Kepada Siapakah Sedekah Yang Paling Utama Diberikan Dan Apa Alasannya. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa sedekah dapat memanjangkan umur dan mencegah kematian yang buruk. Ada beberapa jenis yang paling utama jika dilaksanakan dengan ikhlas dan mengharap ridho-Nya semata. "Engkau bersedekah dalam keadaan sehat, sangat menyayangi harta, takut miskin, dan mengharapkan kekayaan. Sedekah ini dilakukan ketika kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangganya terpenuhi sementara ia masih memiliki kelebihan harta. Bersedekah sesuai dengan kemampuan seseorang, baik sedikit maupun banyak maka itu termasuk sedekah yang paling utama.
Liputan6.com, Jakarta - Segala macam bentuk ibadah tentunya akan berbuah pahala bagi siapa saja yang menjalankannya. Di antara sekian banyak bentuk ibadah, sedekah merupakan salah satu bentuk amalan yang selain mendatangkan pahala juga sangat membantu bagi sesama manusia. Tapi tahukah kamu kalau ada beberapa hal yang lebih utama jika dilakukan dalam bersedekah?
Nantinya kebaikan itu masih terus dirasakan hingga orang yang sedekah tersebut meninggal dunia. Misalnya sedekah dalam pembangunan masjid, saluran air, dan sebagainya. Seperti yang tertulis dalam Hadist Riwayat Muslim, "Rasulullah bersabda, Jika seorang anak Adam meninggal, maka terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga hal, sedekah jariyah, ilmu yang manfaat, dan anak (sholeh) yang mendoakan orangtuanya.".
Dalam Surat Al-Baqarah Ayat 262 Allah berfirman, "Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudia mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti perasaan (si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Allah.". Selain itu, Allah juga menegaskan firman-Nya dalam Al-Baqarah Ayat 264 bagi orang yang memamerkan amalan sedekahnya.
Allah berfirman, " Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan (si penerima).". Seperti yang tertulis dalam Hadist Riwayat Tirmidzi, Rasulullah bersabda, "Bersedekah kepada orang miskin adalah satu sedekah dan kepada kerabat ada dua (kebaikan), sedekah, dan silaturrahim.
Meski bisa dilakukan kapan saja, tapi. saat bulan Ramadhan memiliki lebih banyak keutamaan.
Tak heran, jika banyak lembaga yang mengampanyekan sedekah di bulan. .
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sayyid Sabiq dalam kitabnya yang berjudul Fiqh Sunnah menyebutkan orang yang paling layak menerima sedekah ialah anak-anaknya, keluarga dan kaum kerabatnya. Dijelaskan dari hadits riwayat Ahmad dan Muslim, Rasulullah bersabda: “Jika salah seorang di antara kamu miskin, hendaklah dimulai dengan dirinya.
Dan jika dalam itu ada kelebihan, barulah diberikannya buat keluarganya. Lalu bila ada kelebihan lagi, maka buat kaum kerabatnya” atau sabdanya “buat yang ada hubungan kekeluargaan dengannya. Kemudian bila masih ada kelebihan, barulah untuk ini dan itu”. Hadits lain mengatakan, akan mendapatkan dosa besar jika seseorang tersebut menyia-nyiakan tanggungannya. Riwayat Muslim dan Abu Daud, Rasulullah bersabda: “Cukup besarlah dosa seseorang jika ia menyia-nyiakan tanggungannya.”. Sabda Rasullah yang juga mengatakan bahwa paling utama sedekah diberikan kepada kaum kerabatnya.
Apabila sanak keluarga sudah mendapatkannya, barulah berikan sedekah itu kepada orang-orang terdekat. Menyambung sabda Rasulullah SAW di atas, “dan, jika dalam sedekah itu ada kelebihan, hendaknya diberikan kepada orang-orang terdekat.
Dari ketiga penjelasan di atas dapat disimpulkan orang-orang yang berhak menerima sedekah yaitu, keluarganya, saudara atau kerabatnya, dan orang lain. Penting diketahui, ketiga golongan ini juga tidak boleh bersedekah kepada orang lain bila harta yang disedekahan diperlukan sebagai nafkah hidup untuk keluarganya sendiri. Lain halnya bila seseorang sudah mampu memenuhi kebutuhan keluarganya, Allah SWT justru menganjurkannya untuk bersedekah kepada kerabat atau keluarga, lalu kepada orang lain yang juga membutuhkannya.
Bekerja sama dengan BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) dan Yayasan Unilever Indonesia, Pepsodent akan menyalurkan donasi ke panti asuhan dalam bentuk fasilitas sikat gigi untuk edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut, donasi produk, serta khusus pada bulan Ramadan ini akan membagikan paket Sahur Amal.
Bahkan akan menjadi lebih baik jika kelak ilmu dunia tersebut, misalnya mata kuliah optimisasi dalam prodi Teknik Industri, dipergunakan untuk kemaslahatan dan kebangkitan umat muslim. Berkata ‘Abdullah bin Mubarak rahimahullah bahwa sesuungguhnya awal dari ilmu itu adalah: (1) niat karena Allaah Ta’ala; (2) mendengarkannya; (3) memahaminya; (4) menghafalkannya; (5) mengamalkannya; dan (6) menyebarkannya. Kelak ketika masa hisab datang, tidaklah dipertanyakan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) berapa melainkan mempertanggungjawabkan segala kecurangan yang dilakukan.
Yaitu jika sesuatu tidak diulang dalam 72 jam ke depan maka dipastikan seseorang akan lupa dengan apa yang telah dipelajarinya. Di beberapa pertemuan perkuliahan, sebuah pertanyaan sering dilontarkan pada awal sesi, “Kapan terakhir Anda mengulang atau membaca materi minggu lalu?”. Dengan mengamalkannya melalui pengulangan materi secara mandiri maupun bersama-sama di luar kelas akan membuktikan bahwa ia adalah seorang yang berilmu, memahami suatu ilmu.
Ada kalanya timbul rasa sombong tatkala kita memahami suatu materi yang dijelaskan dosen, dan dijadikan rujukan oleh teman-teman kelas dalam belajar.
Ternyata sedekah itu ada keutamaan untuk diberikan kepada orang tertentu berikut penjelasan selengkapnya. Dikutip MuslimTerkini.com dari Portal Jember dengan berita berjudul "Bersedekah kepada Lima Orang Ini akan Membuatmu Dikejar Rezeki Kata Ustadz Adi Hidayat" dijelaskan kepada siapakah sedekah ini bisa kita berikan.
Dijelaskan Ustadz Adi Hidayat bahwa Allah mengatakan jika ada lima yang paling utama. Akan tetapi ada peringatan di surah Al-Baqarah ayat 267, "Jangan kamu infaqkan kepada orang lain yang kamu tidak suka melihatnya,".
Begitu memberikan sebagian rezeki kepada orang tua bukan cuma mendapatkan lipatan pahala 700 kali lipat lebih.