Cara Shalat Berjamaah Dua Orang. Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Shalat berjamaah mengungguli shalat sendirian dua puluh tujuh derajat.” (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahihnya, kitab Al Adzan, Bab Fadhlu Shalatul Jama’ah, no. Yang demikian itu karena bila dia berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya lalu keluar dari rumahnya menuju masjid, dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat berjama’ah, maka tidak ada satu langkahpun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat, dan akan dihapuskan satu kesalahannya. Dan seseorang dari kalian senantiasa dihitung dalam keadaan shalat selama dia menanti pelaksanaan shalat.” (HR. Untuk lebih memahami tentang tata cara shalat berjamaah dua orang, berikut adalah caranya:. Dari Ibnu Abbas, ia berkata ; “Aku pernah shalat bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu malam. Lalu aku berdiri di sebelah kiri beliau, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kepalaku dari belakangku, lalu ia tempatkan aku disebelah kanannya ….” [Shahih Riwayat Bukhari I/177].
Kemudian datang Jabbar bin Shakr yang langsung ia berdiri di sebelah kiri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Saya berdiri di belakang Abdullah bin Umar ketika melaksanakan satu shalat tertentu. Ibnu Juraij bertanya lagi, “Apakah si Ma’mum itu harus dekat dengan Imam sehingga ia satu shaf dengannya, yaitu tidak ada jarak antara keduanya (ma’mum dan imam) ?” Jawab Atha’; “Ya!” Ibnu Juraij bertanya lagi, “Apakah si ma’mum tidak berdiri jauh sehingga tidak ada lowong antara mereka (ma’mum dan imam)?
Namun tata cara di atas hanya berlaku bagi imam dan makmum laki-laki.
Liputan6.com, Jakarta Sholat menjadi hal yang wajib dikerjakan bagi seluruh umat muslim. Sholat bahkan dikatakan sebagai tiang agama Islam.
Hadis riwayat Al Baihaqi yang menekankan keutamaan menunaikan ibadah sholat. “Sholat adalah tiang agama, maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia telah mendirikan agama (Islam) itu dan barangsiapa merobohkannya maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu.”. Sholat bisa dilakukan seorang diri atau dengan berjamaah.
Namun ada baiknya kita menjalankan sholat dengan cara berjamaah. Dalam hadis tersebut kita dapat melihat dengan jelas, sangat disayangkan jika seorang umat muslim melewatkan sholat berjamaah karena pahala yang didapatkan jauh berbeda.
Meski sedikit secara kuantitas, tetapi tidak mengurangi kualitas dan fadilah salat berjemaah. Untuk salat berjemaah dengan jumlah makmum banyak, tentu yang perlu diperhatikan adalah meluruskan dan merapatkan saf agar salatnya sempurna. Namun, bagaimana posisi yang benar antara imam dan makmum saat berjemaah dua orang saja?
Para ulama menjelaskan, tata cara salat jemaah yang demikian ini didasarkan pada salah satu hadis riwayat Ibnu Abbas. Para pengikut mazhab Syafi'i berpendapat, disunahkan bagi makmum untuk mundur sedikit saja dari posisi berdirinya imam (tidak sejajar).". Dan jika si makmum tetap tidak mau berpindah dan bersikeras di sebelah kiri atau sejajar di belakang imam, salatnya tetap sah tetapi hukumnya makruh.
Kesimpulannya, ketika salat berjemaah hanya dilakukan oleh dua orang, maka harus ada sikap saling pro aktif dari imam maupun makmumnya.
Pada artikel kali ini akan dibahas bagaimana posisi berdirinya imam dan makmum dalam shalat berjama’ah. Juga sebagaimana hadits dari Abu Umamah Al Bahili, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda ketika ada seorang yang memasuki masjid untuk shalat:. وإن أمَّ بأجنبية ، وخلا بها : حرم ذلك عليه وعليها , للأحاديث الصحيحة التي سأذكرها إن شاء الله تعالى . “Para ulama madzhab kami berkata, jika seorang lelaki mengimami istrinya atau mahramnya, dan hanya berdua, hukumnya boleh tanpa kemakruhan. Jika satu lelaki mengimami beberapa wanita dan mereka berkhalwat, maka jumhur ulama membolehkannya” (Al Majmu’, 4/173). Adapun posisi wanita jika bermakmum pada lelaki, baik wanitanya hanya seorang diri ataupun banyak, maka posisinya adalah di belakang imam.
Lalu terdapat dalil yang membedakan antara laki-laki dan wanita dalam hal ini, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:. “Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam menyukai mendahulukan kanan dalam setiap urusannya, misalnya ketika memakai sandal, bersisir dan bersuci” (HR.
Ini hanya menunjukkan ijtihad para sahabat dan semangat mereka agar ketika Rasulullah selesai shalat merekalah yang dilihat pertama kali. 🔍 Hadis Tentang Senyum, Hadits Shahih Muslim, Waktu2 Sholat 5 Waktu, Gambar Hewan Halal Dan Haram, Pendidikan Ustadz Yazid Bin Abdul Qadir Jawas.
Berikut pengertian, syarat sah, hingga tata cara melakukan shalat berjamaah. TRIBUNNEWS.COM - Shalat berjamaah merupakan shalat yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama dan salah seorang dari mereka menjadi imam, sedangkan yang lainnya menjadi makmum.
Shalat lima waktu yang kita sangat diutamakan untuk dikerjakan secara berjamaah, bukan sendiri-sendiri (munfarid). Anjuran Shalat berjamaah tertuang dalam terjemahan Hadis Rasulullah saw. Berikut Pengertian, Dasar Hukum, Jenis, Cara Hindari hingga Hikmah Dilarangnya Riba. Dalam Buku Pendidikan Agama Islam dan budi Pekerti Kelas VII, dijelaskan mengenai syarat sah, hingga tata cara melaksanakan shalat berjamaah, yakni:. Salat berjamaah sah apabila memenuhi syarat sebagai berikut, yakni:.