Ayat Tentang Riba Dalam Alkitab. Tidak memungut bunga uang atau mengambil riba, menjauhkan diri dari kecurangan, melakukan hukum yang benar di antara manusia dengan manusia, hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap mengikuti peraturan-Ku dengan berlaku setia ialah orang benar, dan ia pasti hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH. “Janganlah engkau membungakan kepada saudaramu, baik uang maupun bahan makanan atau apapun yang dapat dibungakan. Ayat Alkitabtentang rentenir ini seringkali dianggap diskriminatif dalam menerapkan hukum riba dalam Kristen.Ayat ini seakan berkata bahwa rentenir tidak boleh memberikan bunga kepada kerabat,tetapi kepada yang tidak kerabat diperbolehkan saja.

Allah ingin jika kita mendapatkan keuntungan melalui riba dan bunga, kitamemberikannya untuk orang lain. Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya. Padamu orang menerima suap untuk mencurahkan darah, engkau memungut bunga uang atau mengambil riba dan merugikan sesamamu dengan pemerasan, tetapi Aku kaulupakan, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Namun, mengambil bunga yang terlalu tinggi sampai menyulitkan tidaklah baik di mata Allah.

Allah ingin kita memiliki karakter Kristus yang menjadi seorang penolong dan bukannya batu sandungan. Oleh karena itu, kita diharapkan terus dipenuhi kasih dan memiliki ciri orang bijak dalam Kristen untuk memberikan pinjaman.

Ketika Islam, Kristen, dan Yahudi Kompak Haramkan Riba

Ayat Tentang Riba Dalam Alkitab. Ketika Islam, Kristen, dan Yahudi Kompak Haramkan Riba

Berbagai kalangan di luar Islam pun memandang serius persoalan riba. Kajian terhadap masalah riba dapat dirunut mundur hingga lebih dari 2.000 tahun silam.

Masalah riba telah menjadi bahasan kalangan Yahudi, Yunani, demikian juga Romawi. Hal ini secara tegas diungkapkan dalam Alquran Surat Al Baqarah ayat 275 :. وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ "..padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba..". Sementara itu, agama Yahudi melarang praktek pengambilan bunga.

Kitab Exodus (Keluaran) pasal 22 ayat 25 menyatakan: Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang ummatku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai penagih utang terhadap dia, janganlah engkau bebankan bunga terhadapnya. Kitab Deuteronomy (Ulangan) pasal 23 ayat 19 menyatakan: Janganlah engkau membungakan kepada saudaramu, baik uang maupun bahan makanan, atau apa pun yang dapat dibungakan.

Namun, Kitab Perjanjian Baru tidak menyebutkan permasalahan ini secara jelas. Ketidaktegasan ayat tersebut mengakibatkan munculnya berbagai tanggapan dan tafsiran dari para pemuka agama Kristen tentang boleh atau tidaknya orang Kristen mempraktikkan pengambilan bunga.

Riba

Sedangkan menurut istilah teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara batil. Ini dipertegas dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 275: ...padahal Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba.... Pandangan ini juga yang mendorong maraknya perbankan syariah yang konsep keuntungan bagi penabung didapat dari sistem bagi hasil bukan dengan bunga seperti pada bank konvensional, karena menurut sebagian pendapat (termasuk Majelis Ulama Indonesia), bunga bank termasuk ke dalam riba. Riba Jahiliyyah Utang dibayar lebih dari pokoknya, karena kreditur tidak mampu membayar utangnya pada waktu jatuh tempo.

Besar kecilnya perolehan kembali itu tergantung kepada hasil usaha yang benar-benar terjadi dan dilakukan bank sebagai mudharib atau pengelola dana. “Janganlah engkau membungakan kepada saudaramu, baik uang maupun bahan makanan, atau apa pun yang dapat dibungakan.” Kitab Ulangan 23:20 menyatakan:. Mereka merujuk masalah pengambilan bunga kepada Kitab Perjanjian Lama yang juga diimani oleh orang Kristen.

Konsili Arles (tahun 314) mengeluarkan Canon 44 yang juga melarang para pekerja gereja mempraktikkan pengambilan bunga. Para reformis itu antara lain adalah John Calvin (1509-1564), Charles du Moulin (1500 - 1566), Claude Saumaise (1588-1653), Martin Luther (1483-1546), Melanchthon (1497-1560), dan Zwingli (1484-1531).

Namun demikian, kalau memberikan pinjaman dengan bunga yang terlalu tinggi, maka telah dianggap berdosa karena melawan keadilan.

10 Ayat Alkitab Tentang Rentenir yang Mengambil Bunga Riba

Ayat Tentang Riba Dalam Alkitab. 10 Ayat Alkitab Tentang Rentenir yang Mengambil Bunga Riba

Padamu orang menerima suap untuk mencurahkan darah, engkau memungut bunga uang atau mengambil riba dan merugikan sesamamu dengan pemerasan, tetapi Aku kaulupakan, demikianlah firman Tuhan ALLAH. “Janganlah engkau membungakan kepada saudaramu, baik uang maupun bahan makanan atau apapun yang dapat dibungakan. Tidak memungut bunga uang atau mengambil riba, menjauhkan diri dari kecurangan, melakukan hukum yang benar di antara manusia dengan manusia, hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap mengikuti peraturan-Ku dengan berlaku setia ialah orang benar, dan ia pasti hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH.

Ayat Alkitab tentang rentenir ini dengan jelas menyatakan hukum pembungaan uang dalam Kristen. Oleh karena itu, ayat ini menyatakan bahwa kegiatan yang rentenir lakukan tidaklah benar.

Karena itu, kita diharapkan terus dipenuhi dengan cinta dan menjadi ciri orang-orang bijak dalam agama Kristen untuk memberikan pinjaman.

Perspekif Filosof Riba Menurut Agama Kristen dan Nasrani

Ayat Tentang Riba Dalam Alkitab. Perspekif Filosof Riba Menurut Agama Kristen dan Nasrani

Council of Elvira (Spanyol tahun 306) mengeluarkan Canon 20 yang melarang para pekerja gereja mempraktekkan pengambilan bunga. Council of Arles (tahun 314) mengeluarkan Canon 44 yang juga melarang para pekerja gereja mempraktekkan pengambilan bunga.

Mereka merujuk masalah pengambilan bunga kepada Kitab Perjanjian Lama yang juga diimani oleh orang Kristen. St. Gregory dari Nyssa (335 - 395) mengutuk praktik bunga karena menurutnya pertolongan melalui pinjaman adalah palsu.

Keinginan atau niat untuk mendapat imbalan melebihi apa yang dipinjamkan adalah suatu dosa.

Related Posts

Leave a reply