Bentuk Sedekah Yang Hukumnya Sunnah Muakkad. Sunnah Muakkad. Menurut Ulama Hanafiyah, sunnah muakkad adalah yang semakna dengan yang wajib. Sunnah Ghoiru Muakkad. Sunnah Ghoiru Muakkad memiliki nama lain mandub dan mustahab yang artinya, yang diberikan pahala jika dikerjakan dan tidak disiksa jika ditinggalkan.

Sedekah

Bentuk Sedekah Yang Hukumnya Sunnah Muakkad. Sedekah

Sedekah adalah memberikan sesuatu dari seseorang kepada orang lain dengan mengharap ridha Allah SWT. Bersedekah dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk, bahkan menahan diri dari berbuat buruk kepada orang lain termasuk sedekah.

Bentuk paling sederhana adalah tersenyum kepada sesama manusia untuk menghormatinya. Allah SWT banyak memberikan tabsyir (kabar gembira) bagi orang yang gemar bersedekah. Di antara kabar gembira itu adalah sedekah dapat menghapus dosa. Kemudian sedekah itu seyogyanya diberikan kepada orang-orang yang betul-betul mendambakan uluran tangan. “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima “ (Q.S Al-Baqarah : 264). Tata cara bersedekah adalah dengan memberikan harta yang dimiliki, baik berupa uang, makanan, pakaian, rumah, kendaraan dan lain-lainnya kepada orang lain atau pihak lain dengan tujuan untuk mendapatkan ridha Allah SWT.

Sedekah dapat dilakukan kapan saja, terutama kepada orang-orang yang memerlukan bantuan seperti golongan fakir dan miskin.

Ibadah Kurban, Hukumnya Sunah atau Wajib?

Bentuk Sedekah Yang Hukumnya Sunnah Muakkad. Ibadah Kurban, Hukumnya Sunah atau Wajib?

Kurban bernilai taqarrub kepada Allah SWT. Karena itu, menurutnya, orang yang berkurban hendaknya meniatkan bahwa kurban menyembelih hewan tersebut untuk beribadah kepada Allah SWT. Sementara itu, satu ekor unta atau sapi adalah kurban untuk tujuh orang.

Ihtisar Pelaksanaan Ibadah Qurban

Para ulama telah memberikan definisi tentang ibadah Qurban yaitu : Menyembelih binatang ternak yang sudah memenuhi syarat pada waktu hari raya Idul Adha (Hari raya Qurban) sampai dengan hari tasyriq (11, 12, 13 Dzulhijjah) dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dasar pelaksanaan ibadah Qurban adalah sebagaiaman firman Allah SWT dalam surat Al-Kautsar ayat 2 yang berbunyi :.

Artinya : “Maka dirikanlah sembahyang ‘Iid karena Tuhanmu, dan sembelihlah binatang Qurban ”. ما عمل ابن آدم يوم النحر من عملا أحب إلى الله تعالى من إراقة دم إنها لتأتي يوم القيامة بقرونها وأظلافها وإن الدم ليقع من الله بمكان قبل أن يقع على الأرض فطيبوا بها نفسا.

Artinya : “Tidak ada pekerjaan anak cucu Adam pada hari raya yang lebih dicintai oleh Allah SWT, melainkan mengalirkan darah binatang Qurban, sesungguhnya binatang Qurban itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya dan kuku-kukunya dan sesungguhnya darahnya yang terjatuh dari Allah di suatu tempat mulia sebelum jatuh ke bumi, maka ikhlaskan hati berkurban” (HR. Berkurban itu hukumnya sunnat muakkad bagi umat Islam yang mampu melaksanakannya. Artinya : “Kata Rasul Aku disuruh berkurban dan sunat bagi kamu” (HR.

Artinya : “Telah diwajibkan kepadaku kurban dan bukan wajib bagi kamu” (HR. Syeh Muhammad Arsyad Al-Banjari membagi 2 (dua) tentang kesunatan berkurban yaitu:.

Apabila dalam sebuah rumah hanya penghuninya seorang saja, maka berkurban itu menjadi sunat ain. Apabila berkurban itu didasarkan nazar, maka hukumnya wajib, seperti dia berkata:. Menurut pandangan jumhur ulama, hukum melaksanakan ibadah qurban adalah sunnat muakkadah bagi orang yang berkemampuan.

Pandangan Madzhab Syafi’i adalah sunnat ‘ain bagi setiap orang sekali dalam seumur hidup. Artinya : “Dari Jabir ra, ia berkata : saya pernah menyembelih kurban bersama Rasulullah pada tahun Hudaibiyah dengan unta untuk 7 orang, dan dengan lembu juga untuk 7 orang”.

Related Posts

Leave a reply