Bacaan Rakaat Ke 3 Shalat Isya. Waktu sholat Isya dimulai dari hilangnya mega merah sampai fajar shadiq hampir terbit. Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu subuh 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta'ala". Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu dhuhur 4 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta'ala". Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu ashar 4 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta'ala".
Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu maghrib 3 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta'ala". Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu isya 4 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta'ala".
Tonton juga video tentang sukses berbisnis makanan dan minuman kekinian di bawah ini:.
Terima kasih atas pertanyaannya, semoga saudara penanya senantiasa diberikan keberkahan dalam menjalani hidup. Sebab bacaan yang dianjurkan pada saat demikian hanyalah membaca surat Al-Fatihah saja, bukan bacaan-bacaan lainnya. Terkait pertanyaan kedua, yakni tentang membaca surat atau ayat Al-Qur’an pada rakaat ketiga dan keempat, kita bisa merujuk kitab Fath al-Mu’in.
Sehingga, rakaat ketiga dan keempat cukup hanya dengan membaca Surat al-Fatihah saja. Rumusan di atas juga sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:. Hal ini sebagai ganti atas rakaat pertama dan kedua yang tidak sempat untuk membaca surat atau ayat Al-Qur’an usai al-Fatihah. Berbeda ketika makmum masbuq di atas masih mungkin untuk membaca surat atau ayat Al-Qur’an pada rakaat pertama dan kedua, maka dalam keadaan demikian ia tidak disunnahkan untuk membaca surat atau ayat Al-Qur’an pada rakaat ketiga dan keempat.
Sebab ia dianggap teledor karena telah meninggalkan bacaan surat atau ayat Al-Qur’an pada dua rakaat pertamanya. Ketika makmum (masbuq) masih mungkin untuk membaca surat-suratan namun ia tidak membacanya, maka ia tidak boleh membaca surat-suratan pada rakaat yang tersisa (Rakaat ketiga atau keempat), sebab ia telah teledor dengan meninggalkan membaca surat-suratan (pada rakaat pertama dan kedua)” (Syekh Abu Bakr Muhammad Syatha, Hasyiyah I’anah at-Thalibin , juz 1, hal.
Muslim yang lalai melaksanakan salat sunnah memang tidak diganjar dosa layaknya ibadah wajib. Namun dalam sejumlah hadits, Rasulullah SAW telah menjelaskan keutamaan sholat sunnah hingga sebaiknya jangan dilalaikan.
Artinya: Rasulullah SAW mengatakan, "Siapa yang salat sunnah dalam sehari semalam dua belas rakaat, maka Allah telah membangunkan untuknya rumah di surga.". Artinya: "Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.". Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan Sholat Sunnah Witir, tiga raka'at dengan menghadap kiblat, sebagai makmum/imam, karena Allah Ta'ala.".
Semoga kita bisa selalu menunaikan salat yang dilakukan usai isya hingga jelang fajar ini ya detikers.
Penggabungan kedua sholat fardhu ini dibolehkan dengen ketentuan syarat tertentu. Seperti dilansir dari buku Panduan Sholat Rasulullah 2 karya Imam Abu Wafa, di antaranya karena hujan dan takut, sedang safar (bepergian), dan sebab sakit, lemah, atau kesulitan. Artinya: "Aku sengaja sholat fardhu dzuhur 4 rakaat yang dijama' dengan ashar, fardu karena Allah Ta'aala.".
Mengutip buku Panduan Sholat Untuk Perempuan oleh Dr. Nur Rofi'ah, pelaksanaan jamak di dalam sholat ini mulai disyariatkan pada tahun 9 Hijriah, tepatnya pada Perang Tabuk. Saat itulah Rasulullah SAW mencontohkan jamak sholat seperti yang dijelaskan dalam hadits ini,. Artinya: Dari Anas RA, ia berkata, "Apabila Rasulullah SAW berangkat menuju perjalanan sebelum tergelincir matahari, beliau akhirkan shalat dzuhur ke waktu ashar. Dan jika matahari tergelincir sebelum ia berangkat, maka beliau shalat dzuhur terlebih dahlu kemudian naik kendaraan.".
Jadi, bila kamu berada di kondisi-kondisi yang disebutkan sebelumnya, jangan ragu untuk jamak sholat ya, detikers.