Bacaan Dzikir Setelah Shalat Isyraq. Jika dikerjakan di awal waktu Dhuha atau sesudah matahari tersebut disebut sholat Isyroq. Latin: allāhu nụrus-samāwāti wal-arḍ, maṡalu nụrihī kamisykātin fīhā miṣbāḥ, al-miṣbāḥu fī zujājah, az-zujājatu ka`annahā kaukabun durriyyuy yụqadu min syajaratim mubārakatin zaitụnatil lā syarqiyyatiw wa lā garbiyyatiy yakādu zaituhā yuḍī`u walau lam tamsas-hu nār, nụrun 'alā nụr, yahdillāhu linụrihī may yasyā`, wa yaḍribullāhul-amṡāla lin-nās, wallāhu bikulli syai`in 'alīm. Pada rakaat kedua membaca surat Al Fatihah dilanjutkan dengan doa sholat Isyroq, yakni An Nur ayat 36 dan 37.
Keutamaan melaksanakan doa sholat Isyroq diriwayatkan oleh Rasulullah SAW, yakni yang melaksanakannya akan mendapatkan pahala haji dan umroh sempurna. Berdasarkan hadits riwayat Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapa yang salat Subuh berjemaah, lalu duduk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian, sholat dua rakaat, ia akan mendapatkan pahala haji dan umroh sempurna (diulang tiga kali).".
Dikutip dalam buku 'Shalat-shalat Tathawwu' oleh David Muhammad, penyebutan sholat ini dengan sholat isyraq berdasarkan dengan penamaan sahabat Ibnu'Abbas. Dalam hadits Rasulullah disebutkan bahwa sholat dhuha yang dilaksanakan persis pada waktu terbitnya matahari disebut sholat Al-isyraq (HR.
"Barangsiapa yang mengerjakan sholat subuh dengan berjamaah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan sholat sunnah dhuha (di awal waktu, syuruq), maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna.". Dari Anas bin Malik radhiyallahu, Rasulullah Saw bersabda:. "Barangsiapa yang melaksanakan sholat subuh secara berjamaah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan sholat dua raka'at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umrah.". Untuk diketahui, waktu syuruq atau thulu'ul syamsi ialah ketika terbitnya matahari sampai kira-kira naik seukuran tombak.
Jika Anda telah selesai membaca doa, dzikir, dan membaca Alquran selepas Sholat Subuh, ada baiknya jika turut mendirikan Sholat Isyraq. Dilansir dari buku 79 Macam Shalat Sunnah Ibadah Para Kekasih Allah , Sholat Isyraq merupakan sholat sunnah yang dikerjakan secara sendirian.
Waktu pelaksanaannya adalah setelah matahari terbit sekitar pukul 6 sampai dengan setengah 7 pagi. Adapun bacaan niatnya, yaitu:.
Pada artikel tersebut, kami juga menjelaskan mengenai tata cara melaksanakan ibadah sholat syuruq, waktu, dan jumlah rakaatnya.Satu yang tidak kami bahas pada artikel tersebut ialah doa setelah sholat syuruq yang bisa diamalkan. Silahkan simak pembahasannya di bawah berikut.Doa, wirid, atau dzikir setelah sholat syuruq alias isyraq memiliki teks dan lafadz yang panjang. Wa shalli Allahumma ‘alaa sayyidinaa Muhammadin khootamil anbiyaa`I wal mursaliina walhamdu lillaahi Rabbil ‘aalamiina.
Allahummaghfir lanaa waliwaalidiina wa liikhwaaninaa fillaahi ahyaa`an wa amwaatan ajma’iina.“Ya Allah, Wahai Cahayanya Cahaya, dengan wasilah bukit Thur dan Kitab yang ditulis pada lembaran yang terbuka, dan dengan wasilah Baitul Ma’mur, aku meminta kepadaMu agar Engkau memberiku cahaya, yang dengannya aku dapat mencari petunjukMu, dan dengannya aku menunjukkan tentangMu. Kita pun akan mengetahui bahwa doa ini memiliki manfaat, keutamaan, khasiat, dan keistimewaan yang luar biasa.Salah satu dari manfaat doa setelah sholat syuruq ini adalah kita memohon kepada Allah SWT untuk memberikan cahaya di dunia dan akhirat.
Shalat sunnah isyraq adalah shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan setelah matahari terbit sekitar satu tombak, atau kira-kira lima belas menit setelah matahari terbit. "Siapa yang shalat Shubuh dengan berjamaah, lalu duduk berdzikir kepada Allah sehingga matahari terbit, kemudian shalat dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala haji dan umrah sempurna (diulang tiga kali).".
Hadits ini menerangkan kesunnahan shalat dua rekaat setelah matahari terbit. Adapun niatnya sebagaimana diterangkan Syaikh Nawawi dalam NIhayatuz Zain adalah;. Sebaiknya shalat ini dilakukan sesegera mungkin mengingat waktu yang terbatas. Karena setelah matahari kelihatan mulai meninggi, maka tibalah saatnya waktu shalat dhuha.
Dan aku meminta pada-Mu dengan wasilah matahari beserta cahayanya di pagi hari, dan kemuliaan yang wujud pada selain matahari, agar Engkau menjadikan matahari ma'rifat pada-Mu (yang ada padaku) bersinar menerangiku, tidak tertutup oleh mendung-mendung keraguan, tidak pula terlintasi gerhana pada rembulan kemahaesaan di kala purnama. Catatan: Naskah ini terbit pertama kali di NU Online pada Rabu, 20 Maret 2013 pukul 13:17.