Bacaan Shalawat Pada Sholat Jumat. JAKARTA, iNews.id - Salah satu bacaan shalawat di hari Jumat yakni shalawat ummi. Disebutkan dalam hadits, keutamaan membaca sholawat ummi sebanyak 80 kali di hari Jumat yakni diampuni dosa-dosanya selama 80 tahun.
Dalil anjuran banyak membaca shalawat di hari Jumat berdasarkan hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah SAW telah bersabda::. "Barangsiapa yang bersholawat kepadaku hari Jumat sebanyak 80 kali niscaya Allah mengampuni dosanya selama 80 tahun.".
Ada yang bertanya kepada beliau: "Wahai Rasulullah, bagaimanakah cara bersholawat atasmu? Beliau menjawab: "Ucapkanlah 'Allahumma sholli 'ala Muhammadin 'Abdika wa Rasulika An-Nabiyyil Ummiy, ini dihitung sekali". Allahumma sholli’alaa sayyidinaa muhammadin abdika wanabiyyika wa Rosuulika Nabil Ummy wa a’laa alihi wa shohbihi wasillam.
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw, sebagai hamba, Nabi, dan utusan-Mu yang Ummy (tidak bisa membaca dan menulis) beserta keluarga dan sahabatnya dengan salam yang sesungguhnya.".
Dan sepanjang hayat Nabi SAW, beliau tidak pernah sholat Jum'at kecuali didahului dengan 2 khutbah. Alasan utama kenapa memulai khutbah dengan handallah adalah Ittiba'an, yakni mengikuti apa yang sudah dikerjakan Nabi SAW karena ini ibadah maka segala teknis harus mengikuti apa yang sudah dicontohkan oleh Nabi SAW dan tidak sekalipun Nabi SAW melakukan khutbah kecuali memulianya dengan handallah. Khutbah adalah bagian dari ibadah sehingga membutuhkan dzikir kepada Allah SWT dengan penyebutan yang memuji.
Selain itu juga karena memang tujuan khutbah adalah sebagai nasihat sekaligus peringatan dan ajakan untuk taat kepada perintah Allah SWT serta menjauhi larangan-Nya. Maka itu cukup dengan kalimat yang mengandung makna tersebut, baik panjang atau pendek. Walaupun diberi kebebasan untuk membaca ayat di khutbah pertama atau kedua, akan tetapi para ulama-ulama al-Syafi'iyyah khususnya menganjurkan atau mensunnahkan bacaan ayat itu dilakukan di khutbah pertama. Bahkan jika hanya doa untuk orang yang hadir di tempat jumatan itu saja diperbolehkan dengan kalimat: rahimakumullah.
JAKARTA, iNews.id - Sholat Jum'at merupakan kewajiban bagi tiap Muslim khususnya kaum laki-laki. Dalam pelaksanaan sholat Jum'at sebelum khatib naik mimbar untuk berkhutban biasanya didahului dengan pengantar atau pembacaan tarqiyyah oleh bilal yang juga sekaligus muadzin.
Keutamaan Doa Setelah Sholat Jumat Sesuai Sunnah Beserta Arti dan Latin. Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.
Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Sebelum khutbah dimulai, terlebih dulu bilal mengumandangkan adzan pertama.
Doa Sholat Jumat Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya agar Diberi Rezeki Halal. Adzan pertama disarankan dengan suara yang lebih panjang untuk menandakan bahwa waktu sholat Jum'at sudah tiba.
Setelah adzan pertama selesai, jemaah dianjurkan melaksanakan sholat sunnah qobliyah Jum'at. Setelah bilal selesai membaca kalimat di atas, kemudian khatib maju menerima tongkat dan ketika naik ke atas mimbar, bilal membaca shalawat berikut ini:.
Kumpulan Bacaan Sholawat Hari Jumat, Mudah Dibaca Serta Lengkap Tulisan Latin dan Terjemahan. Bacaan sholawat adalah doa dan pujian yang ditujukan kepada Nabi Muhammad Shallahu 'alaihi Wasallam (SAW). Dalam Al-Qur’an dan hadits, banyak perintah agar manusia mengucapkan pujian yang berbunyi Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa alihi washahbihi wasallim ini.
Terlebih jika kalimat Shalawat diucapkan setiap hari Jumat, maka manfaat dan keutamaannya menjadi lebih besar lagi. Selain memberikan syafaat saat Yaumil Mahsyar kelak, bershalawat pada hari Jumat juga memiliki keutamaan lain, Berikut ini beberapa keutamaan bershalawat pada hari jumat yang dikutip dari buku berjudul Afdhalush Shalawaat 'Alaa Sayyidis syahadaat karangan Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhan.
Sebagaimana kita tahu, penduduk Indonesia bermazhab Syafi’i yang tentu ingat akan lima rukun khutbah Jumat, termasuk shalawat nabi. Artinya, “(Khutbah disyaratkan)…membaca shalawat nabi karena Rasulullah bersabda, ‘Setiap sesuatu yang tidak diawali dengan tahmid maka ia terputus.’ Karena wajib menyebut asma Allah, maka dalam khutbah seorang khotib wajib menyebut nama nabi sesuai tafsir Surat Al-Insyirah, ‘Bukankah telah kami lapangkan dadamu dan kami angkat sebutanmu?’ lalu Allah mengatakan, ‘Tiada Aku disebut kecuali kau disebut bersama-Ku,’ ” (Syekh Ibnu Qudamah Al-Maqdisi, Al-Mughni, [Riyadh, Daru Alamil Kutub: 1997 M/1417 H], cetakan ketiga, juz III, halaman 173-174).
Bagi mazhab Hanafi, khutbah Jumat cukup berisi lafal zikir sebagaimana perintah umum Surat Al-Jumuah ayat 9, tanpa menyebut shalawat nabi secara spesifik. Pasalnya, perintah yang terkandung pada ‘fas‘au ila dzikrillah’ (Surat Al-Jumuah ayat 9) hanya semata zikir baik sedikit maupun banyak. Artinya, “Shalawat Nabi SAW (dalam khutbah) merupakan sunnah sebagaimana bacaan di dalamnya dan pengawalan dengan ‘alhamdu lillah,’” (Syekh Ali As-Sha’idi Al-Adawi, Hasyiyatul ‘Adawi, [Kairo, Al-Madani: 1987 M/1407 H], juz II, halaman 150).
Khutbah Jumat dinilai sah hanya samata membaca Al-Qur’an yang mencakup peringatan dan kabar gembiran seperti Surat Qaf.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu rangkaian ibadah sholat Jumat adalah adanya khutbah. Hendaklah kedua khutbah itu dimulai sesudah tergelincir matahari (HR Bukhari).
Sewaktu berkhutbah hendaklah berdiri jika mampu (HR Muslim). 5.Hendaklah berturut-turut, baik rukunnya, atau jarak keduanya, maupun antara kedua dengan sholat. Sebagian ulama berkata bahwa shalawat ini tidak wajib, yang berarti bukan rukun khutbah.
Baca Juga: Dibimbing Habib Rizieq, Dua Tahanan Jadi Mualaf. Berwasiat (nasihat) dengan takwa dan mengajarkan apa-apa yang perlu kepada pendengar, sesuai dengan keadaan tempat dan waktu, baik urusan agama maupun urusan dunia seperti ibadah kesopanan, pergaulan, perekonomian, pertanian, siasat, dan sebagainya dengan bahasa yang dipahami oleh pendengar.
Membaca ayat Alquran pada salah satu kedua khutbah. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa dan Utsman bin Abi Syaibah sedangkan ma'na haditsnya dari Abu Al Ahwash telah menceritakan kepada kami Simak dari Jabir bin Samurah dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa menyampaikan dua kali khutbah, beliau duduk di antara dua khutbah tersebut, beliau membaca Al Qur'an dan memberi peringatan kepada orang-orang.".
Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Simak bin Harb dari Jabir bin Samurah dia berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam khutbah dengan berdiri kemudian duduk, beliau tidak mengatakan sepatah katapun,,,, " kemudian dia melanjutkan hadits tersebut.".
MANTRA SUKABUMI - Gus Baha jelaskan hukum khotib tidak membaca sholawat pada sholat Jumat yang mana sebenarnya merupakan rukun dan harus disebutkan. Gus Baha mengaku mendapat pertanyaan tersebut dari seorang tamu yang datang dari salah satu daerah. Pertama Gus Baha mengatakan bahwa kemungkinan benar-benar terjadi khatib tidak membaca sholawat agak sulit dibuktikan, terkecuali apabila saksi hasud.
Baca Juga: Gus Baha Tegaskan Perkara Orang Tua harus Memuliakan Anak, Lengkap Dalilnya. Gus Baha menyampaikan bahwa biasanya ketika orang pergi ke masjid untuk sholat Jumat, yang sholeh akan langsung memperbannyak zikir dan tertidur. Lalu Gus Baha menjelaskan jika anak-anak muda yang datang untuk sholat Jumat terkadang terlambat dan ngobrol sendiri, kalau yang lelah juga langsung tertidur.
"Jadi sampai tahu kesalahan khatib pasti hasud," jelas Gus Baha seperti dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube SANTRI GAYENG pada 25 Oktober 2020. Mendengar penjelasan Gus Baha tersebut tamu yang bertanya tampak sedikit tidak terima karena merasa dirinya benar-benar yakin menyaksikan khatib. Gus Baha tetap saja menjelaskan bahwa yang mengetahui detail kesalahan khotib memiliki kemungkinan besar orang yang hasud karena sejak awal benar-benar mencari kesalahan.
BincangSyariah.Com – Pada malam dan hari Jumat, kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Saw. Menurut para ulama, sedikitnya kita dianjurkan membaca shalawat sebanyak tiga ratus kali pada malam dan hari Jumat.
Kemudian setelah shalat Ashar, disempurnakan dengan membaca redaksi shalawat berikut sebanyak delapan puluh kali;. Ya Allah, limpahkan rahmat atas Nabi Muhammad yang ummi serta keluarganya, dan berilah mereka keselamatan. (Kumpulan Variasi Redaksi Shalawat Nabi, Sahabat, dan Ulama). Shalawat ini berdasarkan riwayat hadis yang bersumber dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;. من صلى صلاة العصر من يوم الجمعة فقال قبل أن يقوم من مكانه اللهم صل على محمد النبي الأمي وعلى آله وسلم تسليماً ثمانين مرة غفرت له ذنوب ثمانين عاماً وكتبت له عبادة ثمانين سنة. Barangsiapa shalat Ashar pada hari Jumat, kemudian sebelum berdiri dari tempatnya membaca ‘Allohumma sholli ‘ala muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa ‘ala aalihii wa shohbihii wa sallim tasliiman’ sebanyak delapan puluh kali, maka dosanya diampuni sebanyak delapan puluh tahun dan dicatat sebagai ibadah delapan puluh tahun.
JURNAL GARUT - Hari Jumat memiliki keutamaan bagi umat muslim. Melantunkan sholawat nabi artinya sama dengan memuliakan, yakni menunjukkan wujud cinta kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Membaca sholawat juga merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT dan terdapat berbagai keistimewaan bagi yang rutin mengamalkannya. Menariknya, menjadikan sholawat nabi sebagai amalan sehari-hari dapat mengubah kehidupan menjadi lebih berkah dan urusan menjadi lebih mudah. Baca Juga: Jangan Asal Sholat, Begini Syarat dan Rukun Salat Yang Benar. Hukum membaca sholawat nabi adalah sunnah muakkad.
Namun sebagai salah satu rukun sholat, sholawat tentu wajib dan selalu dibaca pada tasyahud akhir. Perlu diketahui bahwa macam-macam sholawat nabi terbagi menjadi 6 yakni, sholawat faith, nariyah, matsurah, mukafaah, ibrahimiyah, dan nur al-anwar. Untuk lebih jelasnya, berikut penjabaran dari keenam sholawat nabi:. Baca Juga: Manfaat Salat Tahajud untuk Kesehatan Tubuh, Bisa jadi Pereda Stres Juga Lho.