Batas Waktu Shalat Isya Nu Online. Imam Jalaluddin al-Mahalli dalam Jam’ul Jawami’ (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2005), juz I, hal. “Waktu ... ialah masa yang telah ditentukan untuk pelaksanaan ibadah menurut syariah secara mutlak.”.
Ada kalanya waktu tersebut bersifat leluasa ( muwassa’ ) seperti haji, artinya meski kita sudah mampu namun tidak mesti tahun ini kita harus berangkat, ada juga yang waktunya sempit ( mudlayyaq ) seperti pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan. Ada permulaan , di mana shalat tidak sah dijalankan sebelum masuk permulaan waktu, dan ada batas akhir , di mana shalat harus dilaksanakan sebelum sampai batas akhir waktu.
Shalat dluhur dimulai sejak tergelincirnya matahari di ufuk barat hingga masuknya waktu ashar. Waktu shalat maghrib dimulai sejak terbenamnya matahari hingga hilangnya awan berwarna merah dari cakrawala.
“Waktu maghrib berakhir hingga hilangnya awan merah dari cakrawala.”. Demikian pembahasan tentang waktu shalat fardlu, semoga bermanfaat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Rumah Fiqih Indonesia, Ustadz Ahmad Sarwat Lc MA mengatakan, terdapat beberapa dalil yang berbeda tentang panjangnya waktu untuk sholat Isya. "Dengan demikian, memang sejak dari dalilnya sudah ada kemungkinan besar terjadinya perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ustadz menjelaskan, pendapat pertama datang dari jumhur (mayoritas) ulama yang lebih cenderung untuk mengatakan batas akhir sholat Isya hingga masuk waktu subuh. Dari Ibni Umar radhiyallahu anhu bahwa nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Syafaq itu adalah warna kemerahan, bila syafq itu sudah hilang, maka telah wajib sholat.". Dari Abi Qatadah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Tidaklah tidur itu menjadi tafrith, namun tafrith itu bagi orang yang belum shalat hingga datang waktu shalat berikutnya.". Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Seandainya aku tidak memberatkan umatku, aku perintahkan mereka untuk mengakhirkan atau menunda sholat Isya hingga sepertiga malam atau setengahnya.".
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menunda shalat Isya hingga tengah malam, kemudian barulah beliau sholat. Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Waktu shalat Isya hingga tengah malam.". Ustadz mengatakan, waktu pilihan oleh para ulama dari jumhur, semua hadits yang menunjukkan akhir batas waktu sholat Isya yang hanya sepertiga atau 1/2 malam, tidak dipahami sebagai batas terakhir, melainkan sebagai waktu yang bersifat ikhtiyari, yakni pilihan.
Jabir bin Abdullah RA menceritakan bahwa pada suatu siang sebelum Matahari benar-benar di atas titik atas tertinggi, Rasulullah Muhammad SAW kembali didatangi oleh malaikat Jibril AS seraya berkata kepadanya, ”Bangunlah Wahai Rasulullah dan lakukan shalat.”<>. Mendengar panggilan ini, Maka Nabi Muhammad pun segera melakukan shalat Dzuhur ketika Matahari telah mulai tergelincir.
Ketika bayang-bayang tampak telah mulai lebih panjang dari sosok asli benda-benda, malaikat Jibril berkata, ”Bangun dan lakukan shalat lagi.”. Kemudian waktu Maghrib menjelang dan Jibril berkata, ”Bangun dan lakukan shalat.” Maka beliau SAW melakukan shalat Maghrib ketika matahari terbenam.". Kemudian waktu Isya` menjelang dan Jibril berkata, ”Bangun dan lakukan shalat.” Maka Rasulullah SAW pun segera melakukan shalat Isya` ketika syafaq (mega senja merah) menghilang.
Waktu sholat Isya’ ini menjadi waktu sholat terpanjang karena Jibril baru membangunkan kembali nabi Muhammad ketika fajar kedua telah mulai menjelang. Kemudian waktu Shubuh menjelang dan Jibril berkata, ”Bangunlah wahai Rasulullah dan lakukanlah shalat.” Maka Rasulullah SAW melakukan shalat Shubuh ketika waktu fajar menjelang.
Tentang waktu sholat Shubuh ini Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW bersabda, ”Orang yang mendapatkan satu rakaat dari shalat shubuh sebelum tebit matahari, maka dia termasuk orang yang mendapatkan shalat shubuh. Dan orang yang mendapatkan satu rakaat shalat Ashar sebelum matahari terbenam, maka dia termasuk mendapatkan shalat Ashar.” (HR Muslim).
"Keutamaan ini akan didapat jika seseorang melakukan perbuatan-perbuatan pengantar shalat setelah masuk waktu, seperti menjawab azan, bersuci, memakai pakaian, menunggu jama'ah dan lain-lain," jelasnya saat memaparkan hal tersebut pada Ngaji Ahad (Jihad) Pagi di aula Kantor NU Pringsewu, Ahad, (7/4).Terkait pelaksanaan shalat jama'ah diberbagai tempat yang tidak dilaksanakan di awal waktu, ia menegaskan hal itu tidak menjadi halangan jama'ah mendapatkan keutamaan atau fadhilah waktu shalat. "Karena memang sudah menjadi kebiasaan dan kesepakatan masyarakat, selama para jama'ah masih bisa melakukan perbuatan-perbuatan pengantar shalat maka tetap mendapatkan keutamaan.
Hal ini ditujukan untuk mencari waktu tepat agar jumlah jama'ah lebih banyak. Hal ini juga yang menjadi penyebab perbedaan waktu shalat berjama'ah di berbagai tempat. Dan ini masih mendapatkan keutamaan waktu shalat karena masyarakat masih bisa disibukkan dengan persiapan shalat berjama'ah walaupun tidak di awal waktu," ungkapnya.Jadi jelasnya, waktu utama untuk semua shalat wajib adalah sama yaitu sejak masuk waktu shalat tersebut hingga waktu yang diperlukan untuk melakukan perbuatan pengantar shalat.Dengan penjelasan ini, ia mengajak umat Islam khususnya di Indonesia untuk memiliki pemahaman yang luas dalam menyikapi kondisi sosial dan budaya yang ada di tengah-tengah masyarakat.
"Shalat harus dilaksanakan dalam kondisi fisik dan jiwa yang tenang. Tidak akan khusyuk shalat dengan nafas ngos-ngosan karena berlari-lari mengejar waktu," pungkasnya.
Shalatlah dengan tenang dan agak lama sehingga para jamaah yang lain telah bubar meninggalkan lokasi. Aku niat melakukan shalat sunat sebelum Maghrib 2 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala. Aku niat melakukan shalat sunat sesudah Maghrib 2 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala.
Aku niat melakukan shalat sunat sebelum Isya 2 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala. Aku niat melakukan shalat sunat sesudah Isya 2 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala.
Sebab itu, sebagian umat muslim masih sedikit bingung dengan kapan tepatnya batas akhir waktu sholat isya tersebut. Hingga muncul sebuah pertanyaan, apa boleh sholat Isya dikerjakan setelah lewat tengah malam? Kalau berakhir malam ya selesai (waktu) isya-nya," kata Ustaz Adi seperti yang dikutip dalam kanal Youtube Info Singkat pada Senin, (8/11/2021).
Namun, ustaz kelahiran Pandeglang ini buru-buru menambahkan bahwa perhitungan malam di sini didasarkan pada kalimat Al Quran. Kemudian, ia menjelaskan bahwa batas lail itu saat fajar mulai muncul yang diawali dengan waktu sahar atau 15-30 menit sebelum shubuh. Jadi, ustaz yang kerap disapa UAH ini tidak merekomendasikan sholat isya melewati tengah malam. Sementara, pada pukul 1 dini hari hingga 4 pagi disebut olehnya sebagai waktu terbaik untuk mengerjakan sholat tahajud.
Jadi, jangan sengaja menunda sholat isya hingga akhir waktu tanpa alasan syar'i ya, detikers.
Rambang Bicara - Sholat tahajud merupakan ibadah sunnah yang dikerjakan pada waktu malam hari. Secara definisi dalam Islam, sholat tahajud berarti ibadah sunnah yang dikerjakan setelah bangun tidur.
Sholat sunnah ini merupakan ibadah yang istimewa dan banyak mengandung keutamaan. Baca Juga: Penanganan Covid-19 dan Omong Kosong Pengkultusan Elit Negara.
Sebagaimana dikutip dari NU Online, waktu yang tepat untuk melaksanakan shalat tahajud yaitu sepertiga malam. "Pada sebagian malam, hendaklah kau bertahajud sebagai tambahan bagimu. Setelah melaksanakan sholat tahajud, umat Muslim dianjurkan untuk berdoa kepada Allah. Baca Juga: PPKM Diperpanjang hingga 30 Agustus, Inilah Lima Provinsi dengan Peningkatan Covid-19 Terbanyak.
Berikut waktu sholat tahajud dan tata caranya yang dilansir dari NU Online:.
Banyak rukhshah atau dispensasi yang diberikan Allah SWT kepada kaum muslimin dalam pelaksanaan shalat maktubah. Hal tersebut di antaranya adalah menjamak atau menjadikan satu pelaksanaan shalat, maupun meringkas, qashar.
Artinya: Saya niat shalat fardlu Dhuhur empat rakaat dijamak bersama Ashar dengan jamak taqdim karena Allah Taala. Artinya: Saya niat shalat fardlu Maghrib tiga rakaat dijamak bersama Isya dengan jamak taqdim karena Allah Taala.
Ketiga, Muwalat (berurutan) maksudnya antara dua shalat pisahnya tidak lama menurut uruf. Artinya: Saya niat shalat fardlu Dhuhur empat rakaat dijamak bersama Ashar dengan jamak ta’khir karena Allah Taala. Artinya: Saya niat shalat fardlu Maghrib tiga rakaat dijamak bersama Isya dengan jamak ta’khir karena Allah Taala.