Bangun Tidur Langsung Sholat Dhuha. Saya ingin menanyakan mengenai hukum tentang pelaksanaan sholat Subuh bila kita terlambat bangun. Saya pernah mendapat masukan melalui seorang teman, apabila terlambat bangun, kita dapat langsung mengerjakan sholat Subuh sebelum masuk waktu Dhuha.
Jika kita ingin melaksanakan shalat dhuha, sebaiknya kita perhatikan dahulu waktu yang diharamkan untuk menjalankan sholat. Saat sinar matahari terbit maka akhiri dan jangan melakukan shalat hingga matahari tinggi.
Rasulullah juga melarang shalat pada tiga waktu yaitu ketika matahari sampai terbit tinggi, yang kedua ketika mendekati waktu Zuhur hingga terbenamnya matahari, dan yang terakhir adalah shalat dua rakaat sesudah Asar. Sedangkan untuk waktu shalat dhuha yang haram adalah.
Setelah shalat subuh sampai matahari terbit sekitar pukul 06.00 a.m hingga 07.45 a.m. Lihat Semua Komentar (0).
Waktu sholat dhuha dikerjakan setelah matahari terbit hingga sebelum matahari tergelincir. Sebagai umat muslim yang baik, alangkah baiknya sebelum mengerjakan sholat dhuha, untuk mengetahui waktu yang tepat mengerjakan sholat sunah tersebut.
Waktu Sholat Dhuha. Terkait hal itu, Syekh Muhammad bin Abdullah Al-Kharasyi Al-Maliki dalam Syarh Mukhtashar Khalil, mengungkapkan ada tiga waktu antara terbitnya matahari hingga tergelincirnya matahari yakni:.
Duha: saat matahari naik hingga tepat di atas langit. Inilah pentingnya mengetahui kapan waktu sholat dhuha karena ada waktu-waktu tertentu umat Islam dilarang menunaikan sholat dhuha yakni:.
REPUBLIKA.CO.ID, Imam Ahmad bin Hanbal diketahui memiliki putri yang salihah. Sesampainya di rumah Imam Ahmad setelah shalat Isya, Imam Syafi'i langsung diajak Imam Ahmad untuk makan malam. Imam Syafi’i kembali ke kamar yang disediakan sementara Imam Ahmad menemui putrinya. Kedua, setelah masuk kamar dia langsung merebahkan badan dan tidur. Ternyata, Imam Syafi’i juga tidak melakukan shalat malam. Saat itu, ia menemui Imam Syafi’i untuk meminta penjelasan tentang pertanyaan putrinya.
Mengenai shalat malam, Imam Syafi’i mengaku tidak shalat malam karena begitu meletakkan kepala di atas bantal seolah kitab Allah dan sunnah Rasulullah SAW digelar di depan matanya. Terakhir, Imam Syafi’i tidak shalat Subuh tanpa berwudhu karena masih suci.
Oleh sebab itu, rangkaian shalat sunah seseorang dalam sehari semalam hendaknya ditutup dengan witir sebagai bukti pengesaan hamba kepada Tuhan. Dalam riwayat Muslim disebutkan: “Barang siapa mengerjakan salat pada malam hari maka hendaklah dia menjadikan salat terakhirnya sebagai Witir (sebelum Subuh) karena sesungguhnya Rasulullah SAW telah memerintahkan hal tersebut.” (Said bin ‘Ali bin Wahf al-Qahtjani, Ensiklopedia Shalat menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, 2006, hlm.
Keutamaan di antara kedua waktu tadi disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibn Khuzaimah. Namun, jika merujuk ke hadis lain, bakal ditemukan Salat Witir sebelum tidur lebih diutamakan.
Hadis itu berbunyi: “Abu Dzar berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah SAW) pernah berpesan kepadaku tentang tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan untuk selamanya, Insyaallah, yaitu sholat fajar, sholat witir sebelum tidur, dan puasa tiga hari pada setiap bulan.”. Lebih tepatnya, apakah dia bisa memastikan diri untuk bangun dari tidur guna melaksanakan sholat Witir atau tidak. Hadis-hadis sahih yang lain juga menunjukkan perincian seperti ini.” ((Sallamah Muhammad Abu Al-Kamal, Mukjizat Shalat Malam-Meraih Spiritualitas Rasulullah, 2002, hlm. “Sholat tarawih artinya menunaikan salat dengan jeda untuk melahirkan ketenangan pada jiwa,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Muslim, 311/681) Disebutkan juga oleh Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah dalam uraian kitab Fiqhus Sunnah bahwa mengqadha salat adalah wajib menurut kesepakatan ulama bagi orang yang lupa dan tertidur. Dan yang pasti, hal tersebut bukan untuk menjadi kebiasaaan, tetapi jikalau sesekali terjadi pada suatu waktu.
Lalu dia bertakbir dengan meninggikan suaranya sampai Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam terbangun. Jadi, jika kalian telat bangun karena semalam begadang akibat tuntutan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan lalu kalian terbangun lewat dari waktu subuh, maka pukul berapapun bangunnya itu bersegeralah melaksanakan salat Subuh dengan niat mengqadha. Begitu pula jika baru bangun di waktu Zuhur, maka salat subuhlah ketika ingat dan sadar.
Adapun niatnya adalah sebagai berikut: "Ushalli fardhas Subhi rak’ataini mustaqbilal qiblati qadhaan lillahi ta’ala" "Saya niat salat fardhu shubuh dua roka’at,menghadap qiblat, halnya qodho karena Allah.".