Urutan Buka Puasa Sesuai Sunnah. Namun, jangan sampai keliru tentang urutan Buka Puasa yang benar sesuai dengan sunnah. Umat Muslim menunggu waktu berbuka puasa di Masjid Raya Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (6/5/2019).
Mulai berbuka, bisa dengan memakan buah kurna atau meneguk segelas air putih. “Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah-ed.”. [Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki](Hadits shahih, Riwayat Abu Daud [2/306, nomor 2357] dan selainnya; lihat Shahih al-Jami’: 4/209, nomor 4678).
Sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah itu lebih wangi daripada misik. Bukan berarti tidak boleh, namun perbuatan demikian kurang meneladani Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka. Adapun doa “Allahumma laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimin” dengan lafadz seperti ini tidak ada asalnya dari hadits.
Adapun jika setelah berbuka, maka jiwa merasa santai dan senang, bahkan terkadang menjadi lalai” (Liqa Asy Syahri, no.8). الحديث رواه ابن ماجه، قال في (الزوائد) : إسناده صحيح، والدعاء يكون قبل الإفطار وبعده؛ لأن كلمة: (عند) تشمل الحالتين. “jadikanlah antara adzanmu dan iqamatmu jeda sejenak, yaitu sekadar waktu orang yang sedang ada kebutuhan menyelesaikan kebutuhannya dengan tenang, dan sekadar waktu orang yang sedang makan menyelesaikan makannya dengan tenang” (HR.
Ketika hendak membatalkan puasa dengan makan dan minum bacalah basmalah sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,. Syaikh Al Albani menilai bahwa hadits tersebut shahih di kitab Irwaul Ghalil Fi Takhrij Ahaadits Manaris Sabiil no.
Pada awal hadits terdapat redaksi, “Abdullah bin Umar berkata, ‘Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berbuka puasa, beliau mengucapkan …. Sedang Ibnu Abi Hatim di kitabnya Jarh wat Ta’dil tidak menerangkan tentang celaan dan pujian baginya”.
Padahal rasa manis merupakan sesuatu yang sangat cepat meresap dan paling disukai hati apalagi kalau dalam keadaan basah. Liver akan lebih mudah menerimanya sehingga amat berguna bagi organ ini sekaligus juga dapat langsung diproses menjadi energi.
Bila tidak ada juga, cukup beberapa teguk air untuk mendinginkan panasnya lambung akibat puasa sehingga dapat siap menerima makanan sesudah itu.” [Lihat Ath-Thibb an-Nabawy oleh Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, hal. Buku Kupas Tuntas Khasiat Kurma Berdasarkan Al-Qur’an Al-Karim, As-Sunnah Ash-Shahihah dan Tinjauan Medis Modern, Penulis Zaki Rakhmawan, Pengantar Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Media Tarbiyah – Bogor, Cetakan Pertama, Dzul Hijjah 1426H.
Berdasarkan hadits dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:. Bukan berarti tidak boleh, namun perbuatan demikian kurang meneladani Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka.
Adapun doa “Allahumma laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimin” dengan lafadz seperti ini tidak ada asalnya dari hadits. Adapun jika setelah berbuka, maka jiwa merasa santai dan senang, bahkan terkadang menjadi lalai” (Liqa Asy Syahri, no.8).
الحديث رواه ابن ماجه، قال في (الزوائد) : إسناده صحيح، والدعاء يكون قبل الإفطار وبعده؛ لأن كلمة: (عند) تشمل الحالتين. [2] Ketika datang waktu Maghrib, baca basmalah, lalu makan kurma atau minum air putih.
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: اجعلْ بين أذانِك وإقامتِك نفَسًا ، قدرَ ما يقضي المعتصِرُ حاجتَه في مهَلٍ ، وقدْرَ ما يُفرِغُ الآكِلُ من طعامِه في مهَلٍ “Jadikanlah antara adzanmu dan iqamatmu jeda sejenak, yaitu sekadar waktu orang yang sedang ada kebutuhan menyelesaikan kebutuhannya dengan tenang, dan sekadar waktu orang yang sedang makan menyelesaikan makannya dengan tenang” (HR.
Kata ulama Syafi’iyah, ketika puasa penglihatan kita biasa berkurang, kurma itulah sebagai pemulihnya dan makanan manis itu semakna dengannya (Kifayatul Akhyar, 289). “Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala (yaitu membaca ‘bismillah’).
Jika kita diberi kelebihan rizki oleh Allah, manfaatkan waktu Ramadhan untuk banyak-banyak berderma, di antaranya adalah dengan memberi makan berbuka karena pahalanya yang amat besar. Namun jika mencukupkan dengan ucapan “alhamdulillah” setelah makan juga dibolehkan berdasarkan hadits Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,. 2734) An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Jika seseorang mencukupkan dengan bacaan “alhamdulillah” saja, maka itu sudah dikatakan menjalankan sunnah.” (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 17: 51).
Liputan6.com, Jakarta - Setiap hari selama bulan Ramadhan, datangnya waktu berbuka puasa tentu menjadi saat yang dinanti-nantikan. Apalagi ini kerap menjadi saat-saat para anggota keluarga berkumpul untuk menikmati santapan berbuka bersama. Namun patut diingat, jangan sampai saat saat berbuka puasa ini membuat kita menjadi kebablasan. Ada hal-hal yang sebaiknya dipenuhi saat azan Magrib berkumandang. Tentu saja, tak ada teladan yang lebih baik untuk dicontoh selain Rasulullah SAW, bukan? Dalam salah satu petikan ceramahnya yang dibagikan di Instagram baru-baru ini, Ustaz Syafiq Riza Basalamah menceritakan seperti apa cara Rasulullah SAW berbuka puasa.
loading... tentunya menjadi waktu yang ditunggu-tunggu danbagi seluruh umat islam yang melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.
Banyak cara dilakukan untuk menanti datangnya waktu berbuka termasuk membaca Al Qur'an, memasak makanan buka puasa, ngabuburit dan lain sebagainya.Waktu berbuka puasa Ramadhan adalah ketika siang telah berlalu dandan malam mulai datang. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT : “..........Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam.” (QS. Al-Baqarah :187)Waktu berbuka puasa juga dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari Umar bin Khaththab yang diriwayakan oleh Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Apabila malam telah datang dan siang beranjak pergi serta matahari telah terbenam maka orang yang berpuasa telah waktunya berbuka.”Agar berbuka puasa kita lebih berkah, kita dapat berbuka puasa dengan melihat tuntunan sunnah Rasulullah.
Ustadz Dr. Raehanul Bahraen hafidzhahullah, memberikan tata cara berbuka puasa sesuai sunnah ini sebagai berikut:Ini adalah perintah umum sebelum makan mengucapkan “Bismillah”.Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻛَﻞَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻓَﻠْﻴَﺬْﻛُﺮِ ﺍﺳْﻢَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻓَﺈِﻥْ ﻧَﺴِﻰَ ﺃَﻥْ ﻳَﺬْﻛُﺮَ ﺍﺳْﻢَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻓِﻰ ﺃَﻭّﻟِﻪِ ﻓَﻠْﻴَﻘُﻞْ ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﻭّﻟَﻪُ ﻭَﺁﺧِﺮَﻩُ.