Cara Sholat Umat Nabi Musa. Dari Ibnu Abbas, berkata: Rasulullah bersabda: Jibril mengimamiku shalat di Baitul Haram dua kali. Adapun umat-umat para nabi terdahulu, maka telah datang dalil yang menunjukan bahwa bani Israil shalatnya kurang dari lima waktu dalam sehari semalam.

Diriwayatkan pula dari Ibnu Mas’ud bahwa shalat lima waktu merupakan ibadah yang dikhususkan bagi umat ini. Ibnu Taimiyyah pernah ditanya: Apakah umat terdahulu diwajibkan shalat sebagaimana diwajibkannya kepada kita seperti halnya waktu dan teta cara pelaksanaannya ataukah tidak? Maka beliau menjawab: Mereka diwajibkan shalat sebagaimana kita mendirikannya di waktu-waktu yang telah ditentukan. Dapatkan Informasi Seputar Shalat di Daftar IsiPanduan Tata Cara Sholat Lengkap Karya Ustadz DR. Firanda Andirja, Lc.

Sholat Sudah Ada Sejak Nabi Adam? Ini Penjelasan Pakar

Cara Sholat Umat Nabi Musa. Sholat Sudah Ada Sejak Nabi Adam? Ini Penjelasan Pakar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hadirnya peristiwa Isra Miraj yang menandakan kewajiban sholat lima waktu yang disampaikan Allah langsung kepada Rasulullah SAW, menjadi bukti pentingnya amalan ibadah tersebut bagi umat Islam. Namun demikian, sejarah mengenai sholat bukan berarti baru berawal saat peristiwa besar itu terjadi.

Pakar Ilmu Alquran KH Ahsin Sakho menjelaskan, sejarah sholat sudah terdeteksi ada bahkan sejak zaman Nabi Adam AS. Sholat itu kan bermakna doa,” kata KH Ahsin Sakho, sebagaimana dikutip dari dokumentari Harian Republika.

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ “Wa’mur ahlaka bisshalaati washthabir alaiha laa nas-aluka rizqan narzuquka wal-aaqibatu littaqwa.”. Perbedaan kental yang ada pada sholat di masa Nabi-Nabi terdahulu dengan perintah sholat kepada Nabi Muhammad adalah diserahkan secara langsung dari Allah SWT tanpa perantara. Yakni, perintah sholat kepada Rasulullah SAW begitu spesial sebab disampaikan Allah SWT secara langsung.

“Allah SWT mengundang langsung Nabi Muhammad untuk menghadap dan bertemu di Sidratul Muntaha. Manusia akan dimintai pertanggung jawabannya tentang ibadah sholat pertama kali.

Beliau menjabarkan bahwa ibadah sholat pun secara spiritual juga menjadi pembatas seseorang dengan kekafiran.

Meneladani Nabi Ibrahim, Sang Kekasih Allah

Cara Sholat Umat Nabi Musa. Meneladani Nabi Ibrahim, Sang Kekasih Allah

QS Al-Anbiya ayat 52-54 merekam dialog antara Nabi Ibrahim dan ayahnya, Azar, yang berprofesi sebagai pembuat berhala, serta kaumnya. Keteguhan iman Nabi Ibrahim tak luntur sedikitpun bahkah ketika dihukum oleh Raja Namrud dan kaumnya dengan dibakar hidup-hidup. Ini adalah pelajaran penting ketika semakin banyak anak muda melupakan akhlak bagaimana bersikap dengan orang tua. Episode ini juga memberikan pelajaran keempat, bahwa Nabi Ibrahim mencontohkan keikhlasan untuk mengorbankan anak yang dicintainya di jalan Allah.

Sanggup mengorbankan sesuatu yang kita cintai, seperti harta, di jalan Allah dengan ikhlas adalah salah satu sifat orang bertakwa. Semoga dengan pertolongan Allah, kita selalu merasa ringan dan mudah dalam mengikuti teladan yang diberikan oleh Nabi Ibrahim.

Kisah Isra' Mi'raj Perjalanan Nabi Muhammad SAW Menembus

Dalam perjalanan bertemu Sang Pencipta, selain ditemani malaikat Jibril, Rasullulah mengendarai Buraq, yakni hewan putih panjang, berbadan besar melebihi keledai dan bersayap. Dikisahkan Buraq, sekali melangkah bisa menempuh perjalanan sejauh mata memandang dalam sekejap untuk melewati 7 langit dan bertemu dengan para penghuni di setiap tingkatan. Di Sidratul Muntaha inilah Nabi Muhammad berdialog dengan Allah SWT, untuk menerima perintah wajib salat lima waktu dalam sehari.

Perjalanan Rasulullah saat itu tidak lah mudah, meskipun beliau dimuliakan oleh Allah SWT tetap saja Nabi Muhammad SAW dihadapkan dengan berbagai godaan. Ketika mencapai Sidratul Muntaha di langit ketujuh maka perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam menerima perintah Allah SWT telah berakhir.

Menyadari hal itu membuat Nabi Muhammad SAW meminta keringanan pada Allah SWT sehingga perintah sholat diringankan menjadi lima waktu dalam sehari.

Perintah Shalat Sebelum Nabi Muhamamd Saw

Perintah shalat itu ada sejak kapan dan bagaimanakah bentuk shalat di zaman sebelum Nabi Muhammad Saw? Bukankah bacaan shalat yang kita kenal sekarang berasal dari al-Quran, sementara al-Quran baru diturunkan kepada Rasulullah?

Memang Nabi Muhammad Saw melalui perjalanan Isra’ Mi’raj-nya diwajibkan untuk melaksanakan shalat lima waktu. Namun bukan berarti nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad Saw tidak melaksanakan shalat.

Seperti yang tertulis pada QS Ibrahimm ayat 40, yaitu: “Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap melaksanakan shalat; Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” Hal ini menunjukkan bahwa Nabi Ibrahim as pun melakukan shalat. Begitu pula kisah mengenai shalat Nabi Zakaria as di QS Alli Imran [3]: 39 dan Nabi Musa as di QS Yunus [10]: 87.

Dari berbagai ayat di atas, perlu kita ketahui bahwa ibadah shalat memang sudah ada sejak dulu. Hanya, tata caranya saja yang berbeda. Kita tidak mengetahui dengan pasti bagaimana tata cara shalat nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad Saw, dalam riwayat dikatakan bahwa Nabi melakukan shalat dua kali dalam sehari, sehari semalam. Shalat lima waktu baru diwajibkan ketika Nabi Isra dan Mi’raj.

Shalat, Ibadah Seluruh Nabi Dan Rasul (2)

Cara Sholat Umat Nabi Musa. Shalat, Ibadah Seluruh Nabi Dan Rasul (2)

Allah pun berfirman mengenai kisah Nabi Syu’aib ‘alaihissalam ketika beliau melarang kaumnya beribadah kepada selain Allah dan melarang kaumnya curang dalam timbangan dan takaran. Al Allamah As Sa’di rahimahullah mengatakan ketika menafsirkan ayat ini, “Sesungguhnya shalat itu sudah di disyariatkan semenjak zaman para Nabi dahulu, dan shalat itu adalah amalan yang paling utama. Sebaliknya, ketika shalat ditinggalkan maka kehidupan agama seorang hamba tidak akan teranggap”. Maka hal ini menunjukkan keutamaan yang sangat besar dari ibadah shalat dibandingkan amalan-amalan lainnya.

“maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat” (QS. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya), (ingatlah) ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore, maka ia berkata: “Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan”. Diterjemahkan dari: Ta’zhiimus Shalah, Syaikh Prof Dr Abdurrazaq bin Abdul Mushin al Badr.

Kekaguman Nabi Musa terhadap Umat Nabi Muhammad

Ungkapan kekaguman Nabi Musa dijelaskan oleh Wahab Ibn Munabih seorang pemuka tabi’in ahli sejarah, dalam kitab Sabil al-Addikar karya Syekh Al-Habib Abdullah ‘Alawi Al-Haddad, sebagai berikut:. Nabi Musa berkata: “Sungguh aku menemukan di alwah segolongan umat mereka mengerjakan shalat lima kali dalam sehari semalam. قال يا رب إني أجد في الألواح أمة يصومون لك شهر رمضان فتغفر لهم ما كان قبل ذلك فاجعلهم أمتي. قال يا رب إني أجد في الألواح أمة يحجون لك البيت الحرام لايقضون منه وطرا يعجون بالبكاء عجيجا ويضجون بالتلبية ضجيجا فاجعلهم أمتي.

Keempat, umat Nabi Muhammad selalu mendapatkan ampunan atas dosa-dosa yang telah lampau sebagai balasan dari ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Related Posts

Leave a reply