Jelaskan Perbedaan Sedekah Dan Hadiah. Salah satu amalan dalam ajaran Islam ini sangat diutamakan karena merupakan perilaku untuk membantu orang lain.
Hal ini bisa dibilang merupakan pengetahuan umum yang semua orang tahu sebab ajaran semacam ini juga dikenal di seluruh agama lain. Namun dalam Islam dikenal beberapa istilah yang berbeda ketika kita membahas tentang bantuan yang bersifat materi, ada istilah zakat, sedekah, infak, hibah dan hadiah.
Apa saja perbedaan istilah ini? Adapun sedekah, maka mencakup segala macam bantuan dari seseorang kepada orang lainnya dengan motif mencari pahala dari Allah. Sedekah mencakup zakat sebagai sedekah yang wajib dan mencakup seluruh pemberian yang hukumnya tidak wajib, bahkan istilah sedekah juga sering digunakan untuk menyebut segala jenis kebaikan sebab ada hadis Nabi yang artinya: “Segala kebaikan adalah sedekah” (HR. Bila selain motif di atas juga ada motif mencari pahala dari Allah, maka hibah atau hadiah dari satu sisi juga bisa disebut sebagai sedekah.
Sekilas memang sangat tipis perbedaan tersebut, sehingga memerlukan pembelajaran yang mendalam untuk memahaminya. Artinya, ketiga jenis transaksi ini memang pemberian yang tidak mengharap imbalan, melainkan dengan pahala.
Maka dari itulah, bersama-sama melalui artikel ini, kita mencari letak yang membedakan antara ketiganya . Jika kita ambil makna, arti yang tersirat adalah membantu orang lain, baik dari segi keuangan atau kebahagiaan.
Tentunya ini selaras dengan apa yang menjadi perintah Allah SWT dalam sebuah hadits. Apabila membantu orang lain akan memperoleh pahala yang besar dan mendapatkan imbalan berkali lipat, yakni Allah mengatasi kesulitannya di dunia maupun akhirat kelak. Dengan demikian, kita bisa menemukan hakikat dari sebuah istilah, barulah kemudian menarik perbedaan-perbedaan untuk kesimpulan. Perbedaan yang pertama bisa kita lihat dari arti mendalam dalam ketiga istilah itu sendiri. Seperti firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 103 yang artinya, “Angkatlah zakat dari harta-harta mereka. Kendati sama-sama untuk meraih pahala, tujuan yang paling mendasar dari sedekah, hibah dan hadiah ini masih terlihat perbedaannya.
Tujuan dari sedekah adalah untuk mencari ridha Allah SWT semata, tidak ada harapan lain kecuali pahala. Memang masih bersifat keduniaan pula, namun dasar tujuannya lebih ke penghargaan untuk penerima atau apresiasi dari orang yang melakukannya. Sedangkan hibah dan hadiah mempunyai misi tersendiri untuk mengeratkan hubungan dengan manusia lain. Pertama adalah sedekah, kerap menunjukkan sasarannya kepada fakir miskin, anak yatim, dan orang-orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
Umumnya seseorang akan memberikan hadiah kepada orang yang dikenalnya saja, itu pun jika ada peristiwa atau ungkapan rasa kasih sayangnya. Perbedaan sedekah, hibah, dan hadiah juga tampak jika kita bandingkan sisi bentuk pemberiannya. Sementara pemberian hibah, lebih berpusat pada barang yang tidak bergerak, seperti rumah atau perabotannya. Namun untuk pemberian sedekah, tidak ada istilah tata cara atau prosedur yang harus kita ikuti. Perbedaan sedekah, hibah dan hadiah juga bisa kita lihat dari segi keabsahan suatu pemberian. Artinya ketiga istilah ini mempunyai syarat tersendiri untuk bisa menuai sah dan tidaknya.
Indikator perbedaan sedekah, hibah dan hadiah selanjutnya bisa kita tinjau dari hukum pelaksanaan ketiga akad tersebut. Apabila ketika pemberian mengandung unsur hibah, maka harus ada transaksi dengan format yang jelas. Kitab tersebut juga memberikan kesimpulan bahwasanya transaksi adalah hibah jika tidak mengandung maksud apapun dan pelaksanaannya melalui akad. Terkait dengan hadiah, niat utamanya hanyalah sebagai bentuk penghargaan serta tanpa adanya format serah terima dalam pelaksanaannya.
Sedangkan jika pemberian dengan niat memperoleh pahala dan pemenuhan kebutuhan hidup, maka yang demikian itu merupakan tindakan sedekah. Sehingga perbedaan ketiganya yang paling mencolok adalah dari sudut tujuan dan maksud pemberi.
Pembahasan ini masih mengutip dari penjabaran Syekh Abu Bakar Syatha’ dalam kitabnya yang bertajuk I’anah al-Thalibin tadi.
Hadiah tidak selalu diberikan kepada orang miskin. Sedekah diberikan kepada orang tertentu dan tanpa mencari imbalan apa pun, melainkan diberikan untuk tujuan amal, seperti kepada yang membutuhkan.
Dalam beragama, seorang muslim memiliki banyak cara untuk melakukan amalan yang sesama membantu orang lain. Persamaannya pasti sudah jelas bahwa ketiga amalan tersebut adalah memberikan sesuatu kepada orang lain untuk kebaikan.
Untuk waktu dan jumlahnya pun tidak ada batasan, bisa dilakukan kapan saja dengan jumlah bebas. Bahkan kebaikan sekecil apapun bisa dikatakan bersedekah sepee\rti memberikan senyuman tulus kepada orang lain, membaca tasbih atau wirit dan lain-lain.
Istilahnya sedekah sering kali di gunakan untuk menyebutkan berbagai jenis kebaikan sebagimana dalam hadist Nabi. Hibah menurut bahasa adalah memberikan sesuatu secara sukarela atau ikhlas kepada orang lain.
Hibah juga diartikan sebagai pemberian secara percuma oleh seseorang kepada orang lain baik itu berupa uang atau barang. Dalam islam di syariatkan untuk memberikan hibah sebagai upaya mendekatkan diri dan menguatkan tali silaturahmi antar sesama manusia.