Hadits Tentang Sedekah Hr Muslim. Bersedekah bertujuan untuk meraih berkah dalam kehidupan dunia dan akhirat. Cara bersedekah tentu banyak dan pilihlah sedekah yang terbaik. Sedekahkan sesuatu yang memang kita sukai, misalnya saja kita ingin memberikan pakaian ke panti asuhan, pilihlah baju yang pantas dan masih bagus untuk diberikan.
Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan sholat adalah sedekah. "Para sahabat bertanya, "Wahai Rasul, bagaimana orang-orang yang tidak memiliki sesuatu bisa bersedekah?". Mereka bertanya lagi, "Dan jika hal itu tidak juga dapat dilaksanakan?".
Rasulullah Saw bersabda, "Hendaklah ia melakukan kebaikan dan menahan diri dari kejahatan, karena hal itu merupakan sedekahnya.".
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut bahwa sedekah itu adalah bukti keimanan. Itulah mengapa dinamakan sedekah karena menunjukkan jujurnya keimanan seseorang dan bukti kuatnya keyakinannya” (Syarh Muslim, 3: 86).
Sehingga manusia punya sifat dasar tidak ingin berpisah dengan harta yang dia miliki. Sedekah adalah bukti keimanan, sedangkan sifat pelit dan kikir itu sebaliknya.
Oleh karena itu, dua hal ini tidak akan menyatu dalam keimanan seorang mukmin. “Tidak akan pernah berkumpul antara kekikiran dan iman di hati seorang hamba selama-lamanya” (HR. “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya.
Syaikh Muhammad Al-Mubarakfuri rahimahullah menjelaskan bahwa harta yang disedekahkan akan bertambah berkahnya. Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan bahwa sedekah bisa menambah harta kita (misalnya bisnis menjadi lebih lancar) dan Allah Ta’ala akan menggantikan harta tersebut dengan yang lebih baik.
🔍 Syarat Masuk Surga Tanpa Hisab, Tata Cara Berpakaian Menurut Islam, Menjamak Shalat Karena Pekerjaan, Hukum Bersyukur Kepada Allah Adalah, Cincin Kawin Dipakai Sebelah Mana.
Islam sendiri sangat menganjurkan umatnya untuk memiliki sifat kedermawanan sebagai salah satu rasa syukur terhadap nikmat Allah. Insya Allah, orang-orang yang gemar bersedekah maka ia akan jauh dari keburukan-keburukan dan bencana seperti sabda Rasulullah tersebut.
“Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepadanya, lalu salah satunya berdoa; Ya Allah, berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya. Satu malaikat lagi berdoa agar Allah memberikan kehancuran atau kebinasaan bagi mereka yang suka menahan hartanya. Seperti sudah dijelaskan dalam hadis dan ayat sebelumnya, sedekah bukan mengurangi harta, tapi justru melipat gandakannya.
Tidak harus bersedekah dalam jumlah besar, memberikan sebiji kurma saja mampu menghalangi diri orang dermawan dari panasnya api neraka.
Penjelasan Hadits Tentang Keutamaan Sedekah adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Kifayatul Muta’abbid wa Tuhfatul Mutazahhid. Dan mendoakan kehancuran atau kebinasaan untuk harta seseorang tidak diperbolehkan kecuali jika ia melalaikan apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala wajibkan atasnya. “Tidaklah salah seorang diantara kalian bersedekah dengan satu biji kurma dari sumber penghasilan yang baik kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengambilnya dengan tangan kananNya kemudian Allah memeliharanya sebagaimana salah seorang diantara kalian memelihara anak kudanya atau anak untanya sampai seperti sebesar gunung atau lebih besar lagi.”.
Penulis kitab ini Rahimahullah menyebutkan hadits ini dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian bersedekah dengan satu biji kurma dari hasil pekerjaan yang baik.” Dalam hadits-hadits yang lain ada tambahan lafadz:. Dan dengan syarat ini maka kita ketahui bahwasanya nafkah tersebut harus diberikan dari penghasilan yang baik.
Maka kita mengatakan sebagaimana apa yang diucapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Kecuali Allah akan mengambil dengan tangan kananNya.” Dan ini menunjukkan tingginya kedudukan sedekah. Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala memeliharanya sebagaimana salah seorang diantara kalian memelihara anak kudanya atau anak untanya sampai seperti menjadi sebesar gunung atau lebih besar lagi.” Tentunya anak-anak kuda ini punya kedudukan yang tinggi bagi pemiliknya.
Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala memeliharanya sampai pada hari kiamat pahala tersebut seperti sebesar gunung. Karena hampir saja seorang laki-laki berjalan membawa sedekahnya kemudian berkata orang yang diberikan sedekah tersebut, ‘Seandainya kamu datang kemarin maka saya akan menerimanya'”.