Apakah Shalat Jumat Wajib Saat Idul Adha. Dari hadits ini, ulama dari mazhab Syafi’i kemudian berpendapat bahwa agama memberikan keringanan bagi penduduk pedalaman yang telah bersusah payah menghadiri pelaksanaan shalat id pada pagi hari untuk kembali ke kediaman mereka di pedalaman tanpa perlu kembali lagi untuk mengikuti shalat Jumat pada siang harinya. إذا وافق يوم العيد يوم جمعة وحضر أهل القرى الذين يبلغهم لصلاة العيد وعلموا أنهم لو انصرفوا لفاتتهم الجمعة فلهم أن ينصرفوا ويتركوا الجمعة في هذا اليوم على الصحيح المنصوص في القديم والجديد وعلى الشاذ عليهم الصبر للجمع. Artinya, “Bila hari Id berbarengan dengan hari Jumat–sementara penduduk pedalaman yang sampai kepada mereka untuk shalat id itu mengadiri shalat id serta mereka mengerti bila bergeser ke pedalaman (kembali) akan luput dari shalat Jumat–maka mereka boleh bergeser sejak pagi dan boleh meninggalkan shalat Jumat pada hari tersebut menurut pendapat shahih yang tersebut nashnya pada qaul qadim dan jaded. Tetapi menurut qaul syadz yang tidak umum, mereka wajib bersabar menahan diri untuk menghadiri gabungan keduanya (shalat id dan Jumat),” (Imam An-Nawawi, Raudhatut Thalibin wa ‘Umdatul Muftin, [Beirut, Darul Fikr: 2005 M/1425-1426 H], juz II, halaman 9-10). ومن ذلك قول الشافعي إذا وافق يوم العيد يوم جمعة فلا تسقط صلاة الجمعة بصلاة العيدعن أهل البلد بخلاف أهل القرى إذا حضروا فإنها تسقط عنهم ويجوز لهم ترك الجمعة والإنصراف. Artinya, “Salah satunya adalah pendapat Imam As-Syafi’i, ‘Jika hari Id berbarengan dengan hari Jumat, maka kewajiban shalat Jumat tidak gugur dari penduduk kota dengan sebab pelaksanaan shalat id.
Tetapi pilihan atas pelbagai pendapat itu dikembalikan pada pertimbangan yang proporsional. Dalam konteks Indonesia, terutama di pulau Jawa, di mana hampir setiap desa memiliki masjid yang menyelenggarakan Jumat, maka konsep penduduk kota dan penduduk pedalaman yang sulit mengakses masjid karena problem jarak atau geografis yang menyulitkan dalam kajian fiqih tidak kontekstual pada sebagian besar daerah di Indonesia.
Kami selalu terbuka dalam menerima kritik dan saran dari para pembaca.
“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.” (QS. “Shalat Jum’at merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim dengan berjama’ah kecuali empat golongan: (1) budak, (2) wanita, (3) anak kecil, dan (4) orang yang sakit.” (HR. ‘Abdul Haq Asy Syubaili dalam Al Ahkam Ash Shugro (321) mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.
Lantas apa faedahnya ‘Utsman mengatakan, “Namun siapa saja yang ingin pulang, maka silakan dan telah kuizinkan”? “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca dalam dua ‘ied dan dalam shalat Jum’at “sabbihisma robbikal a’la” dan “hal ataka haditsul ghosiyah”.” An-Nu’man bin Basyir mengatakan begitu pula ketika hari ‘ied bertepatan dengan hari Jum’at, beliau membaca kedua surat tersebut di masing-masing shalat.
Idul Adha tahun ini jatuh pada Jumat (31/7/2020) yang dirayakan dengan sholat dan penyembelihan hewan kurban. Bagi muslim laki-laki, Idul Adha yang jatuh di hari Jumat mungkin menimbulkan kebingungan. Hukum Sholat Jumat saat Idul Adha bisa dilihat di situs FatwaIslam yang mengambil dari buku Fatawa Islamiyah. Dia mengatakan, "Ya," lalu bertanya lagi, "Bagaimana Rasulullah SAW melakukannya?". Hadits lain juga menjelaskan hukum Sholat Jumat saat perayaan Ied termasuk Idul Adha. Artinya: 'Ata' bercerita, Sholat Jumat dan Ied terjadi bersamaan di masa Ibnu Al-Zubair.
Hadits ini menegaskan kewajiban imam memimpin sholat, jika ada jemaah yang ingin melakukan Sholat Jumat, saat Ied dan Jumat terjadi bersamaan. Ketika Ied dan Jumat terjadi bersamaan maka dia membaca dua surat ini di kedua sholat tersebut.".
DETIK60.COM|RELIGI-Simak tata cara sholat hari raya Idul Adha yang sebentar lagi akan dijalankan oleh umat muslim di dunia. Selain penyembelihan hewan qurban, ibadah yang akan dilaksanakan pada hari raya Idul adha adalah shalat Idul Adha. Nah, dalam melaksanakan sholat Idul Adha, ada tata cara khusus yang berbeda dengan sholat wajib.
Baca Juga: Siapkan Hewan Kurban Terbaik Jelang Idul Adha 1443 H, Ini Tips Bagi Yang Baru Berkurban Tahun Ini. Saat melaksanakan shalat Idul Adha, sebelum membaca Al Fatihah, terdapat 7 takbir pada rakaat pertama, dan 5 takbir pada rakaat kedua.
Dikutip Detik60.com dari sutus NU pada Jumat, 8 Juli 2022, saat shalat Idul Adha, seperti pada shalat wajib, diawali dengan takbiratul ihram. Setelah takbiratul ihram, umat muslim membaca doa iftitah, baru kemudian diminta untuk melakukan takbir sebanyak 7 kali pada rakaat pertama.
Baca Juga: Apa Hukum Makan Daging Janin Kambing yang Sudah Mati Saat Disembelih? Begini Penjelasan Ustadz Buya Yahya. Berikut bacaan di sela-sela 7 takbir pada rakaat pertama.
Namun, ada sejumlah sholat sunnah yang menyertakan pelaksanaan khutbah di dalamnya. Khutbah secara bahasa artinya perkataan yang disampaikan di atas mimbar.
Namun, ada sejumlah perbedaan baik dari segi hukum maupun waktu pelaksanaannya. Mengutip buku Seri Fiqih Kehidupan 3: Salat oleh Ahmad Sarwat, para ulama sepakat bahwa hukum melakukan khutbah setelah sholat Idul Fitri dan Idul Adha adalah sunnah dan bukan rukun atau kewajiban. Sehingga, urutannya adalah melaksanakan sholat Ied dua rakaat baru dilanjutkan dengan khutbah. Sholat ini dilaksanakan saat terjadi kekeringan atau musim kemarau panjang yang menyebabkan manusia dan binatang kesulitan menemukan sumber air.
Terdapat perbedaan di kalangan fuqaha terkait pelaksanaan khutbah dalam sholat istisqa. Disebutkan dalam sebuah riwayat yang berasal dari Aisyah RA dalam hadits Al-Bukhari, Rasulullah SAW mengerjakan sholat khusuf atau sholat gerhana matahari bersama para sahabat.
Setelah sholat, beliau menyampaikan khutbah yang diawali dengan memuji dan menyanjung kebesaran Allah SWT.. Melihat dari Langit Ramainya Warga Salat Idul Fitri di JIS.
Artinya: “Dari riwayat Iyas bin Abi Ramlah Asy Syami, beliau berkata: “Aku pernah menyaksikan Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhu bertanya Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu: “Apakah kamu pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terjadi dua id terkumpul dalam satu hari?”, ia menjawab: “Iya (pernah)”, Mu’awiyah bertanya: “Bagaimanakah yang beliau lakukan”, ia menjawab: “Beliau (shallallahu ‘alaihi wasallam) shalat ‘ied kemudian memberikan keringanan untuk shalat Jum’at, beliau bersabda: “Barangsiapa yang hendak shalat maka shalatlah ia“. 685) (dan dishahihkan oleh al-Albani di dalam Shahih Abu Daud, no.1070, pent).
Dan dengan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud di dalam Sunannya juga, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:. Hadits ini menunjukkan akan keringanan untuk tidak mendirikan shalat Jum’at bagi siapa yang telah melaksanakan shalat id pada hari itu, dan diketahui pula tidak ada keringanan bagi imam berdasarkan sabda beliau di dalam hadits: “Tetapi kami tetap shalat Jum’at bersama “. Dan juga dengan sebuah riwayat dari Imam Muslim, bahwa An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma berkata: “Bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam membaca surat di shalat Jum’at dan shalat ‘Ied dengan Surat Al ‘Ala dan Surat Al Ghasyiyah, dan terkadang keduanya (shalat ‘Ied dan shalat Jum’at) terkumpul di dalam satu hari maka beliau membaca kedua surat tersebut di dalam dua shalat (‘Ied dan Jum’at)“. Baca juga artikel Muslim.Or.Id: Adab Pada Hari Jumat Sesuai Sunnah Nabi. 🔍 Perbandingan Dunia Dan Akhirat, Imam Safi'i, Memuji, Persiapan Akhir Zaman.