Ceramah Keutamaan Sholat Di Awal Waktu. Hadirin yang di rahmati Allah, mari senantiasa kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah karena masih diberi kesempatan berkumpul di pagi ini dalam keadaan sehat wal afiat. Menunjukkan jika manusia sesungguhnya diciptakan di dunia agar terus beribadah kepada Allah.
Maka dari itu, sebaiknya kita sebagai umat manusia berlomba-lomba dalam beribadah dan berbuat amal baik bagi sesama makhluk ciptaan-Nya. Namun, dalam memenuhi kewajiban beribadah seperti sholat wajib sehari-hari haruslah dilakukan dengan ikhlas dan sesegera mungkin agar mendapatkan keutamaan.
Melaksanakan sholat tepat waktu memiliki banyak keutamaan yang jarang diketahui oleh manusia. Allah lebih mencintai perbuatan shalat tepat waktu melebihi berbakti pada orang tua dan pergi berjihad.
Dilansir dari laman Alukah pada Senin (21/6), berikut beberapa keutamaan sholat dan mengerjakannya di awal waktu:. Dari Abdullah Ibnu Mas'ud Rhadiyallallu anhu berkata, 'Aku bertanya kepada Nabi Muhammad ﷺ tentang amalan apakah yang paling disukai oleh Allah Ta'ala? Nabi Muhammad ﷺ ditanya tentang amalan apakah yang paling disukai oleh Allah Taala? أي الأعمال أفضل؟ قال: الصلاة لوقتها وبر الوالدين ثم الجهاد في سبيل الله.
Beliau menjawab, "Jihad fi sabilillah" (HR Bukhari dan Muslim). Dari Hanzhalah Al Katib dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa selalu menjaga sholat wajib yang lima, baik ruku, sujud, wudhu atau waktu-waktunya.
Al-Qur’an Bisa Menolongmu Atau Membinasakanmu & Keutamaan Shalat Di Awal Waktu adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Kifayatul Muta’abbid wa Tuhfatul Mutazahhid. Pembahasan ini disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada 23 Muharram 1441 H / 23 September 2019 M.
Pembahasan halaman ke-35 pada kitab Kifayatul Muta’abbid wa Tuhfatul Mutazahhid. Kata beliau maknanya bahwasanya kondisi seseorang hamba bersama Al-Qur’an itu satu diantara dua kemungkinan.
Sehingga dia akan berusaha untuk mengkondisikan Al-Qur’an sebagai penolong bagi dirinya dan ia berusaha selamat dari Al-Qur’an yang akan menghujat dirinya dihadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Berkata Qatadah Rahimahullahu Ta’ala, “Tidak ada seorangpun yang duduk bersama Al-Qur’anul Karim melainkan tatkala dia bangun maka satu dari dua kemungkinan; bisa semakin bertambah kebaikan bagi dirinya atau akan semakin berkurang keburukan untuk dirinya.”. “Dan apabila diturunkan kepada engkau sebuah surat dari surat-surat Al-Qur’an, maka diantara manusia ada yang mengatakan, ‘Siapa di antara kalian yang bertambah imannya dengan turunnya surat tersebut?’ Maka Allah mengatakan, ‘Adapun orang-orang yang beriman maka mereka akan bertambah keimanan mereka dengan turunnya surat tersebut dan mereka akan bergembira dengan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Adapun orang yang di dalam hati mereka terdapat penyakit, maka Allah akan menambahkan baginya kekufuran di atas kekufuran sehingga mereka akan meninggal dalam kondisi kufur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.’” (QS. Maknanya -kata Syaikh- bahwasannya sebagian manusia hanya mencukupkan dengan bacaan Al-Qur’an dan mereka meninggalkan mengamalkan kandungan-kandungan Al-Qur’an tersebut. Maka seorang hamba akan termasuk kedalam ahlul quran tatkala dia mampu mengamalkan Al-Qur’an tersebut.
Oleh karenanya datang dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dimana Nabi yang mulia bersabda:. Maka setiap orang yang mengamalkan Al-Qur’an, dia termasuk ke dalam ahlul qur’an.
Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak mewajibkan kepada hamba-hambaNya untuk menghafalkan semua ayat Al-Qur’anul Karim. Akan tetapi Allah wajibkan kepada kita semuanya untuk mengamalkan kandungan Al-Qur’anul Karim.
Dan yang semakna dengan perkara ini adalah hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:. Maka setiap perbuatannya adalah maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka orang semacam ini senantiasa didalam kemurkaan dan kemarahan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sahabat yang mulia Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu meriwayatkan, beliau berkata: “Aku pernah bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ‘Ya Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah? Kata Fadhilatusy Syaikh bahwa shalat di awal waktu adalah termasuk bentuk bersegera didalam amal-amal kebaikan.
Dan hendaknya seorang muslim memperhatikan masalah shalat lima waktu yang diwajibkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam sehari semalam. Hendaknya setiap muslim berusaha untuk mengerjakan shalat tersebut di awal waktunya kecuali beberapa kondisi yang dikecualikan didalam nash-nash syariat seperti: mengakhirkan shalat dzuhur tatkala hari yang memang sangat panas atau mengakhirkan shalat isya’ kalau seandainya tidak ada masyaqqah di dalamnya. Kalau tidak, maka yang paling utama dan yang paling sempurna adalah seorang muslim berusaha untuk menyegerakan shalat dan mengerjakan shalat di awal waktunya. Diantaranya adalah hadits yang dibawakan oleh penulis Rahimahullahu Ta’ala. “Aku pernah bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: Amalan apa yang paling Allah cintai?”. Kata beliau, dalam ungkapan tersebut kita bisa ambil faidah yaitu kewajiban menetapkan sifat mahabbah bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dan juga terdapat faidah bahwasanya amalan-amalan manusia itu bertingkat-tingkat nilainya di dalam masalah keutamaan. Inilah syahid dari hadits yang dibawakan oleh Al-Imam Rahimahullahu Ta’ala. Dan Al-Imam Al-Mundziri membawakan hadits ini sebagai syahid atas keutamaan shalat di awal waktu. Namun kata beliau apabila amalan-amalan tersebut dikerjakan di awal waktunya, maka seseorang yang mengerjakan shalat di awal waktu dia sudah dikatakan sebagai orang yang shalat pada waktunya. Karena hak tersebut digandengkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam banyak ayat Al-Qur’anul Karim. “Hendaknya engkau berterima kasih kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu.” (QS.
Di ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:. Di ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:.
Dan bahwasanya berbakti kepada kedua orang tua diantara sebesar-besar hak yang harus kita tunaikan. Kemudian makna perkataan rawi, “Kemudian amalan apa lagi Ya Rasulullah?” Kata Nabi yang mulia, “Kemudian Jihad Fii Sabilillah.” Maknanya adalah seseorang berusaha untuk berjihad dijalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam rangka meninggikan kalimat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang Al-Qur’an Bisa Menolongmu Atau Membinasakanmu & Keutamaan Shalat Di Awal Waktu.
Tidak demikian dengan yang disampaikan Gus Baha, dirinya berpendapat sholat di awal waktu bukanlah hal wajib.
Namun, terkadang karena kesibukannya tidak sedikit yang menunda untuk bersegera datang ke masjid. Padahal, keutamaan datang di awal waktu shalat Jumat sangat besar pahalanya, bahkan disetarakan seperti orang yang berkurban dengan unta. Dalam Musnad Imam Ahmad Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :.
Keutamaan salat berjamaah. Maka Rasulullah SAW bersabda, 'Inilah jamaah.".
Maka, kita pun akan menjadi orang saleh yang sejati.2. Rasulullah SAW bersabda:"Barang siapa membeli baju seharga sepuluh dirham, sedangkan padanya terdapat satu dirham berupa uang haram, Allah tidak akan menerima salatnya selama ia mengenakan baju tersebut," (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Darimi).Tentu salat berjamaah harus dilakukan pada awal waktu dan di masjid. Keutamaan salat berjamaah dibandingkan salat sendirian adalah pahalanya lebih besar.
Berikut hadist yang menjelaskan keutamaan salat berjamaah dibandingkan dengan salat sendirian yang dikutip dari Islam.nu.or.id:. Keutamaan shalat berjamaah adalah dijauhkan dari sifat munafik.
Karena diantara sifat orang munafik adalah yang bermalas-malasan dalam salat. Dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan seandainya mereka mengetahui pahala pada keduanya, niscaya mereka akan datang (berjama'ah) meskipun dengan merangkak.".
Keutamaan salat berjamaah bagi wanita dan laki-laki sama-sama diampuni dosanya oleh Allah SWT.