjur dimakan tadi dari mulut anaknya. Oleh karena itu, lanjut Abu Dujanah, dirinya sering meninggalkan masjid terburu-buru usai shalat subuh.

Harapannya, ia masih memiliki waktu untuk mengumpulkan buah-buah kurma dari pohon tetangga yang jatuh di halaman rumahnya.

Sahabat Rasul, Sya'ban RA yang Menyesal Saat Sakaratul Maut

Cerita Sholat Berjamaah Bersama Keluarga. Sahabat Rasul, Sya'ban RA yang Menyesal Saat Sakaratul Maut

Perjalanan dari masjid ke rumah Sya’ban cukup jauh dan memakan waktu lama terlebih mereka menempuh dengan berjalan kaki. Beberapa saat kemudian, istri Sya’ban ra bertanya “Ya Rasulullah ada sesuatu yang jadi tanda tanya bagi kami semua, yaitu menjelang kematiannya dia bertetiak tiga kali dengan masing-masing teriakan di sertai satu kalimat. Dalam padangannya yang tajam itu Sya’ban ra melihat suatu adegan dimana kesehariannya dia pergi pulang ke masjid untuk shalatb berjamah lima waktu.

Sya’ban pun iba dan segera membukakan baju yang paling luar lalu dipakaikan kepada orang tersebut kemudian dia memapahnya ke masjid agar dapat melakukan shalat Subuh bersama-sama. ketika baru saja ingin memulai sarapan, muncullah pengemis di depan pintu yang meminta sedikit roti karena sudah tiga hari perutnya tidak diisi makanan. Bahkan ada yang memiunta untuk ditunda matinya, karena pada saat itu barulah terlihat dengan jelas konsekwensi dari semua perbuatannya di dunia.

Related Posts

Leave a reply