Apa Perbedaan Antara Sedekah Dan Hadiah. Berbagai istilah yang semuanya berasal dari bahasa Arab ini kadang rancu sebab tak semua orang tahu perbedaannya. Jadi, berbeda dengan seluruh istilah lainnya, zakat adalah bantuan wajib yang segala aspeknya sudah diatur secara rinci oleh syariat. Senyuman yang tulus, menyingkirkan duri dari jalan, membaca tasbih atau wirid lainnya dan segala bentuk kebaikan lain secara agama bisa disebut sebagai sedekah. Hanya saja sedekah mempunyai kode etik agar pahalanya terjaga, di antaranya harus ikhlas dan tidak diikuti dengan mengungkit-ungkit. Adapun hibah maka secara bahasa mirip artinya seperti sedekah dalam arti memberi tanpa imbal balik apa pun. Hanya saja, motif hibah adalah untuk menjalin hubungan baik, memupuk keakraban dan menghormati pihak yang diberi.
Makna istilah tersebut ketika sudah diserap dalam bahasa Indonesia mungkin saja mengalami sedikit pergeseran. Ustadz Abdul Wahab Ahmad, Wakil Katib PCNU Jember dan Peneliti di Aswaja NU Center Jawa Timur.
Hibah merupakan bentuk pemberian sesuatu yang berharga dengan niat untuk menjalin hubungan baik dan keakraban terhadap sesama manusia. Sedangkan hadiah adalah bentuk pemberian sesuatu yang berharga dengan tujuan untuk memberikan penghargaan atau penghormatan kepada orang lain. Sedekah, hibah, dan hadiah memang merupakan kata yang maknanya hampir sama. Namun secara umum kita dapat melihat perbedaannya seperti pada jawaban di atas. Jika kita lihat, perbedaannya hanya terletak pada motif atau niat dari pemberi. Contohnya saja seseorang yang memberikan sejumlah uang untuk keponakannya yang baru saja lulus kuliah, dalam hati si pemberi ini dia ingin mendekatkan diri kepada Allah, sekaligus menjalin hubungan keakraban, dan juga sebagai bentuk penghargaan.
Maka pemberian tersebut dapat disebut sedekah, juga hibah, dan sekaligus hadiah. Sedekah memiliki makna yang lebih luas dari pada hibah atau hadiah.
Hadiah tidak selalu diberikan kepada orang miskin. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada perbedaan antara amal dan hadiah. Amal diberikan kepada orang miskin dan yang membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Amal dilakukan dengan maksud mencari keridhaan Allah. Niatnya tidak terbatas pada orang tertentu, melainkan diberikan kepada yang miskin atau membutuhkan. Di sisi lain, hadiah tidak selalu diberikan kepada orang miskin, tetapi mungkin diberikan kepada orang kaya atau miskin.
Amal dan pemberian adalah perbuatan benar yang akan mendapatkan pahala bagi seseorang. Ibnu Taimiyah menyatakan shadaqah (sedekah) adalah yang diberikan karena Allah sebagai ibadah. Sedekah diberikan kepada orang tertentu dan tanpa mencari imbalan apa pun, melainkan diberikan untuk tujuan amal, seperti kepada yang membutuhkan. Hadiah diberikan dengan tujuan menghormati orang tertentu, baik karena penerimanya adalah teman yang Anda cintai maupun karena Anda menginginkan balasan.
Hallo sobat Ittama, memberi dan menerima hadiah sudah menjadi hal yang lumrah dalam kehidupan sehari-hari kita. Hadiah merupakan pemberian yang bersifat wajar kekeluargaan, dan tidak terkait sama sekali dengan jabatan. Namun, jika hadiah tersebut diterima oleh Penyelenggara Negara atau Pegawai Negeri bisa disebut sebagai gratifikasi. Gratifikasi dapat dianggap ilegal jika yang diterima oleh Penyelenggara Negara atau Pegawai Negeri berhubungan dengan Jabatan dan berlawanan dengan tugasnya seperti suap dan pemerasan.
GRATIFIKASI sering dianggap durian runtuh, karena bisa datang seketika tanpa diminta. Biasanya pemberi memberikan gratifikasi tanpa menuntut sesuatu di awal tapi malah berakhir meminta balas budi, karenanya Penyelenggara Negara atau Pegawai Negeri harus bisa menganalisis apakah gratifikasi yang diterima masih bersifat netral.
Jika sifatnya transaksional serta bertujuan agar penerima melakukan sesuatu sesuai dengan kehendak pemberi maka bisa disebut sebagai PRAKTIK SUAP, bentuk pemberiannya bisa berupa hadiah atau bahkan berupa janji. Ayo Laporkan Penolakan dan Penerimaan atas Gratifkasi Ilegal ke UPG BNN yah.
Jika kita ambil makna, arti yang tersirat adalah membantu orang lain, baik dari segi keuangan atau kebahagiaan. Apabila membantu orang lain akan memperoleh pahala yang besar dan mendapatkan imbalan berkali lipat, yakni Allah mengatasi kesulitannya di dunia maupun akhirat kelak.
Kendati sama-sama untuk meraih pahala, tujuan yang paling mendasar dari sedekah, hibah dan hadiah ini masih terlihat perbedaannya. Tujuan dari sedekah adalah untuk mencari ridha Allah SWT semata, tidak ada harapan lain kecuali pahala.
Memang masih bersifat keduniaan pula, namun dasar tujuannya lebih ke penghargaan untuk penerima atau apresiasi dari orang yang melakukannya. Pertama adalah sedekah, kerap menunjukkan sasarannya kepada fakir miskin, anak yatim, dan orang-orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Umumnya seseorang akan memberikan hadiah kepada orang yang dikenalnya saja, itu pun jika ada peristiwa atau ungkapan rasa kasih sayangnya.
Kitab tersebut juga memberikan kesimpulan bahwasanya transaksi adalah hibah jika tidak mengandung maksud apapun dan pelaksanaannya melalui akad. Terkait dengan hadiah, niat utamanya hanyalah sebagai bentuk penghargaan serta tanpa adanya format serah terima dalam pelaksanaannya. Sedangkan jika pemberian dengan niat memperoleh pahala dan pemenuhan kebutuhan hidup, maka yang demikian itu merupakan tindakan sedekah.