Kisah Sahabat Nabi Tentang Sedekah. Hampir semua manusia pasti ingin dirinya kaya raya agar hidupnya selalu terpenuhi dan bisa membeli apapun yang diinginkan. "Suatu ketika Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam berkata, Abdurrahman bin Auf akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya, sehingga dihisabnya paling lama. Mendengar hal tersebut Abdurrahman bin Auf pun berpikir keras, bagaimana caranya agar ia kembali menjadi miskin supaya dapat memasuki surga lebih awal," tuturnya.

Karena rasa khawatir itu, Abdurrahman bin Auf pernah menyerahkan separuh hartanya pada zaman nabi. Di tengah rasa khawatirnya, Abdurrahman bin Auf pun malah ditawarkan harta oleh salah satu kaum Anshar bernama Sa'ad. Selain menolak, Abdurrahman bin Auf justru bertanya mengenai lokasi pasar yang berada di Madinah. Setelah berhasil membeli tanah dan membuat kavling, Abdurrahman bin Auf pun memberikan kesempatan kepada banyak orang di sana untuk berjual tanpa membayar sewa.

Begitupun saat perang Badar yang jumlahnya mencapai 100 orang, dia memberikan santunan 400 dinar kepada masing-masing veteran. Menurutnya, kurma busuk adalah salah satu obat yang bisa menyembuhkan dari penyakit menular itu.

Kisah Sahabat Rasulullah SAW, Abu Thalhah dan Sedekah Harta

Kisah Sahabat Nabi Tentang Sedekah. Kisah Sahabat Rasulullah SAW, Abu Thalhah dan Sedekah Harta

Melainkan, sedekah sendiri juga salah satu perintah dalam agama Islam. Jadi, pahalanya akan tetap mengalir dan termasuk dalam amalan yang Allah SWT cintai. Baca Juga: Ini Hal-hal yang Menghilangkan Pahala Sedekah, Kajian Ustadz Abdul Somad. Menyedekahkan harta yang kita cintai, itu sampai sekarang masih menjadi masalah bagi setiap individu.

Dan apapun yang kamu infakkan, tentang hal itu, Sungguh Allah Maha Mengetahui". Dalam penjelasan arti surat Ali-Imran tersebut kita bisa tahu, bahwasanya seseorang itu tidak akan mencapai kebajikan yang sempurna, apabila seseorang tersebut masih belum menginfakkan sebagian harta yang ia cintai.

Sehingga, sedekah harta yang paling dicintai bukan hanya anjuran, melainkan juga perintah.

Kisah Perlombaan Sedekah Umar Bin Khattab dan Abu Bakar

Kisah Sahabat Nabi Tentang Sedekah. Kisah Perlombaan Sedekah Umar Bin Khattab dan Abu Bakar

Umar bin Khattab dan Abu Bakar saling berlomba bersedekah untuk perjuangan Islam. REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Umar bin Khattab RA berkata, "Suatu ketika, Rasulullah SAW menyuruh kami agar berinfak di jalan Allah.

Jika suatu saat aku dapat melebih Abu Bakar, maka inilah saatnya.'. Lalu saya membagi dua seluruh harta yang ada di rumah. Rasulullah SAW berkata, "Wahai Umar, adakah yang kamu tinggalkan untuk keluargamu?".

Rasulullah SAW bertanya kepadanya, "Wahai Abu Bakar, apa yang kamu tinggalkan untuk keluargamu?". Abu Bakar menjawab, "Saya tinggalkan untuk mereka Allah dan Rasul-Nya.". Melihat hal ini, Umar berkata, "Saya tidak akan pernah dapat mengalahkan Abu Bakar.". Syekh Maulana Muhammad Zakariya Al Khandahlawi, dalam kitabnya yang berjudul Fadhilah Amal menerangkan, saling berlomba dalam amal shaleh dan kebaikan sangat baik dan disukai. Pada saat itu, Nabi memberi anjuran untuk bersedekah secara khusus.

Kisah Sahabat Rasulullah SAW, Abu Thalhah dan Sedekah Harta

Kisah Sahabat Nabi Tentang Sedekah. Kisah Sahabat Rasulullah SAW, Abu Thalhah dan Sedekah Harta

Jadi, pahalanya akan tetap mengalir dan termasuk dalam amalan yang Allah SWT cintai. Menyedekahkan harta yang kita cintai, itu sampai sekarang masih menjadi masalah bagi setiap individu. Bahkan Rasulullah SAW juga pernah masuk ke kebun tersebut, kemudian minum airnya yang jernih.

Adanya perintah dalam Al-Quran surat Ali-Imran ayat 92 tadi, juga menyebabkan Thalhah sedekah harta yang paling ia cintai. Ayah dari Anas bin Malik ini, hendak menyedekahkan kebun tersebut di jalan Allah SWT. Setelah itu, Thalhah segera melaksanakan perintah dari Rasulullah, yakni sedekah harta yang paling ia cintai tersebut.

Amalan baik tersebut, juga membuat Umar bin Khattab, ikut menyedekahkan harta yang paling berharga baginya.

Kisah Sedekah Sahabat Rasulullah

Kisah Sahabat Nabi Tentang Sedekah. Kisah Sedekah Sahabat Rasulullah

Besar kecilnya sedekah tidak terlalu penting yang paling utama adalah keikhlasan. Para sahabat pun menyedekahkan harta mereka, salah satunya Abdurrahman bin Auf. Setelah menerima sedekah itu, Rasulullah berdoa agar Allah memberkahi Abdurrahman bin Auf dan harta yang digunakan keluarganya.

Selain itu, Asim bin Adly Al-Ajlani juga menyedekahkan sekitar 117 pikul bual kurmanya. Setelah itu, Abu Aqil Al-Anshari menemui Rasulullah, ia menyedekahkan semangkok kurma. Tidak lama kemudian, seorang munafik menemui Rasulullah, ia berkata, “Sesungguhnya Abdurrahman bin Auf dan Asim bersedekah hanya untuk pamer kekayaan mereka. Mereka hanya menginginkan pujian darimu, ya Rasulullah.” Ia juga berkata dengan penuh sindiran, “Seberapa besar nilai segantang kurma, sungguh, Abu Aqil hanyalah ingin menunjukkan dirinya telah bersedekah.”.

Kisah Sahabat Rasul Sedekah Seluruh Harta di Masa Kesusahan

Kisah Sahabat Nabi Tentang Sedekah. Kisah Sahabat Rasul Sedekah Seluruh Harta di Masa Kesusahan

Anak dari Pemahat Patung di Masa Raja Namrud. Nabi Ibrahim AS adalah putra tokoh pemahat patung terkenal di masa kekuasaan raja Namrud. Ibrahim AS dilahirkan saat ayahnya berusia tujuh puluh lima tahun. Ibrahim AS lahir dari seorang ibu yang bernama Umaelah, sebagian menyebutnya Amilah.

Ke empat, ia dilahirkan di Haran dimana ayahnya berasal. Dalam sejarah, kehidupan Nabi Ibrahim AS bermula dari kota Babilonia, lalu tumbuh menjadi remaja, kemudian berhijrah ke daerah Haran dekat Bait al-Maqdis. Tak lama setelah mereka menetap di Bait al-Maqdis, ayahnya Tarikh (Azar) meninggal dunia pada usia 250 tahun.

4 KISAH PERINTAH SEDEKAH DARI NABI KE NABI – Komunitas

Oleh sebab itu, barang siapa yang bersedekah ikhlas karena Allah, maka akan dibukakan pintu rezeki dan jalan ke surga. Singkat cerita, ketika kedua pasangan bersaudara itu tumbuh remaja, Allah memberikan ilham dan petunjuk kepada Nabi Adam untuk menikahkan ke dua putranya dengan ke dua putrinya agar menjaga kemurnian keturunan dan menghindari hubungan kelamin secara bebas di antara mereka. Sebelum pergi, para malaikat mengatakan bahwa mereka juga diperintahkan Allah untuk menyampaikan kabar gembira kepada Nabi Ibrahim dan istrinya.

Dari kisah Nabi Ibrahim tersebut dapat dipetik hikmah bahwa seorang muslim yang baik, hendaknya menghormati tamunya dan berusaha untuk menyenangkan sekaligus memuliakannya. Nabi Sulaiman memutuskan untuk membelah sang bayi dengan sebilah pedang, agar masing-masing ibu mendapatkan dua belah sama rata. Suatu ketika saat Rasulullah sedang berkumpul bersama sahabat, datanglah orang tua yang kurus dan penuh debu.

Sebenarnya Rasulullah merasa iba dengan kondisi kakek tersebut, namun pada saat itu tidak ada sesuatu yang bisa diberikan kepadanya. Mendengar hal itu, Fatimah merasa iba, namun ia juga tidak punya sesuatu yang berharga untuk diberikan kepada sang kakek.

Sedekah Diam-Diam Abu Thalhah yang Diungkap ke Seluruh Umat

Kisah Sahabat Nabi Tentang Sedekah. Sedekah Diam-Diam Abu Thalhah yang Diungkap ke Seluruh Umat

Setelah menyatakan niatnya bertemu dengan Rasulullah, tamu ini juga mengatakan bahwa ia butuh tempat tidur. Orang itu adalah sahabat mulia Abu Thalhah, suami dari Ummu Sulaim.

Dua orang sahabat yang diberkahi dan diridai oleh Allah SWT,” Ustaz Ahmad Faris BQ menceritakan kisah mereka kembali pada Kajian Peradaban Ahad (28/3/2021). Ketika menemui istrinya di rumah, ternyata Abu Thalhah mendapati bahwa di rumahnya hanya ada sedikit makanan, itu pun untuk anak mereka. “Kamu lengahkan anak-anak dengan cerita-cerita sampai mereka tertidur, setelah itu kita dapat sajikan makanan itu untuk tamu,” kata Abu Thalhah kepada Ummu Sulaim. Akhirnya Abu Thalhah meminta izin kepada tamu untuk mematikan lampu dengan alasan tak memiliki minyak.

Tak ada yang tahu kecuali si tuan rumah, dan tentu saja Tuhan mereka. Allah menceritakan melalui jibril kepada Nabi SAW, atas apa yang dilakukan sepasang suami istri ini. Selesai salat subuh, Nabi SAW berkata kepada Abu Thalhah, ‘Sungguh Allah takjub atas apa yang kalian lakukan tadi malam kepada tamu kalian’ takjub di sini artinya adalah rida, kasih sayang, hidayah dan bimbingan,” ujar Ustaz Faris.

Kisah Bapak dan Anak yang Berlomba Sedekah, Ditegur Abu Bakar

Kisah Sahabat Nabi Tentang Sedekah. Kisah Bapak dan Anak yang Berlomba Sedekah, Ditegur Abu Bakar

MALANGTIMES - Rasulullah SAW dikelilingi begitu banyak sahabat yang memiliki hati sangat mulia. Selama masa perjuangan memperkenalkan ajaran Islam, Rasulullah SAW selalu mendapatkan dukungan dari para sahabat yang sangat luar biasa. Baca Juga : Kisah Pemuda Jujur dan Miskin yang Bertemu Jodohnya Saat Terdampar di Pulau Asing.

Dia dikenal sebagai seorang yang sangat kaya raya dan juga dermawan. Dia tak pernah pelit atau bahkan merasa takut hartanya habis untuk umat muslimin.

Keduanya juga selalu berada di sisi Rasulullah SAW untuk melakukan semua yang diperintahkan Allah SWT. Mereka menilai harta yang disedekahkan itu telah berlebihan dan membahayakan keluarga tersebut. Dari kemarahan Sa'ad tersebut menunjukkan jka Sa'ad bin Ubadah pada dasarnya merupakan sosok yang sangat dermawan dan begitu suka berbagi. Dia tak pernah merasa takut akan kehilangan hartanya untuk jalan Allah SWT.

Related Posts

Leave a reply