Cara Melaksanakan Sholat Qobliyah Dan Ba'diyah. Anjuran melaksanakan sholat sunnah qobliyah dan ba'diyah ini disebutkan dalam hadist Nabi SAW:. Berikut bacaan niat sholat qobliyah dan ba'diyah Isya, Latin & Artinya:.
Latin: Ushollii Sunnatal Isyaa’i Rok’ataini Qabliyata Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala. Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat sunnah sebelum Isya 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala”. Latin: Ushollii Sunnatal Isyaa’i Rok’ataini Ba’diyatta Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala. Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat Sunnah sesudah Isya 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala”.
Anjuran melaksanakan sholat sunnah qobliyah dan ba'diyah ini disebutkan dalam hadist Nabi SAW:. Sebab, semua perbuatan bergantung pada niatnya termasuk dalam sholat yang merupakan salah satu rukun.
Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat Sunnah sebelum Dhuhur 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala”. "Ushalli Sunnatadh Dhuhri Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala”.
Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat Sunnah sesudah Dhuhur 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala”.
Hanya dengan melaksanakan sholat sunah 2 atau 4 rakaat, Anda akan mendapatkan berbagai keutamaan yang sangat besar. Sebelum melaksanakan sholat sunah rawatib, kamu tentunya juga harus mengenali niat serta tata caranya. Sholat sunah rawatib ini sangat istimewa karena Nabi Muhammad SAW saja tidak pernah meninggalkannya.
Berikut dasar hukum pelaksanaan sholat sunah rawatib dari hadis:. Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: “Aku menghafal sesuatu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berupa salat sunnat sepuluh rakaat yaitu; dua rakaat sebelum salat zuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah salat maghrib di rumah beliau, dua rakaat sesudah salat isya’ di rumah beliau, dan dua rakaat sebelum salat subuh.” (HR. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (11/3/2022), tentang waktu sholat sunah rawatib.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Make a donation. To learn more about make donate charity with us visit our "Contact us" site.
By calling +44(0) 800 883 8450 .
Liputan6.com, Jakarta Niat dan tata cara shalat sunnah rawatib harus diketahui setiap umat muslim. Shalat sunnah satu ini merupakan ibadah yang cukup mudah dilaksanakan, karena waktu mengerjakannya adalah sebelum atau sesudah shalat fardu. Shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat fardu disebut dengan shalat sunnah Qobliyah.
Niat dan tata cara shalat sunnah rawatib perlu diketahui karena keutamaannya sangatlah besar. Bahkan Nabi Muhammad SAW selalu mengerjakan shalat sunnah rawatib ini.
Beliau tidak pernah meninggalkannya meski dalam keadaan mukim (tidak bepergian jauh). Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (22/5/2020) tentang niat dan tata cara shalat sunnah rawatib.
Nabi Muhammad dalam sebuah hadist menyebutkan ada 12 rakaat sholat sunnah rawatib yang bisa dikerjakan. Baca Juga: Minum Ini Setiap Hari untuk Perbaiki Ginjal yang Rusak, Darah Tinggi, dan Kolesterol Kata dr. Zaidul Akbar. Dikutip PortalJember.com dari kanal YouTube Segimoe dalam video berjudul JUMLAH DAN CARA SHOLAT RAWATIB !
"Sunnah qobliyah ba'diyah hanya 12 rakaat, tapi dapat rumah di dalam surga," tutur Syekh Ali Jaber. Baca Juga: Menurunkan Berat Badan dan Membakar Lemak pada Perut Buncit Hanya dengan 1 Sayur Ini, kata dr. Saddam Ismail.
Ummu Habibah radiyallahu ‘anha telah meriwayatkan sebuah hadits tentang keutamaan sholat sunnah rawatib, dia berkata: saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang sholat dua belas rakaat pada siang dan malam, maka akan dibangunkan baginya rumah di surga“. Dan dari Sa’id bin Yasar, bahwasannya Ibnu Abbas mengkhabarkan kepadanya: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada sholat sunnah sebelum subuh dirakaat pertamanya membaca: (قولوا آمنا بالله وما أنزل إلينا) (QS. Akan tetapi disyari’atkan bagi kaum muslimin yang masuk masjid agar mengerjakan sholat beberapa rakaat semampunya” (Majmu’ Fatawa As-Syaikh Bin Baz 12/386&387). Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang di antara kalian mengerjakan sholat jum’at, maka sholatlah sesudahnya empat rakaat“.
Ibnu Qoyyim berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meng-qodho’ sholat ba’diyah dzuhur setelah ashar, dan terkadang melakukannya terus-menerus, karena apabila beliau melakukan amalan selalu melanggengkannya. Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang belum mengerjakan dua rakaat sebelum sholat subuh, maka sholatlah setelah matahari terbit“. Adapun pada Abu Dawud dengan lafadz: “Maka rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diam (terhadap yang dilakukan Qois)”. As-Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah berkata: “Barangsiapa yang masuk masjid mendapatkan jama’ah sedang sholat subuh, maka sholatlah bersama mereka.
Akan tetapi lebih utama untuk tidak melakukannya terus-menerus dalam hal itu (mengangkat tangan), karena tidaklah ada riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan demikian, seandainya beliau melakukannya setiap selesai sholat rawatib pasti akan ada riwayat yang dinisbahkan kepada beliau.