Bolehkah Uang Sedekah Subuh Untuk Bayar Hutang. Hutang bahkan bisa melekat pada diri manusia dalam jangka waktu yang cukup lama. Namun demikian, ternyata tak sedikit dari orang yang punya hutang ini membayar zakat atau juga bersedekah. Menurut pandangan para ulama fiqih mazhab Syafi’i, bersedekah ketika masih memiliki tanggungan utang adalah menyalahi kesunnahan, bahkan tindakan tersebut bisa menjadi haram ketika utang hanya bisa lunas dari harta tersebut atau utang tidak mungkin akan terlunasi dari harta yang lain, seandainya ia bersedekah dengan harta itu. Dalam hal ini, Syekh Khatib asy-Syirbini menjelaskan: “Seseorang yang memiliki utang atau ia tidak punya utang namun berkewajiban menafkahi orang lain, maka disunnahkan baginya untuk tidak bersedekah sampai ia membayar tanggungan yang wajib baginya. Berbeda halnya ketika masih diharapkan lunasnya utang dari harta yang lain, maka boleh baginya untuk bersedekah, selama tagihan utangnya belum jatuh tempo pembayaran. Sedangkan jika utangnya bisa lunas dari harta yang lain, maka tidak masalah bersedekah dengan harta tersebut, kecuali ketika akan berakibat pada diakhirkannya pembayaran, sedangkan wajib baginya untuk membayar utang sesegera mungkin dengan adanya tagihan (dari orang yang memberi utang) atau hal lainnya, maka dalam keadaan demikian wajib baginya untuk segera melunasi utangnya dan haram untuk mensedekahkan harta yang akan digunakan untuk membayar utang.
Pendapat ini seperti yang diungkapkan oleh Imam al-Adzra’i,” (Syekh Khatib Asy-Syirbini, Mughni al-Muhtaj, juz 3, hal.
REPUBLIKA.CO.ID, Pertanyaan berikutnya, bolehkah istri mengalokasikan zakat ataupun sedekahnya untuk membayar utang suami yang telah berpulang? Dalam pandangan kalangan kedua, peng alokasian dana zakat untuk suami yang dililit utang diperbolehkan.
Ini dengan catatan, selama kriteria seorang yang pailit akibat utang (gharim) terpenuhi. Pandangan ini dianut oleh Mazhab Maliki, Syafi’i, dan Hanbali di salah satu riwayat.
Rasulullah mengizinkan Zainab menyerahkan zakat malnya untuk Abdullah bin Masud yang tak lain suaminya sendiri.
Apalagi jika peluang untuk bersedekah itu ada didepan mata atau dilingkungan sekitar kita yang memang butuh uluran tangan segera. Disisi lain, kita bingung karena masih punya hutang yang harus dibayar, sudah jatuh tempo ataupun belum.
Baca Juga: Kena PHK Karena PPKM dan Pageblug Covid-19, Ini Nasihat Buya Yahya Soal Rizki. Karena membayar hutang hukumnya wajib, Tapi orang yang bersedekah dijanjikan rezekinya akan ditambah oleh Allah berlipat ganda.
Dilansir BantenTribun dari unggahan di kanal YouTube Al-Bahjah TV, membahas tentang orang yang bersedekah tapi masih memiliki hutang. Jika mendahulukan membayar hutang, menurut Buya Yahya itu merupakan kewajiban, pahalanya pun lebih besar dibandingkan sedekah.
Menurut Buya Yahya, orang yang memiliki hutang, kemudian melakukan infak dan sedekah, hukumnya dibedakan menjadi beberapa perkara. Pertama, jika hutangnya adalah hutang yang jatuh tempo, dan harus segera dibayar saat itu pula, maka tidak boleh bersedekah.
Kemudian yang kedua, jika hutangnya belum jatuh tempo, dan punya gambaran akan membayarnya, maka anda boleh bersedekah. Jika mendahulukan membayar hutang, menurut Buya Yahya itu merupakan kewajiban, pahalanya pun lebih besar dibandingkan sedekah.
Apalagi jika peluang untuk bersedekah itu ada didepan mata atau dilingkungan sekitar kita yang memang butuh uluran tangan segera. Disisi lain, kita bingung karena masih punya hutang yang harus dibayar, sudah jatuh tempo ataupun belum.
Jika kita mendahulukan sedekah, tapi masih punya hutang, bagaimana seharusnya? Baca Juga: Kena PHK Karena PPKM dan Pageblug Covid-19, Ini Nasihat Buya Yahya Soal Rizki.
Karena membayar hutang hukumnya wajib, Tapi orang yang bersedekah dijanjikan rezekinya akan ditambah oleh Allah berlipat ganda. Dengan berkeyakinan jika bersedekah nanti akan ditambah rezekinya, kemudian bisa untuk membayar hutang?
Yahya Zainul Ma’arif Jamzuri, pengasuh pondok pesantren Al-bahjah, memberikan penjelasan mengenai hal tersebut.
Sebagian modal usahanya masih dalam status pinjaman bank dan nominalnya pun cukup besar. Untungnya ia memiliki dua teman yang selalu menemani dan mendukungnya untuk bangkit dari keterpurukan. "Pokoknya semenjak itu saya enggak pernah putus dari salat lima waktu.
Setelah Subuh juga saya langsung lanjut baca Alquran," terang Mulan kepada Okezone pada Kamis (4/7/2019). Kalau emang lagi enggak punya uang, saya tetap sisihkan walaupun cuma seribu perak," tambahnya. Selama ini saya terlilit utang, tapi karena sedekah Alhamdulillah semuanya dilancarkan.