Berapa Rakaat Shalat Tarawih Yang Kamu Kerjakan. HR Bukhari menyebutkan barang siapa beribadah di malam bulan Ramadan karena Iman kepada Allah dan mengharap pahala, maka ia dihapus dosanya yang telah lampau. Shalat tarawih delapan rakaat didasarkan atas Hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Aisyah.
Terdapat pula riwayat lain dari Ab Salamah Ibn Abd ar-Raman, bahwa ia bertanya kepada Aisyah mengenai shalat Rasulullah di bulan Ramadan. Beberapa tabiin meriwayatkan shalat tarawih dikerjakan dengan 20 rakaat pada masa pemerintahan Umar bin Khattab. Baca Juga: Bacaan Doa Ziarah Kubur Sesuai Sunnah Rasul Latin dan Artinya.
Sedangkan Yahya bin Said al-Qathan menyatakan Umar memerintahkan seseorang menjadi imam salat Tarawih dengan umat Islam sebanyak 20 rakaat.
Kalian juga bisa melaksanakan Salat Tarawih secara mandiri atau sendiri di rumah. Berbagai amalan bisa dilakukan bagi kalian kaum muslim selama Ramadan ini, salah satunya adalah Salat Tarawih dan Witir. Namun, kalian juga bisa melaksanakan Salat Tarawih secara mandiri atau sendiri di rumah. Adapun untuk jumlah rakaat dalam Salat Tarawih, ada dua pendapat umum yang dipakai.
Baca Juga: Bacaan 15 Surat Pendek Juz Amma Latin untuk Tarawih dan Witir. Untuk memulai Salat Tarawih dapat dilakukan dengan membaca niat "Usholli sunnatat-taroowiihii rok'ataini mustaqbilal qiblati (ma'muman/imaman) lillahi ta'alaa". Artinya: "Saya niat Salat Sunah Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah taalaa".
Baca Juga: Viral Warga Makassar Berkerumun Salat Tarawih di Masjid Padahal PSBB.
Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam di seluruh dunia akan segera menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Tak hanya melakukan puasa wajib, ibadah-ibadah sunah lain juga dihidupkan saat Ramadan. Akan tetapi, kerap timbul perdebatan mengenai jumlah rakaat salat Tarawih yang tepat.
"Barangsiapa bangun (salat malam) di bulan Ramadan dengan iman dan ihtisab, maka diampuni baginya dosa-dosa yang telah lalu.". Salat tarawih baru disyariatkan ketika kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab RA.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sholat dhuha merupakan salah satu sunnah yang utama menyambut waktu pagi. Dalam melaksanakan sholat Dhuha, Rasulullah SAW biasa melaksanakannya dengan empat rakaat. Namun, Rasulullah juga menambah berapa pun rakaat sholat Dhuha sesuai dengan kehendak Allah SWT.
“Dari Aisyah RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW biasa sholat dhuha empat rakaat. Dan beliau menambah berapa pun yang dikendaki Allah SWT.” (HR Muslim). Namun, bukan berarti tidak boleh sholat dhuha dua rakaat. Seperti dijelaskan dalam buku “33 Macam Jenis Sholat Sunnah” terbitan Rumah Fikih Indonesia, para ulama sepakat bahwa jumlah minimal rakaat sholat Dhuha adalah dua rakaat. Namun para ulama berbeda pendapat dalam menentukan jumlah maksimal rakaat sholat Dhuha. عن أم هانئ رضي الله عنها: أنها رأت النبي ﷺ يومَ الفتحِ صلَّى سُبحةَ الضُّحى ثمانيَ ركعاتٍ يسلِّمُ من كلِّ ركعتينِ.
Dari Ummu Haani’ RA beliau berkata, “Sesungguhnya Nabi SA pada saat pembebasan kota Makkah melakukan sholat Dhuha delapan rakaat, dan beliau salam setiap dua rakaat.” (HR Abu Dawud).
Oleh sebab itu, rangkaian shalat sunah seseorang dalam sehari semalam hendaknya ditutup dengan witir sebagai bukti pengesaan hamba kepada Tuhan. Dalam riwayat Muslim disebutkan: “Barang siapa mengerjakan salat pada malam hari maka hendaklah dia menjadikan salat terakhirnya sebagai Witir (sebelum Subuh) karena sesungguhnya Rasulullah SAW telah memerintahkan hal tersebut.” (Said bin ‘Ali bin Wahf al-Qahtjani, Ensiklopedia Shalat menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, 2006, hlm. Keutamaan di antara kedua waktu tadi disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibn Khuzaimah.
Hadis itu berbunyi: “Abu Dzar berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah SAW) pernah berpesan kepadaku tentang tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan untuk selamanya, Insyaallah, yaitu sholat fajar, sholat witir sebelum tidur, dan puasa tiga hari pada setiap bulan.”. Lebih tepatnya, apakah dia bisa memastikan diri untuk bangun dari tidur guna melaksanakan sholat Witir atau tidak. Hadis-hadis sahih yang lain juga menunjukkan perincian seperti ini.” ((Sallamah Muhammad Abu Al-Kamal, Mukjizat Shalat Malam-Meraih Spiritualitas Rasulullah, 2002, hlm. “Sholat tarawih artinya menunaikan salat dengan jeda untuk melahirkan ketenangan pada jiwa,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Artinya: Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. Selain mendapatkan pahala, menjalankan sholat tahajud bisa mendatangkan kebaikan bagi yang melaksanakannya. Melaksanakan sholat tahajud sesuai dengan ajaran Rasulullah dapat mencegah stres dan menjauhkan dari berbagai penyakit. Diriwayatkan dalam hadits Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda, "Sholat tahajud dapat menghapus dosa, mendatangkan ketenangan, dan menghindarkan dari penyakit.".
Setelah bangun tidur pun sebanyak 33% orang menciptakan ide-ide baru hal ini seperti yang dilakukan saat umat Islam melaksanakan sholat tahajud. Manfaat yang didapatkan seperti terapi untuk bagian otot dan tulang tidak berbeda dari sholat pada umumnya. Dalam hadist riwayat Tabrani dan Al Bazzar, dari Sumrah bin Jundub RA ia berkata "Kita diperintah oleh Rasulullah supaya mengerjakan sholat malam itu sedikit atau banyak dan sebagai penghabisan atau penutup sholat witir.
Selain itu, dalam Hadist riwayat Thabrani dalam kitab Al Kabir dan Al Ausath, dari Ibnu Abbas ia berkata, "Kita diperintah oleh Rasulullah mengerjakan sholat malam dan benar-benar menganjurkannya sehingga beliau berkata, 'Kerjakan sholat malam sekali pun hanya satu rakaat'.". Pendapat itu sesuai dengan hadist riwayat Bukhari Muslim, dari Aisyah RA ia berkata, "Rasulullah tidak pernah menambah sholat malam itu, baik ketika bulan Ramadhan atau bulan lainnya dari sebelas rakaat.