Yang Bisa Membatalkan Pahala Puasa. Semua itu terungkap dalam sebuah hadist Rasulullah yang beliau sampaikan beberapa abad silam. Artinya, “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga” (HR An-Nasa’i).
Dalam kitab al-Fawaidul Mukhtarah li Saliki Tariqil Akhirah, Habib Zain bin Smith memberikan tiga penafsiran terkait ayat di atas. Saya akan menjamin pahalamu satu hari penuh dan diterima di hadapan Allah subhanahu wata’ala,” lanjut Syekh Abdul Qadir.
Saya akan menjamin pahalamu satu bulan penuh dan diterima di hadapan Allah subhanahu wata’ala,” tegas Syekh Abdul Qadir. Saya akan menjamin pahalamu satu tahun penuh dan diterima di hadapan Allah subhanahu wata’ala.” Namun, sikap seperti pertama saat ia datang tidak kunjung berubah, dan tidak mau makan apa yang dihidangkan di hadapannya. Dengan itulah, akhirnya Syekh Abdul Qadir mengatakan, “Tinggalkanlah, engkau telah hina di hadapan Allah subhanahu wata’ala”, dan setelah kejadian itu orang tersebut menjadi Nasrani bahkan mati dalam keadaan kafir. Tiga hal di atas, harus disadari bahwa sangat berdampak negatif bagi orang yang melakukan puasa. Karena, jika tetap melakukannya, orang yang berpuasa hanya bisa melakukan puasa tanpa mendapatkan pahalanya.
Rasulullah Saw bersabda: “betapa banyak orang yang berpuasa tapi hanya mendapatkan rasa lapar dan haus karena puasanya (tanpa mendapat pahala)”. “5 hal yang membatalkan pahala puasa: kebohongan, ghibah, adu domba, melihat dengan syahwat dan sumpah palsu”.
Ghibah, yaitu membicarakan tentang keburukan saudara sesama muslim meski perkataan tersebut benar. Menurut Imam Romli: jika tak sadarkan diri sehari penuh, maka membatalkan puasa. Masuknya benda ini tidak membatalkan jika: lupa, dipaksa atau ketidaktauan yang ditolerir (karena hidup jauh dari ulama/ baru masuk Islam).
Selain berpuasa seperti puasanya orang awam, mereka pun mengendalikan anggota badan dari segala perbuatan dosa. Puasa khawasul khawas yaitu puasanya orang-orang saleh, disertai dengan pemeliharaan atas segala gerak-gerik hati dari tujuan yang bersifat duniawi.
Artinya dia tidak semata-mata memikirkan masalah dunia untuk kemudian mengendalikan pola pikirannya dari niat-niat yang tertuju selain kepada Allah. Orang yang berpuasa dengan kategori ini akan merasakan puasanya gugur apabila dia memikirkan hal-hal selain Allah.
Dalam salah satu sabdanya Nabi mengatakan: “Terdapat lima hal yang dapat menghapus pahala puasa, yaitu dusta, ghibah, adu domba, sumpah palsu, dan memandang dengan penuh syahwat”. Dalam kehidupan yang penuh tantangan dan godaan seperti sekarang ini, gampang sekali orang melakukan dusta.
Di zaman Nabi, pernah ada tiga orang perempuan yang sedang berpuasa datang tergopoh-gopoh ke hadapan Rasulullah sambil berkata bahwa perut mereka tidak enak serasa mau muntah. Setelah mereka pergi, sahabat bertanya, apa gerangan arti atau makna kejadian sebentar ini ya Rasulullah?
Semua itu terungkap dalam sebuah hadist Rasulullah yang menyatakan “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga” (HR An-Nasa’i). Hadist di atas secara jelas memberikan suatu pengertian bahwa betapa banyak orang melakukan puasa dan sukses mencegah dirinya dari hal-hal yang membatalkan puasa, hanya saja tidak mendapatkan pahala.
Dikuti dari nu.or.id, dalam kitab al-Fawaidul Mukhtarah li Saliki Tariqil Akhirah, Habib Zain bin Smith memberikan tiga penafsiran terkait ayat di atas. Alasan ini sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah dalam sebuah hadistnya. Beliau bersabda “Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa: membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu” (HR Ad-Dailami).
Baca Juga : Awas, Ini Amalan yang Membatalkan Puasa Ramadan secara Tidak Sengaja. Kedua, dalam hati orang yang berpuasa ada sifat riya’ (ingin dipuji oleh orang lain) atau merasa bahwa dirinya lebih baik dari yang lain. Di samping bisa menghilangkan pahala puasa, lebih dari itu berbuka dengan sesuatu yang haram juga bisa membuat seseorang merasa berat untuk melakukan suatu ibadah, sehingga akan sangat mudah meninggalkannya.
Dengan kata lain, berbuka puasa dengan makanan haram bisa membuat diri seseorang yang puasa malas beribadah (Habib Zain bin Smith, al-Fawaidul Mukhtarah li Saliki Tariqil Akhirah, h. 587). Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : Puasa Ramadan pahala.
Berpuasa merupakan salah satu ujian bagi kita untuk menahan diri tidak mengeluh terhadap apa pun termasuk lapar atau haus. Kasih sayang fisik seperti memeluk atau mencium antara pasangan menikah selama puasa dianggap dapat merusak esensi ibadah dan bisa mendorong munculnya hawa nafsu.
Segala pembicaraan dalam omong kosong, bergosip, berbohong, bergunjing, bertengkar, mengutuk, berbicara kasar apalagi sampai menyakiti orang lain memang tidak membatalkan puasa, namun dapat mengurangi pahala. Tak cuma saat puasa, membicarakan hal buruk soal orang lain alias ghibah juga dilarang di luar bulan Ramadan.
Menghabiskan waktu dengan hal-hal tak penting selama Ramadan bisa mengurangi pahala puasa, terlebih jika sampai melupakan ibadah yang lain (Foto: StockSnap/Pixabay) Menghabiskan waktu dengan hal-hal tak penting selama Ramadan bisa mengurangi pahala puasa, terlebih jika sampai melupakan ibadah yang lain (Foto: StockSnap/Pixabay). Meski dalam Al-Quran sendiri tidak menyebutkan secara eksplisit bahwa musik itu dilarang, namun saat berpuasa hendaknya lebih banyak melakukan ibadah, mengutip Express.
Puasa juga melatih kita mengontrol diri dan mendisiplinkan tubuh dari segala makanan atau minuman yang dikonsumsi.
KABAR PRIANGAN - Berpuasa di Bulan Ramadan itu bukan sekadar menahan lapar dan haus saja. Banyak orang berpuasa, namun tak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga.
Hal ini terjadi karena orang tersebut kehilangan pahala puasa. Lantas, apa-apa saja yang bisa membatalkan pahala puasa? Dikutip dari nu.or.id, pengasuh Pontren Mambaul Hikmah Talang, Tegal KH Sulthon Barmawi mengemukakan, hakikat puasa adalah al-imsak yaitu menahan diri dari berbagai hal-hal yang membatalkan puasa dan yang membatalkan pahala puasa. Baca Juga: Tips Berkendara Aman saat Anda Puasa.
"Banyak orang berhasil melakukan puasa dengan menahan ini dari berbagai hal-hal yang membatalkan puasa, tetapi mereka tidak berhasil mendapatkan pahala,” kata KH. Artinya: Betapa banyak orang-orang yang berpuasa tidak mendapatkan balasan kecuali lapar dan haus.
Sulthon, ada lima perkara yang dapat menggugurkan pahalas puasa kita.