Berapa Menit Waktu Sholat Subuh. Namun, masih ada yang mengerjakan sholat Subuh saat matahari telah muncul. Dikutip dari buku 'Berkah Sholat Subuh Berjamaah' karya Ust Fahrur Mu'is, pada dasarnya waktu sholat merupakan persoalan yang sifatnya baku (taufiqiyyah) yang telah ditentukan dalam Al Quran surat An-Nisa ayat 103.
Adapun, waktu sholat Subuh yang benar telah diterangkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Muslim, yakni dari terbit fajar hingga terbit matahari. Selain itu, dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang mendapatkan satu rakaat sholat Subuh sebelum terbit matahari, maka ia mendapati sholat Subuh.".
Hadits di atas menjelaskan batas waktu sholat Subuh yang benar dimulai sejak fajar shodiq sampai terbitya matahari. Adapun, siapa yang sholat Subuh sebelum masuk waktunya, maka sholatnya tidak sah. Namun, hanya sebagai penggugur kewajiban, bukan sebuah pelaksanaan yang seharusnya dilakukan dengan baik. Sedangkan, orang yang memiliki udzur harus langsung melaksanakan sholat begitu sadar dan ingat.
Sedangkan, orang yang meninggalkan secara sengaja, maka ia harus segera bertobat karena telah melakukan dosa besar. Sahabat Hikmah, jangan lupa batas waktu sholat Subuh yang benar ya!
Salah satu ayat Alquran yang menjelaskan tentang waktu Sholat Subuh tersebut adalah Surat Al Baqarah ayat 187 yang artinya “Makan dan minumlah kamu kalian sampai jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu waktu fajar.”. Sementara selama ini kita melaksanakan Sholat Subuh setelah dikumandangkannya adzan pada saat di mana fajar tersebut belum muncul, sehingga setelah selesai sholat pun masih gelap. Dengan demikian ternyata selama ini kita di Indonesia telah melaksanakan Sholat Subuh lebih cepat sekitar 20 menit dari waktu yang semestinya.
Baca Juga: Kini Teh Kelor Bisa Tembus Pasar Internasional Padahal Dulu Jadi Lambang Kemiskinan. Hal tersebut diungkapkan oleh Profesor Tono Saksono, seorang ahli penginderaan jarak jauh atau citra satelit (remote sensing) dalam percakapan dengan Refly Harun yang diunggah melalui akun Youtube Refly Harun, Minggu 19 Desember 2021.
Guru besar Universitas Muhammadiyah Prof Hamka (Uhamka) Jakarta itu menyebut argumennya berdasarkan penelitian yang dilakukan selama beberapa tahun belakangan, tepatnya sejak tahun 2017 pada sekitar 70 negara dengan sampel 3–5 tempat pada tiap negaranya. Baca Juga: Pengiriman 59 Calon TKI Ilegal ke Timur Tengah Berhasil Digagalkan.
“Penelitian ini bukan hanya di Indonesia, namun ada 70 an negara yang kami teliti, dan hampir 3 sampai 5 titik di tiap negara," ujar Profesor Tono.
Allah SWT dalam surah Al Isra ayat 78 memerintahkan hambaNya untuk melaksanakan sholat lima waktu, dimulai sejak matahari tergelincir sampai malam tiba, lalu dilanjutkan dengan sholat subuh. Menurut Ustaz Fahrur Mu'is dalam bukunya Berkah Sholat Subuh Berjamaah, ketentuan ini bersandar pada hadits riwayat Muslim. Merangkum berita hikmah detikcom, cara menentukan waktu sholat subuh mempertimbangkan kondisi langit yang cerah dan bebas polusi cahaya. Waktu sholat subuh ini ditentukan saat fajar pertama berwarna putih bukan kuning.
Sehingga, sholat dapat dilaksanakan setelah mendengar azan hingga waktu terbitnya matahari. Melihat dari Langit Ramainya Warga Salat Idul Fitri di JIS.
Menurut Ustaz Fahrur Mu’is dalam bukunya Berkah Sholat Subuh Berjamaah, ketentuan ini bersandar pada hadits riwayat Muslim. Cara menentukan waktu sholat subuh mempertimbangkan kondisi langit yang cerah dan bebas polusi cahaya.
Fajar shadiq adalah cahaya tipis yang posisinya horizontal terhadap ufuk dan bertambah terang seiring waktu. Intensitas cahayanya tidak terlalu terang dan berbentuk segitiga khas yang menjulang sepanjang garis ekliptika. Jika dipantau berdasarkan ilmu falak, maka jam subuh di Indonesia juga menentukan jadwal Imsakiah Ramadhan.
Sholat Subuh merupakan kunci pagi hari, maka bukalah dengan keadaan yang baik supaya rezekimu berkah.
Syariat Islam menegaskan, orang yang menunda sholat Isya hingga tengah malam tanpa alasan, maka dia seakan-akan melakukan pelanggaran terhadap perkara utama dan perbuatan ini kurang patut, dan kurang pantas menurut syariat. Memang, Rasulullah SAW bersabda bahwa waktu terakhir sholat Isya adalah tengah malam.
Dari Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda, "ووقتُ صلاةِ العشاءِ إلى نِصفِ اللَّيلِ... dan waktu sholat Isya hingga tengah malam...". Namun para ulama berbeda pendapat soal batas waktu terakhir sholat Isya. Pertama, ialah batas waktu terakhir sholat Isya adalah tengah malam dalam kondisi normal (tidak ada uzur/ikhtiyari).
Sementara dalam kondisi darurat batas akhirnya bisa sampai munculnya fajar kadzib atau menit-menit akhir jelang Subuh. Adapun pendapat terkuat kedua, menyatakan bahwa batas akhir sholat Isya adalah tengah malam dan tidak ada kategorisasi darurat atau normal.
Sebab, keterlambatannya untuk melaksanakan salat bahkan hingga keluar waktunya bukan karena unsur kesengajaan. Bagi orang yang ketiduran dan ada unsur kesengajaan, sebenarnya ia telah terbangun di waktu subuh.
Hanya saja, karena rasa malas dan terasa berat, ia tidur kembali sampai matahari terbit. Di samping itu, hendaklah berusaha sekuat tenaga untuk salat Subuh tepat waktu dan berjemaah.
Waktu salat Subuh yang utama dimulai usai berkumandang azan dari terbit fajar shadiq, yaitu fajar kedua hingga sebelum masuknya waktu matahari terbit (syuruk) sebagai batas akhir salat Subuh. Dikutip dari NU Online, fajar shadiq adalah cahaya tipis yang posisinya horizontal terhadap ufuk dan bertambah terang seiring waktu. Intensitas cahayanya tidak terlalu terang dan berbentuk segitiga khas yang menjulang sepanjang garis ekliptika.
Jika dipantau berdasarkan ilmu falak, maka jam subuh di Indonesia juga menentukan jadwal Imsakiah Ramadan. Salat subuh merupakan kunci pagi hari, maka bukalah dengan keadaan yang baik supaya rezekimu berkah.
Koreksi waktu subuh tersebut tak lepas dari kajian dan keputusan yang dikeluarkan oleh Majelis Tarjih Muhammadiyah yang mengatakan adanya perubahan posisi semula matahari di ketinggian minus 20 derajat menjadi minus 18. "Menetapkan ketinggian matahari awal waktu Subuh yang baru, yaitu minus 18 derajat di ufuk bagian timur," demikian petikan bunyi surat keputusan tersebut. Keputusan itu bisa dijadikan sebagai pedoman dan tuntunan dalam menjalankan ibadah salat.
"Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini kepada umat Islam dan berbagai pihak sebagai tuntunan dalam melaksanakan ibadah," demikian bunyi surat keputusan tersebut. Sebelumnya, Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Mohamad Mas'udi sempat menjelaskan keputusan untuk mengkoreksi waktu Subuh turut berpedoman pada riset yang dilakukan Islamic Science Research Network (ISRN) UHAMKA, Pusat Astronomi Universitas Ahmad Dahlan (Pastron UAD), dan Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU). Mas'udi mengatakan tiga institusi itu secara khusus mengamati perubahan cahaya pagi di beberapa kota di Indonesia selama beberapa tahun belakangan ini.
Berdasarkan buku berjudul 'Pedoman Hisab Muhammadiyah' yang diterbitkan pada tahun 2009, menjelaskan bahwa waktu subuh dalam posisi matahari minus 18 derajat.