Bolehkah Tidur Setelah Sholat Tahajud. Ya, kebanyakan muslim setelah melakukan sholat tahajud, kembali melanjutkan tidurnya lagi. Berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:. Subuh adalah salah satu waktu Allah Ta’ala memerintahkan umat Islam untuk mengerjakan sholat kala itu. Baca Juga: 10 Inspirasi Nama Bayi Perempuan Islami Berawalan A, Maknanya Cantik Penuh Kebaikan.
Sesungguhnya sholat Shubuh tu disaksikan (oleh malaikat).” (Qs. Padahal banyak keutamaan yang bisa didapat apabila seseorang mengerjakan sholat subuh.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran. Dikutip dari channel YouTube Al-Bahja TV Kamis (3/9/2020), Buya Yahya memberikan solusi agar tetap melaksanakan sholat subuh, yang sebelumnya juga melakukan sholat tahajud. Itu adalah salah satu upaya Anda untuk tetap bisa melaksanakan sholat 5 waktu. Apabila bisa ditambahkan dengan sholat tahajud, maka keistimewaan dan derajatnya akan dinaikkan oleh Allah SWT.
Sholat Tahajud, ibadah yang dianjurkan pada sepertiga malam. Ia menegaskan bahwa prinsip dasar dari qiyamul lail adalah seseorang harus melakukannya setelah bangun tidur, setelah shalat Maghrib.
Shalabi menunjukkan bahwa shalat Tahajud setidaknya harus dikerjakan dua rakaat ke atas dan dilakukan di sepertiga terakhir malam, dan lebih baik bagi seseorang menunda melakukan rakaat Witir sampai sebelum fajar. Meskipun sholat tahajud termasuk qiyamul lail, tetapi keduanya memiliki sedikit perbedaan.
Padahal, seseorang yang melakukan tahajud setelah tidur, itu adalah sholatnya Rasulullah Saw.”.
PortalJember.com - Sudah jelas jika sholat tahajud merupakan salah satu sholat sunnah yang waktu dikerjakannya adalah malam hari. Menjadi salah satu sholat malam, maka sholat tahajud hanya dilakukan pada waktu malam hari saja.
Walaupun waktu paling sunnah adalah di sepertiga malam, namun sholat tahajud boleh dilakukan kapan saja. Baca Juga: Melebihi Istighfar, Ucapkan 1 Kali Kalimat Ini Setelah Sholat, Segala Dosa Terampuni, Syekh Ali Jaber: Rugi. Asal waktunya malam hari mulai dari setelah adzan isya dan usai sholat isya hingga jelang adzan subuh.
Dijelaskan oleh almarhum Syekh Ali Jaber jika kita takut ketiduran atau terlewat namun tak ingin ketinggalan sholat tahajud, bisa melaksanakannya sebelum tidur. Tidak harus tidur terlebih dahulu, yang terpenting waktunya jelas antara setelah isya sampai subuh. Baca Juga: Rutinkan Wirid Ini meski Tak Khusyuk agar Tidak Miskin Kata Syekh Ali Jaber, Hanya 3 Menit. Juga tidak ada ketentuan batas imsak dalam sholat tahajud seperti yang diungkapkan oleh almarhum Syekh Ali Jaber dalam ceramahnya dikutip dari akun YouTubenya. Hanya saja waktunya yang lebih dianjurkan dan diutamakan agar dilakukan di sepertiga malam.
Oleh sebab itu, rangkaian shalat sunah seseorang dalam sehari semalam hendaknya ditutup dengan witir sebagai bukti pengesaan hamba kepada Tuhan. Dalam riwayat Muslim disebutkan: “Barang siapa mengerjakan salat pada malam hari maka hendaklah dia menjadikan salat terakhirnya sebagai Witir (sebelum Subuh) karena sesungguhnya Rasulullah SAW telah memerintahkan hal tersebut.” (Said bin ‘Ali bin Wahf al-Qahtjani, Ensiklopedia Shalat menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, 2006, hlm.
Keutamaan di antara kedua waktu tadi disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibn Khuzaimah. Namun, jika merujuk ke hadis lain, bakal ditemukan Salat Witir sebelum tidur lebih diutamakan.
Hadis itu berbunyi: “Abu Dzar berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah SAW) pernah berpesan kepadaku tentang tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan untuk selamanya, Insyaallah, yaitu sholat fajar, sholat witir sebelum tidur, dan puasa tiga hari pada setiap bulan.”. Lebih tepatnya, apakah dia bisa memastikan diri untuk bangun dari tidur guna melaksanakan sholat Witir atau tidak. Hadis-hadis sahih yang lain juga menunjukkan perincian seperti ini.” ((Sallamah Muhammad Abu Al-Kamal, Mukjizat Shalat Malam-Meraih Spiritualitas Rasulullah, 2002, hlm. “Sholat tarawih artinya menunaikan salat dengan jeda untuk melahirkan ketenangan pada jiwa,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Penulis: Prof. Dr. H. Asasriwarni (Guru Besar Fakultas Syariah UIN Imam Bonjol Padang/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar). Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji (QS. Jadikan shalatmu yang paling akhir di waktu malam berupa shalat witir (HR Bukhari Muslim).
Apabila seseorang telah melaksanakan salat witir kemudian ia hendak bertahajud, maka salat witir tidak perlu diulang menurut qaul ashah dari mazhab Syafi’i dan Mazhab Abi Hanifah (Syekh Muhammad bin Abdurrahman, Rahmah al-Ummah, hal. Dari Thalq bin Ali, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, _Tidak ada dua witir dalam semalam (HR.
Waktu tidur yang dianjurkan adalah setelah shalat Isya. Namun, bolehkah langsung tidur setelah melaksanakan shalat Maghrib dan bangun di tengah malam? Dimana saat bangun tengah malam tersebut langsung menunaikan shalat Isya dan tahajjud.
Baca Juga: Rutinkan Amalan Ini sebelum Tidur, Hati Tenang, Sihir, Kesurupan, Penyakit Disembuhkan Kata Syekh Ali Jaber. Mengenai hal tersebut, Ustadz Syafiq Riza Basalamah memberikan penjelasan.
Dilansir PortalJember.com dari video yang diunggah kanal YouTube Syafiq Riza Basalamah Official pada 15 Juli 2019. Ternyata ada larangan dalam Islam mengenai tidur sebelum shalat Isya.
Karena dikhawatirkan terlewatkan shalat Isya nya," ujar Ustadz Syafiq Riza Basalamah. Karena waktu pilihan shalat Isya itu adalah sampai tengah malam. Baca Juga: Jangan Tinggalkan Doa Ini Tiap Hari agar Utang Sebesar Gunung Sekalipun Bisa Lunas Total, Menurut Buya Yahya.
Liputan6.com, Jakarta Sholat tahajud merupakan salah satu sholat sunah yang istikamah dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. "Dan pada sebagaian malam, lakukanlah sholat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.". Pelaksanaan sholat tahajud dilakukan pada malam hari setelah melakukan sholat isya dan dilaksanakan setelah tidur. Walau tidur dalam rentang waktu yang sebentar. Meski dilakukan pada malam hari, sholat tahajud bukan sebagai penutup sholat malam. "Jadikan sholatmu yang paling akhir di waktu malam berupa sholat witir.".
Tetapi hal yang dilakukan di Indonesa ketika bulan Ramadhan, pelaksanaan sholat witir dilakukan setelah melaksanakan sholat tarawih. Sehingga menjadi problem tersendiri, apakah boleh sholat tahajud setelah sholat witir dilakukan? Para ulama mazhab Syafi’i menerangkan bahwa sholat tahajud setelah sholat witir sesuatu yang boleh-boleh saja dilakukan, karena perintah untuk sholat witir sebagai penutup malam sebagai perintah bersifat anjuran, bukan kewajiban.
Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila bangun pada waktu malam untuk melakukan shalat Tahajjud beliau membaca:. Abu Salamah bin ‘Abdurrahman bin ‘Auf berkata, “Aku bertanya kepada ‘Aisyah tentang apa yang pertama dibaca Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam memulai shalatnya ketika beliau shalat malam?’ ‘Aisyah menjelaskan, ‘Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila melakukan shalat malam memulai shalatnya dengan membaca:. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Hudzaifah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila bangun di malam hari untuk melakukan shalat Tahajjud beliau menggosok mulutnya dengan siwak. Ummu Salamah Radhiyallahu anhuma menuturkan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun pada suatu malam lalu beliau berkata:. ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu, menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya dan kepada Fathimah pada suatu malam, “Tidakkah kalian melaksanakan shalat?”[9]. Dari Zaid bin Khalid al-Juhani Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Demi Allah aku melihat shalat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di malam hari.
Bahkan kadang beliau shalat di malam hari hanya membaca satu ayat saja sebagaimana yang tersebut dalam riwayat ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma. Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Kata ‘mah’ merupakan isyarat dimakruhkannya hal itu, karena khawatir kelemahan dan kebosanan akan menimpa si pelakunya. Sebab bila seseorang dari kalian shalat dalam keadaan mengantuk bisa jadi dia memohon ampunan kepada Allah, lalu ia mencaci dirinya sendiri.”[26]. [Disalin dari kitab “Kaanuu Qaliilan minal Laili maa Yahja’uun” karya Muhammad bin Su’ud al-‘Uraifi diberi pengantar oleh Syaikh ‘Abdullah al-Jibrin, Edisi Indonesia Panduan Lengkap Shalat Tahajjud, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir].