Bacaan Sholat Muhammadiyah Dari Takbir Sampai Salam. Kunci dalam pelaksanaan salat adalah dibuka oleh wudhu, permulaannya takbir dan penghabisannya salam (HR. Dalam dua dalil tersebut tersurut makna ubudiyah dan akhlaqiyah bagi hamba Allah yang mengerjakan salat. Sebagai seorang muslim, tentu ibadah sholat merupakan pokok utama kita sebagai bentuk keimanan dan ketaqwaan hambanya, yang mana suatu saat nanti niat kita dalam melaksanakan ibadah sholat akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak.
Rukun pertama yang harus kita penuhi sebelum melaksanakan shalat adalah berdiri tegak, menghadap kiblat dan berniat ikhlas karena Allah. Rasulullah saw mengajarkan kepada umatnya bahwasannya setiap perbuatan yang akan kita lakukan tergantung pada niatnya.
Dijelaskan didalamnya bahwa Rasulullah Saw mengajarkan tentang bertakbir dalam shalat yaitu ketika ia menghadap ke kiblat dan mengangkat kedua belah tangannya dengan membaca Allahu Akbar. Membaca Surat Al Fatihah merupakan suatu hal yang wajib dilakukan ketika shalat setiap rakaatnya.
Dalam Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah terdapat bacaan doa ketika bersamaan mengangkat kedua belah tangan:. Terdapat bacaan doa kerika duduk diantara dua sujud sesuai dengan Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah:. Menurut hadist Rasulullah saw dari Ali bin Abi Thalib bahwasannya kunci pembuka shalat itu wudhu, permulaannya takbir dan penghabisannya salam.
Istilah itu hanya untuk memudahkan menunjuk bacaan sholat yang dipakai oleh warga Muhammadiyah. Artinya: “Allah mendengar pujian dari orang yang memuji-Nya, Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji.
Allahumma innii dzolamtu nafsii dzulman katsiiro, wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta faghfir lii maghfirotan min ‘indika warhamnii, innaka antal ghofuurur rohiim. Tiada sesiapa yang dapat mengampunkan dosa-dosa melainkan Engkau, maka ampunilah bagiku dengan keampunan daripada-Mu dan rahmatilah aku.
Bacaan sholat di atas memang berbeda dengan yang diamalkan oleh sebagian besar umat Islam Indonesia, meskipun demikian bukan berarti Muhammadiyah asal beda. Jawabannya adalah Muhammadiyah memilih salah satu dari bacaan-bacaan sholat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dengan metodologi (manhaj) tarjih. Justru sebaliknya dicari mana yang paling kuat dasarnya sesuai Al Qur’an dan Sunnah.
Hadits yang dipakai pun harus punya derajat mutawatir, shahih atau paling tidak hasan. Selain itu tidak dijadikan rujukan oleh Muhammadiyah, terutama menyangkut ibadah-ibadah khusus (ibadah mahdhoh) seperti sholat, puasa, haji dan sejenisnya. Kriteria ini dijalankan dengan ketat sehingga amalan-amalan ibadah yang diluar ketentuan itu, ditolak.
Pasalnya, menurut Mahzab Syafi'i, tahiyat akhir termasuk dalam bagian dari rukun sholat yang tidak boleh dilewatkan. Tepatnya, seperti dikutip dari buku Bimbingan Praktikum Ibadah karya Abudin Nata, tahiyat akhir dilakukan setelah sujud kedua pada rakaat terakhir. Dan limpahi lah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Engkau lah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia diseluruh alam.".
"Boleh saja berdoa dengan doa apa saja yang berkaitan dengan kebaikan dunia dan akhirat, tetapi doa yang ma'tsur lebih afdhol," kata Prof Wahbah Az Zuhaili dalam Kitab Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 2. Ada doa yang dibacakan dalam tahiyat akhir berdasarkan hadist dari Aisyah, istri Nabi Muhammad SAW. Menurut buku Ahlussunnah Wal Jamaah oleh A Fatih Syuhud, jari telunjuk mulai diangkat tepat saat membaca lafaz, 'Laillahailallah,' hingga bangun untuk rakaat selanjutnya bagi kalangan NU.
Sementara bagi kalangan Muhammadiyah, jari telunjuk saat tasyahud terus diangkat dari awal hingga akhir tahiyat sesuai dengan mazhab Hambali. Meski demikian, bacaan tahiyat akhir sampai salam untuk keduanya tidak terlalu berbeda.
Dengan amalan sholat tersebut akan membuat sahabat muslim semua, dimudahkan dalam menjalani hisab di akhirat kelak. Organisasi tersebut diprakarsai oleh Mbah Dahlan atau Muhammad Darwis, pada tanggal 18 November 1912 di Kauman Yogyakarta.
Sehingga tidak ada masalah bila sahabat muslim mau menggunakan bacaan sholat dari salah satu organisasi tersebut. Allahumma innii dzolamtu nafsii dzulman katsiiro, wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta faghfir lii maghfirotan min ‘indika warhamnii, innaka antal ghofuurur rohiim. Tiada sesiapa yang dapat mengampunkan dosa-dosa melainkan Engkau, maka ampunilah bagiku dengan keampunan daripada-Mu dan rahmatilah aku. Sikap tersebut dibuktikan dengan patuhnya setiap individu, terhadap semua aturan dan keputusan yang telah dibuat bersama melalui persyarikatan.
Untuk bacaan sholatnya perlu sahabat muslim beri perhatian khusus, karena ada perbedaan dengan organisasi Islam lain.
Bacaan sholat jenazah harus diketahui dengan benar secara berurutan dari niat hingga gerakan salam. Berbeda dengan sholat fardhu yang bertujuan untuk bertaqarub (mendekatkan diri) dan berdzikir (mengingat) Allah SWT. Untuk itu, perlu dipahami bacaan sholat jenazah lengkap dimulai dari niat hingga salam sebagaimana yang dilansir dari buku Risalah Jenazah oleh Baihaqi Nu'man dan Muhammad Shonhaji.
Artinya: "Saya niat sholat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum hanya karena Allah Ta'ala.". Bacaan latin: Usholli 'ala hadzahihil mayyitati arba'a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma'muman lillahi ta'ala. Artinya: "Saya niat sholat atas jenazah perempuan ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum hanya karena Allah Ta'ala.".
Bacaan latin: Allahumma laa tahrimnaa ajrahuu walaa taftinaa ba'dahu wagfirlana wa lahu. Artinya: "Semoga kedamaian bersamamu serta pengampunan dan berkah dari Allah SWT.". Pelaksanaan sholat jenazah hukumnya fardhu kifayah bagi orang yang masih hidup. Artinya, jika sudah dilaksanakan oleh sebagian orang maka gugur kewajiban atas yang lain.
Tata Cara Sholat Lengkap Mulai Niat Hingga Tahiyat Muhammadiyah, Beserta Doa-doanya. Isinya menyangkut berbagai persoalan mulai dari keimanan, ibadah hingga persoalan-persoalan yang berkaitan dengan keumatan dan agama Islam1.
Tata cara shalat menurut HPT Muhammadiyah adalah sebagai berikut:. Bagi yang tidak mampu bisa dengan cara duduk atau berbaring.
Mengangkat kedua tangan sejurus bahu, serta mensejajarkan ibu jari pada daun telinga, sambil membaca Allahu Akbar. Allahumma baa’id bainii wabaina khathaayaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wa maghribi, allahumma naqinii min khathaayaaya kamaa yunaqats tsaubul abyadhu minad danas.
“Dari Al-Mughiroh Bin Syu’bah beliau berkata; Matahari mengalami gerhana di hari wafatnya Ibrahim (putra Rasulullah ?). Diriwayatkan, Ibnu Abbas Shalat gerhana bulan di Bashroh mengimami penduduknya dan mengatakan bahwa beliau melihat Rasulullah ? “Dari Al-Mughiroh Bin Syu’bah beliau berkata; Matahari mengalami gerhana di hari wafatnya Ibrahim (putra Rasulullah ?).
?” (Jika kalian melihatnya) menunjukkan awal waktu karena pada saat terjadi gerhana, baru Shalat disyariatkan, sementara lafadz “?????? Lalu beliau berdiri kemudian membaca dengan panjang tetapi lebih pendek darpada bacaan yang pertama. Kemudian beliau bertakbir lalu Rukuk dengan lama tetapi lebih pendek daripada Rukuknya yang pertama.
Demikian pula Samuroh, bisa difahami bahwa beliau berada di Shof bagian paling belakang sehingga tidak mendengar suara Nabi ?. Dalam deskripsi tatacara yang dijelaskan sebelumnya, bisa disimpulkan bahwa tiap Rokaat dilakukan dua kali Rukuk. Selain Shalat, amalan lain yang disyariatkan saat terjadi gerhana adalah berdoa, dzikir, istighfar, shodaqoh, membebaskan budak dan semua amal-amal Taqorrub lainnya.