Cara Shalat Witir 3 Rakaat Setelah Tahajud. Tapi, ada beberapa syarat dan rukun salat witir yang perlu terpenuhi supaya lebih afdal. Sementara waktu yang lebih baiknya dikerjakan pada akhir malam sebagai penutup rangkaian ibadah salat. Artinya: Aku mengerjakan sembahyang sunah salat witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah ta'ala. Setelah rangkaian salat selesai, Anda membaca zikir sebanyak tiga kali yaitu Subhaanal malikil qudduus. Artinya: "Maha Suci Allah Penguasa Yang Kudus, Tuhan para malaikat dan Jibril. Artinya: "Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan berdiri sendiri, tiada tuhan selain Engkau.
Itulah rangkaian tata cara salat witir yang bisa Anda lakukan sendiri pada penghujung waktu malam.
Sehingga, melaksanakan shalat witir selain di waktu yang telah disebutkan, merupakan mubah hukumnya. Sholat witir merupakan salah satu amal yaumiyah yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau biasa mengerjakan sholat sunnah ini sebagaimana hadits dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu:.
“Witir bukan keharusan seperti sholat wajib kalian, akan tetapi ia adalah sunnah yang biasa dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam” (HR. Para ahli Qur’an di kalangan sahabat adalah mereka yang hafal Al Quran dan sangat komitmen untuk mengamalkan serta mendakwahkannya.
Salah satu amalan yang diperintahkan Rasulullah kepada mereka adalah sholat witir, agar semakin dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena sesungghnya Allah Azza wa Jalla itu witir, mencintai yang witir.” (HR.
Sholat witir sangat ditekankan oleh Rasulullah untuk dilakukan para sahabat beliau.
Oleh sebab itu, rangkaian shalat sunah seseorang dalam sehari semalam hendaknya ditutup dengan witir sebagai bukti pengesaan hamba kepada Tuhan. Dalam riwayat Muslim disebutkan: “Barang siapa mengerjakan salat pada malam hari maka hendaklah dia menjadikan salat terakhirnya sebagai Witir (sebelum Subuh) karena sesungguhnya Rasulullah SAW telah memerintahkan hal tersebut.” (Said bin ‘Ali bin Wahf al-Qahtjani, Ensiklopedia Shalat menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, 2006, hlm.
Hadis itu berbunyi: “Abu Dzar berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah SAW) pernah berpesan kepadaku tentang tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan untuk selamanya, Insyaallah, yaitu sholat fajar, sholat witir sebelum tidur, dan puasa tiga hari pada setiap bulan.”. Lebih tepatnya, apakah dia bisa memastikan diri untuk bangun dari tidur guna melaksanakan sholat Witir atau tidak. Hadis-hadis sahih yang lain juga menunjukkan perincian seperti ini.” ((Sallamah Muhammad Abu Al-Kamal, Mukjizat Shalat Malam-Meraih Spiritualitas Rasulullah, 2002, hlm.
“Sholat tarawih artinya menunaikan salat dengan jeda untuk melahirkan ketenangan pada jiwa,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Sholat witir tiga rakaat tidak sama dengan pelaksanaan sholat maghrib, yang membedakan yaitu terletak pada tahiyat awal. Pada sholat witir tiga rakaat tidak ada tahiyat awal. Hanya ada satu kali duduk tahiyat, yaitu duduk tasyahud akhir.
Sebagaimana dalam hadits shahih yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:. Berdasarkan keterangan Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu bahwa seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah shalat malam itu?” Beliau menjawab:.
Shalat tarawih dianjurkan untuk dilakukan berjamaah di masjid karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melakukan hal yang sama walaupun hanya beberapa hari saja. Tata cara yang beragam tersebut semuanya pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum. Bila melakukan semua tata cara tersebut dengan berganti-ganti berarti telah menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang banyak ditinggalkan oleh kaum Muslimin.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Ia boleh shalat 20 rakaat sebagaimana yang masyhur dalam mazhab Ahmad dan Syafi’i. Syaikh Abdul ‘Aziz bin Bazz berkata: “Sebagian mereka mengira bahwa tarawih tidak boleh kurang dari 20 rakaat.
Bertentangan dengan hadits-hadits shahih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan bahwa shalat malam itu muwassa’ (leluasa, lentur, fleksibel).
Rasulullah SAW mengajarkan sholat witir dilakukan dengan jumlah ganjil. Maka kerjakanlah sholat witir, wahai ahli Al Quran.".
Selain itu, ada juga dari HR Bukhari:. Artinya: "Jadikan shalatmu yang paling akhir di waktu malam berupa shalat witir.". Berikut ini tata cara sholat witir 3 rakaat yang dilakukan sendiri:.
Meskipun namanya witir alias ganjil, para ulama memang memiliki beberapa pendapat yang berbeda tentang tata cara pengerjaannya. Tata Cara Sholat Tahajud Agar Keinginan Terkabul Lengkap Bacaan Niat Beserta Doa. Cara ini oleh para ulama sering disebut dengan istilah fashl (dipisahkan).
Rasulullah SAW pernah shalat witir dengan lima rakaat tanpa duduk tahiyat kecuali di bagian akhir. Shalat witir dikerjakan langsung tiga rakaat dengan satu salam, tetapi di rakaat kedua duduk sejenak untuk melakukan duduk tasyahhud awal dan membaca doanya.