Cara Shalat Duduk Yg Benar. Dalam kesempatan kali ini akan dibahas mengenai kemudahan dan keringanan shalat bagi orang sakit. “Dahulu wanita yang sedang nifas di masa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam duduk (tidak shalat) selama 40 hari” (HR.
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika sakit beliau bersabda: perintahkan Abu Bakar untuk shalat (mengimami) orang-orang” (HR. Cara rukuknya dengan membungkukkan badan sedikit, ini merupakan bentuk imaa` sebagaimana dalam hadits Jabir.
Cara rukuknya dengan menundukkan kepala sedikit, ini merupakan bentuk imaa` sebagaimana dalam hadits Jabir. Yang utama, kepala diangkat sedikit dengan ganjalan seperti bantal atau semisalnya sehingga wajah menghadap kiblat.
Cara rukuknya dengan menundukkan kepala sedikit, ini merupakan bentuk imaa` sebagaimana dalam hadits Jabir. Jika tidak mampu menggerakan anggota tubuhnya sama sekali namun masih sadar, maka shalatnya dengan hatinya.
Orang yang sedang sakit sehingga tidak mampu berdiri dapat melaksanakan shalat dengan duduk sesuai petunjuk Nabi Muhammad SAW:. Artinya, “Diriwayatkan dari Ibnu Buraidah, dari Imran bin Hushain RA, ia berkata, ‘Aku menderita penyakit wasir, lalu aku bertanya tentang shalat (dalam kondisi sakit) kepada Nabi SAW, kemudian beliau menjawab, ‘Shalatlah dengan berdiri, bila tidak mampu maka dengan duduk, dan bila tidak mampu maka dengan tidur miring,’” (HR Al-Bukhari Jamius Shahih Bukhari, [Kairo, Mathba’ah Al-Amiriyyah: 1286 H], 4/377). Oleh sebab itu terkait dua pertanyaan di atas, para fuqaha (ulama ahli fiqih) telah merumuskanya secara detail.
Menurut Ibnu Hajar tidak sekadar masyaqqat yang menghilangkan kekhusyukan bahkan harus lebih dari itu. Artinya, “Khusyu dalam shalat yaitu memusatkan perhatian, berpaling dari selain Allah, dan merenung terhadap apa yang dibaca oleh lisanya baik bacaan (al-Qur’an) dan zikir,” (Al-Husain bin Mas’ud Al-Baghowi, Tafsir Al-Baghowi, [Dar Thaibah, 1417 H/1997 M], juz V, halaman 409). Artinya, “Lalu jika seseorang mampu berdiri sampai kadar bacaan Al-Fatihah, kemudian lemah (tidak mampu) dalam kadar bacaan surat, maka ia wajib berdiri sampai bacaan Al-Fatihah-nya sempurna, kemudian duduk ketika membaca surat, kemudian berdiri lagi untuk melakukan rukuk dan seterusnya,” (Ibnu Hajar Al-Haitami, Tuhfatul Muhtaj, [Mesir, Maktabah Tijariyyah Kubro: 1357 H/1983 M], juz II, halaman 21). Al-Haitami menambahkan, apabila seseorang mampu berdiri namun tidak mampu rukuk dan sujud dari posisi berdiri sebab menderita sakit di punggung yang mencegahnya membungkuk, maka ia tetap wajib berdiri sekalipun dengan bantuan orang lain bahkan walaupun dengan posisi miring ke samping, bahkan walaupun dengan membukuk mendekati batas posisi rukuk menurut pendapat yang zhahir.
Menurutnya, untuk rukuk dan sujud ia dapat melakukannya sesuai kadar kemampuan yaitu berusaha dengan semampunya membungkukkan punggung, leher, kepala kemudian pandangannya, karena atas dasar kaidah “Sesuatu yang masih mampu dilakukan tidaklah begitu saja gugur sebab sesuatu yang sukar dilakukan.”.
JAKARTA, iNews.id - Tata Cara Shalat Duduk bagi orang yang memiliki udzur karena sakit atau sebab lain yakni dengan bersila, menselonjorkan kedua kaki maupun duduk iftirasy. Menjalankan shalat fardhu lima waktu merupakan kewajiban tiap Muslim yang sudah baligh dan berakal.
Allah SWT berfirman dalam Surat Thaha ayat 14:. Kewajiban shalat lima waktu itu juga berlaku atau tanpa pengecualian bagi mereka yang sedang sakit, ibu hamil maupun orang lanjut usia. Bagi orang yang udzur syar'i seperti lumpuh maupun udzur hissi misalnya jika shalat dengan berdiri akan menyebabkan sakitnya lebih parah dibolehkan untuk shalat dengan duduk. Jika tidak mampu, boleh dengan cara berbaring.
Akan tetapi lebih baik dengan duduk iftiraasy yakni duduk bersimpuh dengan kedua telapak kaki terlipat ke belakang. Saat ruku, posisi badan membungkuk sampai dahi lurus di depan lutut.
Melansir dari laman Youtube Yufid.TV, sebenarnya kaidah perintah shalat adalah dilakukan semampunya saja karena Allah SWT tidak membebani jiwa di luar kemampuannya. Sementara itu, ada tiga posisi shalat yang dapat dilakukan seluruh umat muslim dan juga ibu hamil (bila dirasa masih mampu), yaitu:. Seluruh gerakan shalat yang semestinya (terutama bagian rukuk dan sujud) dapat diganti bila dirasa Ibu hamil kurang mampu dalam melakukannya.
Berikut ini ada beberapa manfaat melakukan tata cara shalat duduk untuk ibu hamil dengan baik dan benar, dilansir dari laman Dalam Islam:. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk tetap melakukan ibadah shalat supaya hati lebih tenang dan tentram, terutama bila waktu kelahiran hampir tiba. Melakukan gerakan sujud saat shalat justru akan membantu mengurangi rasa sakit pada bagian tulang belakang dan juga pinggang.
Sebuah riset dari Binghamton University New York menyebutkan bahwa bila gerakan sujud dilakukan secara baik dan benar, ini tidak hanya akan mengurangi tekanan fisik serta kegelisahan yang mungkin dialami Ibu hamil, namun juga digunakan sebagai terapi klinis bagi mereka yang menderita sakit punggung bagian bawah. Sujud dapat Meningkatkan Kecerdasan Penelitian yang dilakukan Columbia University State membahas tentang otak dan mereka menyatakan bahwa ada satu komponen yang tidak dialiri oleh darah bernama Prefrontal Cortex namun komponen in justru dapat teraliri darah bila seseorang melakukan gerakan sujud saat shalat.
Pasalnya, menunaikan shalat fardhu atau lima waktu wajib hukumnya bagi setiap individu muslim. Terlebih, islam memberikan berbagai kelonggaran-kelonggaran jika memang terdapat kesulitan tertentu dalam pelaksanaannya.
Bagi orang yang memiliki keterbatasan, dalam hal ini adalah udzur syar'i seperti mengalami lumpuh atau udzur hissi contohnya jika shalat berdiri akan menyebabkan sakitnya lebih parah, maka diberikan kelonggaran untuk shalat dengan cara duduk. Namun jika tidak memungkinkan, misalnya pada wanita hamil, maka diizinkan untuk duduk dengan menyelonjorkan kaki.
Saat ruku, pastikan posisi badan membungkuk hingga dahi lurus di depan lutut. Namun untuk yang memiliki keterbatasan tertentu, gerakan itu boleh dilakukan semampunya.
Yaitu dengan cara membungkukkan badan sehingga dahi menempel di tempat sujud.