Kisah Dapat Jodoh Dengan Sedekah. Saya ingin berbagi kisah, semoga bermanfaat buat para Bunda.Tiga bulan sebelum dipertemukan melalui teman bapak, sudah kutanamkan dalam hati niat untuk bersedekah demi mendapat jodoh. Si ustaz mengatakan bahwa dengan sedekah, kita bisa membuka jalan bertemu jodoh. Wah, enggak ada salahnya dong aku mencoba.Maka, dengan keyakinan, salat hajat, mengaji, dan membaca doa-doa enteng jodoh.
Tiga bulan menjelang pernikahan, suami mendapat extra job, Alhamdulillah bisa buat tambahan keperluan nikah. )*Bunda yang ingin berbagi kisah seputar rumah tangga dan parenting di Cerita Bunda, bisa kirimkan langsung ke email redaksi kami di [email protected] Cerita paling menarik akan mendapat voucher belanja dari kami. Ssst, Bunda yang tidak mau nama aslinya ditampilkan, sampaikan juga di email ya.
Memiliki banyak harta seringkali tak membuat seseorang mensyukuri dengan apa yang didapat. Sebuah kisah menarik berikut ini dikirimkan oleh seorang sahabat kami yang menceritakan pengalamannya tentang keistimewaan dari bersedekah.
Dengan tubuh proporsional, kulit kuning, wajah ayu dibalut jilbab, kurasa aku pantas diperebutkan. Selain bekerja, aku rutin mengikuti majelis taklim yang diadakan tiap satu minggu sekali.
Jujur saja, aku tidak begitu mengharapkannya, karena tujuan bersedekah untukku adalah murni berbagi. Sebuah tulisan cukup unik membuatku turun dari mobil dan mendekati seseorang yang tengah duduk di depan masjid. Tanpa pikir panjang, aku mengeluarkan sepuluh lembar uang seratus ribuan yang ada di dompet.
Keberikan pada bapak tersebut, kutitipkan salam dan doaku, aku minta agar jodohku datang di saat yang tepat. Sebelumnya, aku sempat mendengar sebuah kalimat ustadz di majelis taklim mengucapkan bahwa bersedekah dapat mempercepat datangnya jodoh.
Setiap sore, ia memberikan waktu luang dan kesempatan bagi teman, bahkan atasannya untuk belajar mengaji padanya.
SIAPA yang tidak risau jika usia seorang perempuan menginjak lebih dari kepala tiga namun masih belum memiliki pendamping hidup. Seperti dikutip dari buku Dahsyatnya Sedekah 3 karya Tim Program Pembibitan Penghafal Alquran (PPPA) Daarul Quran, Yeni adalah seorang perempuan yang saat itu sudah berusia 35 tahun.
Perempuan asal Tangerang ini pun sedikit nelangsa, bahwa ia harus menerima kenyataan tentang adiknya sudah lebih dulu menikah. Meski Yeni dapat pengganti karena sudah dilangkahi, yaitu berupa cincin emas dan ponsel.
Suatu hari, Yeni pun berkonsultasi kepada salah seorang guru SMP Yassir dan sekaligus Konselor PPPA Darul Quran, Ustadz Abdul Aziz, supaya cepat dipertemukan dengan jodohnya. Selain itu, Yeni disarankan supaya memperbanyak membaca istighfar agar menghapus dosa-dosa yang selama ini tidak diketahui. Setelah berhasil melawan rasa tidak ikhlasnya, ia pun menjadi semakin enteng bersedekah, menyisihkan sebagian uang misalnya. Setelah satu tahun lamanya, Yeni pun semakin giat beribadah, hingga pada suatu waktu, ia dikenalkan dengan seorang laki-laki paruh baya bernama Zainuddin.
Tak sampai di situ, keluarga kecil itu terus melakukan sedekah tanpa henti, menyisikan sebagian harta.
Namun, sebagian yang lain merasa galau dan baper lantaran Tuhan masih belum mempertemukan dengan jodohnya. Lelaki buta tersebut bernama Hanbal (nama samaran) yang hidup di negara Yaman, Timur Tengah.
Meski begitu, orangtuanya selalu memanggil guru ngaji datang ke rumah untuk mengajarkan Hanbal hingga akhirnya ia pun menjadi penghafal Alquran. Sebagai umat Muslim yang taat, Hanbal memutuskan untuk mengadukan segala keluh kesahnya pada Allah.
Keesokan harinya, Hanbal dan ayahnya pun pergi ke rumah sang tokoh masyarakat, Amir Hasyid, dengan tujuan untuk melamar putrinya. Sesampainya di sana, Amir Hasyid pun menyambut keduanya dan bertanya maksud kedatangan mereka ke rumahnya tersebut.
Ayah Hanbal pun heran dan bertanya mengapa Amir Hasyid langsung spontan menerima lamaran putranya tersebut. Ia pun bertanya pada putrinya tersebut, “Nak, ada seorang laki-laki dari kota sebelah, matanya buta tapi dia hafal Alquran, mau melamarmu.”.
Sambil tersenyum, Zahira menjawab, “Karena tadi malam aku bermimpi didatangi pria yang mengatakan, ‘Akan datang jodohmu besok namanya Hanbal dari kota sebelah. Dari kisah ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa jodoh akan datang dengan cara yang nggak disangka-sangka.
Ketika wanita lain sudah punya anak usia SMA, ia bahkan belum mendapatkan belahan jiwa. Hari itu, ia mendatangi seorang Ustadz yang dikenal shalih dan menjadi rujukan. “Ustadz, cari jodoh susah ya?” Entah mengapa kalimat itu yang terucap. “Makanya, jodoh jangan dicari, tapi dibeli” jawab sang ustadz, membuat wanita itu tertawa sekaligus keheranan.
Kira-kira masjid butuh apa yang bisa saya sedekahkan di sini?” Segera ia sampaikan maksudnya ke pengurus takmir. Begitu ingat pesan bahwa kalau sedekah harus poll, akhirnya ia bersedekah 4 kali lipatnya. Mohon doanya ya, supaya hajat saya terkabul” katanya sembari menyerahkan sedekah.
SOLOPOS.COM - Rita, ibu rumah tangga asal Magelang, Jawa Tengah terjerat utang ratusan juta karena gaya hidup yang salah. Solopos.com, JAKARTA — Seorang ibu rumah tangga asal Magelang, Jawa Tengah, Rita, terjerat utang ratusan juta rupiah karena gaya hidup yang salah. Riyadah tersebut diisi dengan salat tepat waktu, membaca surat-surat khusus, memperbanyak tahajud, dhuha, puasa serta rutin selawat dan istigfar. Nah itu juga balasan dari Allah,” kutbah Habib Syech yang diunggah di kanal Youtube Imam S. pada 31 Maret 2018.
Kutbah bernada pelurusan itu disampaikan Habib Syech beberapa saat setelah Yusuf Mansur menyampaikan ceramah tentang sedekah di masjid tersebut.
“Makanya, jodoh jangan dicari, tapi dibeli” jawab ustadz, membuat wanita ini tertawa sekaligus keheranan. Begitu ingat pesan bahwa kalau sedekah kita harus poll, akhirnya ia bersedekah 4 kali lipatnya: 600 ribu rupiah, dapat 4 meter.
“Pak takmir, doain ya, supaya hajat saya terkabul” katanya setelah menyerahkan sedekah. Tak lama kemudian, datang 4 orang melamar wanita ini, dalam waktu yang berdekatan. Subhanallah, setelah lama menanti jodoh, kini wanita ini malah dikasih Allah pilihan, memilih mana diantara 4 orang yang datang.
Seorang ibu rumah tangga asal Magelang, Jawa Tengah, ketiban apes akibat menerapkan konsep sedekah ala Yusuf Mansur demi melunasi utang. SOLOPOS.COM - Rita, ibu rumah tangga asal Magelang, Jawa Tengah terjerat utang ratusan juta karena gaya hidup yang salah. Wanita yang bekerja sebagai PNS itu sangat konsumtif dam gemar bersedekah ala Yusuf Mansur dengan tujuan agar lepas dari jerat utang.
Rita merupakan salah satu orang yang termotivasi dengan kutbah Ustaz Yusuf Mansur tentang keajaiban sedekah. Ia memiliki gaya hidup bermewah-mewahan kendati hanya seorang ASN dengan gaji yang tidak begitu besar.
Itu tahun 2012,” tutur Rita yang memilih pensiun dini sebagai PNS karena terjerat hukum tersebut. Riyadah tersebut diisi dengan salat tepat waktu, membaca surat-surat khusus, memperbanyak tahajud, dhuha, puasa serta rutin selawat dan istigfar. Bahkan setiap kali Yusuf Mansur mengisi pengajian di wilayah Magelang dan sekitarnya ia selalu datang.
