Apa Bedanya Shalat Tahajud Sama Sholat Hajat. Maklum, banyak orang yang melakukan shalat Tahajud karena punya maksud tertentu. Apalagi dengan melakukan shalat Tahajud itu, Allah swt menjanjikan sang pelaku akan ditempatkan pada posisi yang terpuji (QS al-Isra’: 79).
“Sementara itu, ada nash lain yang juga menganjurkan untuk shalat Hajat. Yaitu shalat yang dilakukan karena seseorang menginginkan mencapai sesuatu hajat,” tulis almarhum KH Mu’ammal Hamidy tentang musabab kebingungan istilah shalat Tahajud dan Hajat. Sayyid Sabiq dalam buku Fiqhus Sunnah, menulis bab ini dengan judul “Shalat Hajat”.
“Jika melihat nash al-Quran maupun hadits itu, memang kedua shalat ini kelihatannya sama. Sedangkan shalat Hajat bisa dilakukan kapan saja, termasuk siang hari.”. Ketiga, lanjut Mu’ammal, shalat Tahajud dikerjakan bukan karena untuk mencapai sesuatu hajat, tetapi semata-mata karena sunat, sekalipun sesudah shalat itu boleh saja berdoa untuk sesuatu keperluan. Keempat, ada ulama yang menambahkan bahwa usai shalat Hajat harus menyebutkan hajatnya itu kepada Allah.
Berikut ini adalah salah satu dalil yang menyebutkan keutamaan shalat tahajud. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke derajat terpuji,” (Surat Al-Isra ayat 79).
والنفل المطلق بالليل أفضل منه بالنهار ومن النفل المطلق قيام الليل وإذا كان بعد نوم ولو في وقت المغرب وبعد فعل العشاء تقديما يسمى تهجدا. Bila qiyamul lail dilakukan setelah tidur, sekalipun hanya tidur di waktu maghrib atau setelah shalat Isya yang ditaqdim dengan maghrib, maka shalat malam itu disebut tahajud,” (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain , [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2002 M/1422 H], halaman 113).
Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.