Pahala Sedekah Dapat Gugur Jika Diiringi Dengan. Tidak diragukan lagi bahwa bersedekah di bulan mulia ini memiliki nilai lebih tersendiri. Dalam ayat di atas, Allah menjelasakan ada tiga perbuatan yang dapat menghapus pahala sedekah :.

من هم يا رسول الله ؟ قال : المسبل والمنان والمنفق سلعته بالحلف الكاذب. (َالَّذِي ) al adzaa: secara bahasa maknanya adalah setiap perbuatan yang merugikan atau menyakiti orang lain, baik dalam hal agamanya, kehormatannya, badannya, maupun hartanya.

( الرياء ) ar riyaa’ : yakni perbuatan seorang hamba menampakkan amalnya kepada manusia karena ingin mendapat pujian. Jika seseorang riya’ dalam amalan sedekahnya maka akan menghapus pahala sedekah tersebut.

Kemudian Allah berfirman (كَالَّذِي يُنفِقُ مَالَهُ رِئَاء النَّاسِ ) (), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia). Pelaku riya’ tidak memiliki perhatian untuk taat kepada Allah, mencari ridha-Nya dan mengharap pahala-Nya.

Waspadailah saudaraku, ketiga perbuatan tersebut dapat merusak pahala sedekah yang kita lakukan. Dalam ayat tersebut terkandung perintah untuk tetap menjaga amalan-amalan yang sirr (tersembunyi) agar tidak diketahui orang lain. * Faedah dari kajian kitab Nidaa-atu ar Rahman li Ahlil iman bersama Ustadz Zaid Susanto,Lc hafizhahullah, ba’da shubuh 14 Ramadhan 1432 H di Ma’had Jamilurrahman, Bantul, Yogyakarta.

5 Faktor Penghapus Pahala Ibadah yang Kita Lakukan

Pahala Sedekah Dapat Gugur Jika Diiringi Dengan. 5 Faktor Penghapus Pahala Ibadah yang Kita Lakukan

Perbuatan berikutnya yang dapat menghapus pahala adalah syirik kecil atau riya. Riya artinya memperlihatkan sekaligus memperbagus suatu amal ibadah dengan tujuan diperhatikan dan mendapat pujian dari orang lain. Ustadz Abuya Masnur sebelumnya pernah menyebut, riya' dalam Bahasa Arab adalah arriya, berasal dari kata kerja 'raa' yang bermakna memperlihatkan. Dengan memperlihatkan amalan kita pada orang lain, amal akan menjadi sia-sia.Allah SWT pernah berfirman dalam HR Muslim:.

Perbuatan seperti ini jelas tidak baik dan dapat menghapus pahala seseorang. Syekh Ibnu Al Utsaimin juga pernah mengungkapkan, ujub itu dapat membatalkan amal.

Pahala Sedekah Rusak Jika Menyebutkannya

Pahala Sedekah Dapat Gugur Jika Diiringi Dengan. Pahala Sedekah Rusak Jika Menyebutkannya

Ketentuan itu ditegaskan Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 262 yang artinya, "Orang-orang yang menafkah hartanya dijalan Allah kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan tidak dengan menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.". Sebagai ulama mengatakan "mann" adalah menyebut-nyebut sedekah di hadapan orang yang diberi, dan "adza" adalah memberitahukan sedekah itu kepada orang lain. Sebagian ulama lainnya berkata arti "mann adalah bahwa dengan pemberian tersebut, orang yang memberi menunjukkan kebesaran dirinya kepada orang diberi dan "adza" adalah membentak orang yang diberi karena telah meminta-minta. "Sehingga orang yang memberi terbebas dari tanggungjawab, dan menjadi sebab bersihnya harta bendanya, dan menyelamatkan dari adzab jahannam yang akan menimpanya karena tidak menunaikan zakat," kata Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin.

Bahaya Riya dalam Beribadah

Pahala Sedekah Dapat Gugur Jika Diiringi Dengan. Bahaya Riya dalam Beribadah

JAKARTA, iNews.id - Riya atau pamer merupakan salah satu ciri watak yang tercela. Penyakit hati ini menggerogoti amal ibadah yang telah dijalankan karena seolah menjadi percuma lantaran bukan semata-mata mengharap ridho Allah, namun karena ingin mendapat pujian dari orang lain. Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa dalam ayat tersebut Allah Swt memberitahukan amal sedekah itu pahalanya terhapus bila diiringi dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerimanya.

"Sesungguhnya di dalam neraka Jahanam benar-benar terdapat sebuah lembah yang neraka Jahanam sendiri meminta perlindungan kepada Allah dari (keganasan) lembah itu setiap harinya sebanyak empat ratus kali. Imam Ahmad meriwayatkan dari Amr ibnu Murrah bahwa ketika kami sedang duduk di majelis Abu Ubaidah, lalu mereka berbincang-bincang tentang masalah riya. Maka berkatalah seorang lelaki yang dikenal dengan julukan Abu Yazid, bahwa ia pernah mendengar Abdullah ibnu Arnr mengatakan bahwa Rasulullah Saw telah bersabda: Barang siapa yang pamer kepada orang lain dengan perbuatannya, maka Allah akan memamerkannya di hadapan makhluk-Nya dan menjadikannya terhina dan direndahkan.

Dia duduk menunggu matahari; dan manakala matahari telah berada di antara kedua tanduk setan (yakni akan tenggelam), maka bangkitlah ia (untuk salat) dan mematuk (salat dengan cepat) sebanyak empat kali, tanpa menyebut Allah di dalamnya melainkan hanya sedikit. Karena itulah maka dikecam oleh Nabi Saw bahwa orang tersebut tidak menyebut Allah dalam salatnya, melainkan hanya sedikit (sebentar).

Related Posts

Leave a reply