Bacaan Sholat Sunnah Idul Adha. Meski demikian Syaikh Dr. Alauddin Za'tari dalam Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i menyebut, sholat Idul Adha tetap sah bila dilakukan secara sendiri atau munfarid. Hukum dari sholat Idul Adha ini adalah sunnah yang sangat dianjurkan sebagaimana disebutkan dalam Mazhab Syafi'i.
Kesunnahan ini didasarkan dari hadits Rasulullah SAW yang menceritakan seorang badui yakni Thalhah bin Ubaidillah bertanya pada beliau. Untuk itu, alangkah baiknya bila mengerjakan amalan ini dengan tata cara berikut bacaan niat sholat Idul Adha yang tepat.
Sholat sunnah ini bisa dilakukan hingga sesaat sebelum tergelincirnya matahari atau waktu masuk zuhur sesuai dengan kesepakatan ahli fiqih.
Jutaan umat muslim di dunia telah siap merayakan hari raya Idul Adha. Salah satu momen yang tak dilewatkan adalah menjalankan sholat Idul Adha. Seperti yang dikutip dalam buku Fiqih Sunnah 2 oleh Sayyid Sabiq pada hari raya Idul Adha, umat Islam diperintahkan untuk menangguhkan makan sebelum berangkat sholat Idul Adha dan baru makan daging kurban setelah sholat Ied. Diriwayatkan oleh Budairah bahwa Nabi SAW tidak berangkat pada hari Idul Fitri sebelum makan terlebih dahulu dan beliau tidak makan pada waktu Idul Adha kecuali setelah pulang (dari sholat Ied). Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala.". Itulah niat dan tata cara sholat Idul Adha yang perlu dipahami.
Biasanya sholat ini dilakukan di tanah terbuka, mengingat banyak sekali jemaah yang hadir pada saat pelaksanaan salat Idul Adha. Dilansir dari NU Online, jika dalam kondisi darurat seperti kasus penyebaran Covid-19 sekarang ini, pelaksanaan salat Idul Adha bisa dilaksanakan di rumah dan melibatkan sedikit jemaah.
"Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala.". Lalu, membaca kalimat tasbih seperti Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar. Apabila Anda menjadi seorang makmum, cukup menyimak surat lainnya pada imam membacakan suratannya.
Ibadah sholat Idul Adha akan dilakukan seluruh umat Islam pada Jumat (31/7/2020) sesuai ketentuan Kementerian Agama atau Kemenag. "Sholat Idul Fitri boleh dilaksanakan di rumah dengan berjamaah bersama anggota keluarga atau secara sendiri atau munfarid, terutama yang berada di kawasan penyebaran COVID-19 yang belum terkendali," tulis MUI dalam fatwa nomor 36 tahun 2020 tentang pelaksanaan Sholat Idul Adha dan ibadah qurban.
MUI dan Kemenag telah menyusun ketentuan sholat Idul Adha dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, untuk mencegah COVID-19. Keputusan bergantung dari jumlah kasus dan tingkat penularan virus corona di lingkungan setempat. Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala.". Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta'ala.". Bagi yang memutuskan hendak beribadah sendiri atau bersama keluarga, tak perlu bingung memikirkan tata cara sholat Idul Adha. Dikutip dari buku Fiqih Islam Wa Adilatuhu karya Prof Dr Wahbah Az-Zuhaili, ketentuan tujuh kali takbir pada rakaat pertama dan lima kali di rakaat kedua dalam sholat Idul Adha terdapat dalam Mahdzab Syafi'i.