Waktu Puasa Di Berbagai Negara. Tidak hanya waktu puasa yang lama, umat Muslim yang berada di Jerman pun mesti bergelut dengan teriknya cuaca di sana yang bisa mencapai sekitar 35 derajat Celcius. Maka dari itu, bila Anda tengah berkunjung ke Jerman saat bulan puasa, siapkan kondisi fisik sebaik mungkin ya.
Well, seperti halnya siang dan malam, selalu ada perbedaan lama waktu di berbagai negara. Tapi nyatanya, di negara-negara lain, ada perbedaan yang signifikan antara waktu berpuasa ini.
Bentuk bumi yang bulat akan berputar pada porosnya (rotasi) serta bergerak mengelilingi matahari (revolusi). Ketika salah satu sisi bumi terkena paparan cahaya matahari, maka daerah tersebut akan mengalami masa siang hari. Nah, pada 22 Desember sampai 21 Juni, kemiringan sumbu membuat kutub utara lebih condong ke matahari.
Hal itu menjadi alasan mengapa saat ini negara-negara di wilayah utara lebih lama puasanya. Di sisi lain, bergesernya matahari ke arah kutub selatan terjadi pada 22 Juni sampai 21 Desember.
Di Indonesia, kita beruntung karena dilalui oleh garis khatulistiwa, sehingga porsi siang dan malamnya seimbang. Nah, sekarang sudah tahu 'kan, bagaimana perbedaan lama waktu puasa di berbagai negara dunia. Kalau kamu ingin memelajari materi seperti ini dalam bentuk video beranimasi, lengkap dengan rangkuman infografis dan latihan soal, langsung aja tonton di ruangbelajar!
Selama berpuasa, tidak ada aktivitas yang berbeda di negara ini, sama seperti hari biasa. Warga tetap bersekolah dan bekerja. Di Jerman, toleransi umat beragama begitu tinggi, sehingga mereka yang non-Muslim menghargai mereka yang berpuasa.
Umat Muslim di seluruh dunia akan menjalani ibadah puasa Ramadan antara Selasa (13/4) atau Rabu (14/4). Tahun ini, umat Muslim masih menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi virus corona. Dikutip dari The National News dan Gulf News, Senin (12/4), durasi puasa terlama pada Ramadan tahun ini ada di Norwegia, Greenland dan Finlandia.
Sedangkan negara dengan waktu puasa tersingkat antara lain Selandia Baru, Argentina dan Afrika Selatan. Berikut ini rangkuman tentang perkiraan durasi puasa di berbagai negara dan wilayah dari yang paling singkat hingga paling lama.
Semua umat islam di Indonesia menjalankannya selama kurang lebih 14 jam sejak subuh hingga magrib. Sebagaimana diketahui, puasa dimulai dari sejak terbit fajar (Shalat Shubuh) hingga terbenamnya matahari.
Namun persoalannya, waktu terbit fajar dan matahari terbenam berbeda-beda di berbagai belahan dunia. Tahun lalu, wilayah dengan waktu puasa paling singkat adalah Ushuala, Argentina yang 'hanya' 11 jam.
Sementara Murmansk, Rusia menjadi wilayah dengan durasi puasa terpanjang di dunia, yaitu 20 jam 45 menit. Sementara itu, tahun ini negara yang memiliki waktu puasa tercepat adalah Wellington (Selandia Baru), Buenos Aires (Argentina), Cape Town (Afrika Selatan), Canberra (Australia), dan Santiago (Chile).
Di bawahnya lagi ada Stockholm (Swedia) dan Berlin (Germany) dengan durasi berpuasa 19 jam. Umat Islam di Jakarta (Indonesia), Kuala Lumpur (Malaysia), Khartoum (Sudan), Doha (Qaatar), Riyadh (Arab Saudi), Dubai (UEA), Dhaka (Bangladesh), New Delhi (India), dan Hong Kong menjalani ibadah puasa selama 13-15 jam.
Sementara negara-negara Eropa seperti Madrid (Spanyol), Roma (Italia), Paris (Perancis), London (Inggris), dan Brussel (Belgia) memerlukan waktu 16-18 jam untuk berpuasa. Meski begitu, waktu puasa yang sebenarnya akan bervariasi menurut hari dan metode perhitungan.
Bulan suci Ramadan menjadi saat bagi umat Muslim, di mana pun berada untuk memenuhi salah satu dari lima rukun Islam, yaitu berpuasa. Maklum mayoritas penduduk di negeri ini bukan Muslim melainkan penganut agama lain, umumnya Nasrani.
Namun, itu tidak jadi kendala bagi Muslim untuk melaksanakan puasa atau ajaran lain Islam. Di beberapa negara Eropa Utara, seperti Norwegia, Swedia dan Islandia, waktu berpuasa bisa rata-rata mencapai 20 jam atau lebih pada musim panas.
Bagi Muslim asal Indonesia di Amerika barangkali yang terasa hilang dari suasana bulan Ramadan adalah juadah, penganan untuk berbuka puasa. ​Pada Ramadan kali ini, suasana ibadah di Amerika Serikat diliputi oleh kekhawatiran mengenai masalah keamanan.