Manfaat Sedekah Untuk Orang Yang Sudah Meninggal. Sedekah Bagi Orangtua yang Sudah Meninggal, Pahala Tak Terputus, Buya Yahya Sarankan Ini. Niat utama saat bersedekah adalah memberikan seluruh pahala sedekah kepada orang tua yang telah meninggal.
Dengan begitu, orang tua yang telah meninggal tetap akan mendapatkan pahala sedekah. Dalam kisah Syeikh Ibnu Utsaimin saat ditanya oleh pemuda apakah ia boleh bersedekah dengan mengatasnamakan ayah atau ibunya yang sudah lama meninggal dunia. Di sebuah majelis ilmu, Buya Yahya menyatakan bahwa sedekah untuk pondok pesantren menjadi sedekah terbaik yang dapat mendatangkan amal jariyah karena pondok pesantren merupakan tempat dimana orang belajar agama.
Sedekah kepada pondok pesantren dapat mendatangkan banyak kebaikan dari Allah SWT terlebih menyedekahkan warisan orang tua yang sudah meninggal.
Salah satunya adalah amal jariyah sesuai dengan bunyi sabda Rasulullah SAW yang diceritakan dari Abu Hurairah berikut,. Perkara-perkara ini bisa dilakukan oleh para keluarga, teman, atau kerabat yang masih hidup untuk meringankan beban sang mayit.
Hal ini didasarkan pada salah satu sabda Rasulullah SAW yang dikisahkan dari sahabat Anas ibn Malik RA, ia berkata,. Kemudian Rasulullah bersabda, "Haji itu adalah hutangnya, maka tunaikanlah," (HR al Bazhar dan at Thabrani).
Lalu, Sa'd ibn 'Ubadah berkata, "Jika demikian maka aku menjadikan Anda sebagai saksi bahwa kebuku yang sedang berbuah itu adalah sedekah atas dirinya," (HR Bukhari). Lalu, salah seorang dari mereka, Abu Qatadah, berkata, "Wahai Rasulullah, dua dinar tersebut aku siap menanggungnya,".
Kemudian, Rasulullah berkata, "Dua dinar itu menjadi tanggunganmu, dan dalam hartamu, serta mayit ini terbebas dari keduanya," yang dilanjutkan dengan menyolatkan jenazah tersebut.
Menurut Al- Habib Zein bin Smith Al-Alawi Al-Husaini dalam tanya jawab akidah ahlussunnah wal jama'ah, sedekah kepada orang yang wafat pahalanya sampai sebagaimana dalil hadis shahih berikut:Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, sesungguhnya seorang laki-laki berkata kepada Nabi صلى الله عليه وسلم, sesungguhnya ayahku telah meninggal dan tidak meninggalkan pesan. Berikut pesan Rasulullah صلى الله عليه وسلم:Dari Sa'ad radhiyallahu 'anhu, sesungguhnya ia berkata kepada Nabi صلى الله عليه وسلم: "Ya Nabi Allah, sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia, dan aku mengetahui, andaikata ia hidup maka pasti bersedekah . Kemudian ia bertanya kepada Nabi: " Sedekah apa yang paling bermanfaat, Ya Rasulullah ? Imam Muslim)"Sesungguhnya Nabi صلى الله عليه وسلم menyembelih kurban dua ekor kambing. Apabila tidak ada manfaat untuk mereka, maka tidak ada faedahnya hadis tersebut," jelas Habib Zein sebagaimana dilansir dari Al-Fachriyah.Adapun amalan yang pahalanya terus mengalir sekalipun seseorang telah meninggal dunia dijelaskan dalam satu Hadis dari Anas radhiyallahu 'anhu. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: ada tujuh pahala yang terus mengalir diterima seseorang selepas matinya.
Bersedekah atas nama orang yang sudah meninggal merupakan perbuatan disyariatkan, baik berupa harta maupun doa. "Bersedekah untuk orang yang sudah meninggal dunia itu boleh dan alasannya jelas," kata Kiai Imam menanggapi bolehkah sedekah pohon atas nama orang yang sudah meninggal dunia. Hadits Riwayat Baihaqi menjelaskan, tidak ada mayit di dalam kuburan, kecuali seperti orang yang tenggelam dan meminta pertolongan.
Dan sesungguhnya Allah memasukkan doa-doa yang dikirimkan oleh orang hidup kepada penduduk kubur itu dikemas sebesar gunung. Gusdurian Lampung menginisiasi "Sedekah Oksigen" berupa pemberian pohon untuk kemandirian pesantren.
Pelaksana kegiatan sedekah terbuka yang didukung The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) atau Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia tersebut adalah alumni Pesantren Kilat Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (Sanlat BPUN) PC GP Ansor Way Kanan 2016. Setelah 50 pohon alpukat jenis mentega untuk Pesantren Assiddiqiyah 11 tercapai, sasaran Sedekah Oksigen kedua ialah Pesantren Darul Ulum asuhan Ustadz Bayumi yang berada di Kampung Gisting Jaya, Kecamatan Negara Batin.
Koordinator kegiatan Riky Ryan Saputra menjelaskan, masyarakat yang berminat berpartisipasi bisa menghubungi Nanang Yudi Saputro, Ketua Ranting Ansor Gisting Jaya di nomor 082186280931. Selanjutnya, Sedekah Oksigen senilai Rp50 ribu untuk satu pohon alpukat bisa disalurkan ke rekening BNI 0426013904 atas nama Anisa Yuliani. "Kami berkomitmen ada 14 pesantren di 14 kecamatan di Way Kanan yang membutuhkan pendampingan ekonomi bisa menerima manfaat dari gerakan sedekah terbuka dan bersama ini," ujar Ketua Alumni Sanlat BPUN PC GP Ansor Way Kanan 2016 ini menambahkan.
Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah bersabda: "Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya.". Dr H Abdul Majid Khon dalam bukunya "Hadis Tarbawi Hadis-Hadis Pendidikan", menjelaskan Rasulullah SAW memberikan pelajaran tentang perlunya manusia mencari amal yang berkualitas, kekal dan bermanfaat baik selama di dunia maupun setelah meninggal dunia.
Kualitas amal itu tidak terputus pahalanya sekalipun dia telah meninggal dunia, selama amalnya masih dimanfaatkan oleh manusia. Sedekah jariyah atau wakaf seperti di atas sekalipun orang yang bersedekah telah meninggal dunia pahalanya tetap mengalir kepadanya selama benda-benda tersebut masih dapat dimanfaatkan manusia. Menurut Ibn Hajar Al Makki maksud saleh di sini adalah anak yang beriman kepada Allah.
Biasanya seorang anak yang sangat mencintai orangtuanya suka melakukan sedekah atas bapak atau ibunya yang telah meninggal dengan harapan pahalanya mengalir kepada mereka. Ketika maut menjemput, babak baru kehidupan pun di mulai.
Alam dunia hanya tinggal kenangan semata, rangkaian peristiwa yang selama hidup terukir saat itu pula berakhir. Semua amal perbuatan manusia telah terputus jalinan maupun jaringannya dengan kehidupan alam dunia, kecuali tiga hal sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Rasulullah SAW melalui sabdanya,. Artinya: dari Abi Hurairah ra, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang manusia telah meninggal dunia, maka terputuslah amal perbuatannya kecuali tiga hal; sedekah jariyah, illmu yang bermanfaat, anak shalih yang mendo’akannya.”. Hadist berikut ini diriwayatkan oleh imam Muslim dalam shahihnya berdasarkan riwayat Ibnu Abbas, عن ابْن عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: أَنَّ سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ تُوُفِّيَتْ أُمُّهُ وَهُوَ غَائِبٌ عَنْهَا، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا، أَيَنْفَعُهَا شَيْءٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا؟ قَالَ: «نَعَمْ»، قَالَ: فَإِنِّي أُشْهِدُكَ أَنَّ حَائِطِيَ المِخْرَافَ صَدَقَةٌ عَلَيْهَا Artinya: dari Ibnu Abbas ra: bahwasannya ibu Sa’d bin Ubadah ra meninggal dunia, sementara saat itu, ia (Sa’d) tidak berada disisinya.
Kemudian Sa’d bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia sementara aku tidak mengikuti prosesi pengurusan jenazah (tidak hadir di tempat), apabila aku bersedekah untuknya, apakah hal itu berguna baginya? Lalu Sa’d berkata: sesungguhnya aku mempersaksikan kepadamu wahai Rasulullah bahwasannya kebunku yang sedang berbuah kusedekahkan kepadanya (ibuku).
Kemudian al-Sawi menjelaskan penafsiran ayat di atas antara lain bahwa yang dimaksud al-insan adalah manusia yang kafir, atau boleh jadi ayat di atas menceriterakan tentang lembaran (suhuf) nabi Musa dan nabi Ibrahim, bukan berbicara tentang syari’at kita. Pendapat lain menyatakan bahwa seseorang tidak mendapatkan kecuali sesuai hasil usahanya itu ditinjau dari keadilan Allah SWT.
Sedangkan bila ditinjau dari anugerah Allah SWT maka boleh saja Dia tambahkan seseorang sesuai yang dikehendakinya. Sementara itu Abu al-Fida’ Isma’il ibnu Kasir dalam karyanya Tafsir Ibni Kasir antara lain mengatakan bahwa sebagaimana seseorang tidak akan dibebani dosa orang lain, dia pun tidak akan memperoleh pahala kecuali apa yang ia usahakan untuk dirinya.
Adapun isi hadis tentang tiga hal yang akan mengalir, sesungguhnya itupun termasuk hasil usahanya, kerja kerasnya dan amalnya (ketika di dunia). “Apabila seseorang sakit di bulan Ramadhan kemudian meninggal dunia dan tidak berwasiat, maka diberikan makan untuknya bukan qadha.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :. Apakah (Allâh) akan menghapuskan (kesalahan)nya karena sedekahku atas namanya?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya.”[5]. Tetapi, di dalam hadits tersebut hanya menjelaskan sampainya sedekah anak kepada kedua orang tuanya.
Dan telah ditetapkan pula bahwa seorang anak itu merupakan hasil usahanya sehingga tidak perlu lagi mendakwa ayat di atas dikhususkan oleh hadits-hadits tersebut. Ketika menafsirkan ayat di atas, al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sebagaimana dosa seseorang tidak dapat dipindahkan kepada orang lain, maka demikian pula ganjaran seseorang (tidak dapat dipindahkan/dikirimkan) kepada orang lain, kecuali apa yang didapat dari hasil usahanya sendiri. Tentang bab amal-amal qurbah (amal ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah) hanya dibolehkan berdasarkan nash (dalil/contoh dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ) dan tidak boleh memakai qiyas atau pendapat.”[8].
217), “Redaksi ini milik al-Bukhari di salah satu dari dua riwayatnya, tambahan yang terakhir adalah miliknya dalam riwayat lain.
Ibadah ini manfaatnya bukan hanya dirasakan oleh yang mengerjakannya, tapi juga orang lain. Ustadz Muhammad Idris, Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang menjelaskan bahwa bersedekah atas nama orang yang sudah meninggal merupakan perbuatan mulia yang dibenarkan oleh syari’at Islam baik berupa doa maupun harta. Lalu Sa’d berkata, “sesungguhnya aku mempersaksikan kepadamu wahai Rasulullah, bahwasanya kebunku yang sedang berbuah ini ku sedekahkan kepadanya (ibuku).” (HR. Dalam penjelasan lain, Imam Syafi’i dalam kitab al Umm mengatakan bahwa ada tiga perkara yang pahalanya akan sampai kepada orang yang meninggal salah satunya adalah sedekahnya orang hidup terhadap mayit. Meriwayatkan kepada kita ar-Robi’ Sulaiman, ia berkata: telah menceritakan kepada kita Imam as-Syafi’i di dalam kitab Imla’, beliau berkata: terdapat tiga perkara yang sampai kepada mayit dari pekerjaan orang lain, yaitu: haji yang dilakukan untuk mayit, harta yang disedekahkan untuknya, dan doa.” (Al Umm juz 4, halaman 120). Dengan demikian, tidaklah usah khawatir bahwa niat bersedekah dan mendoakan mayit atau mayat itu tidak akan sampai kepadanya.
“Apabila seorang yang mengatakan bahwa mayit setelah meninggal tidak bisa menerima pahala, maka pemahaman ini perlu diluruskan karena bertentangan dengan nash-nash al Hadis dan Ijma para ulama salaf as shaleh,” pungkas Ustadz M Idris.
إن صدقة السر تطفئ غضب الرب تبارك وتعالى “Sedekah secara sembunyi-sembunyi itu memadamkan amarah Tuhan.”. “Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian) ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.” (QS Al Munafiqun ayat 10). Allah SWT telah menetapkan bagi hamba-Nya ibadah yang memiliki banyak manfaat di dunia dan di akhirat, seperti dapat menyembuhkan penyakit, menangkal musibah, dan melindungi dari api neraka. Rasulullah SAW telah mengungkapkan kepada umat Islam tentang manfaat sedekah, yang di antaranya dapat menolak bencana, memadamkan murka Allah, dan mencegah dari kematian yang buruk.
إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ وَتَدْفَعُ مِيتَةَ السُّوءِ “Sedekah itu dapat memadamkan murka Allah dan mencegah dari keadaan mati yang jelek.” (HR Tirmidzi). Imam Al Baihaqi dari riwayat Ali bin Abi Thalib RA, yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:.