Tuliskan Dalil Puasa Dan Artinya. -- Puasaadalah ibadah yang wajib dilakukan bagi umat. Dalil puasa Ramadan terdapat pada Surat Al-Baqarah ayat 183.Dalam ayat tersebut, Allah berfirman bahwa orang yang beriman wajib berpuasa.Berikut surat Al-Baqarah ayat 183.يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَYaa ayyuhallaziina aamanụ kutiba 'alaikumus-siyaamu kamaa kutiba 'alallaziina ming qablikum la'allakum tattaquunArtinya:Hai, orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.Melalui ayat ini dapat dijelaskan bahwa puasa memiliki hukum wajib bagi orang yang beriman. Selain itu, puasa juga termasuk dalam rukun Islam ketiga.Dari ayat ini pula diketahui bahwa Allah menjanjikan ketakwaan bagi orang yang berpuasa. "Secara umum puasa dimaknai agar lebih bertakwa," kata pengasuh Taman Belajar Al-Afifiyah KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi, kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.Ibadah puasa juga sudah diwajibkan pada umat-umat terdahulu sebelum umat Nabi Muhammad SAW.Wahyul menjelaskan Nabi Adam menjalankan puasa Ayyamul Bidh, Nabi Nuh AS menjalankan puasa sebagai bentuk rasa syukur diselamatkan dari banjir besar. Pada dua ayat tersebut, Allah memberikan keringanan terhadap orang-orang beriman yang dibolehkan tidak berpuasa. Namun, mereka harus mengganti puasanya di hari lain.
dalil tentang perintah puasa sebagai berikut. Artinya: “(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu.
Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Artinya: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.
Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”. nah itu dalil nya,lalu puasa adalah bukan sebatas menahan lapar,tetapi kita harus menahan nafsu dan tidak marah.
Keutamaan berpuasa Ramadhan disebutkan dalam hadits, dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh keberkahan. Allah SWT telah mewajibkan kepada kalian berpuasa didalamnya, di bulan itu pintu-pintu langit akan dibuka dan pintu-pintu neraka akan ditutup, dibulan itu setan-setan diikat, di bulan itu ada malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa terhalang mendapatkan kebaikannya maka sungguh ia telah terhalang.".
Di dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman mengenai puasa Ramadhan:. Artinya: "Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.
Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Salah satu keutamaan puasa bulan Ramadhan dijelaskan dalam hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Sholat lima waktu dan Jum'at ke Jum'at berikutnya, Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapus dosa (seseorang) di antara waktu tersebut selama ia menjauhi dosa-dosa besar.".
Kemenag Ungkap Hilal Awal Ramadan1443 H di Indonesia Belum Terlihat.
Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya' Ulumiddin menulis bahwa puasa menjadi sangat istimewa dibandingkan dengan ibadah-ibadah lainnya. "Seluruh amalan kebaikan manusia akan dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat.
Disebutkan bahwa salah satu tujuan diwajibkan berpuasa dalah agar menjadi orang yang bertakwa. Di ayat selanjutnya, Allah SWT memberikan keringanan boleh tidak berpuasa kepada orang yang sedang sakit atau dalam perjalanan jauh untuk tujuan ibadah.
Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang atau terjauhkan (dari kebaikan).".
Puasa dalam bahasa Arab berasal dari kata shaum atau shiyam yang artinya menahan. Salah satunya dikatakan Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya' Ulumuddin bahwa puasa menjadi sangat istimewa dibandingkan ibadah lainnya.
Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Dari Thalhah bin Ubaidillah RA, bahwa seorang datang kepada Nabi SAW dan bertanya, yang artinya:.
Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang atau terjauhkan (dari kebaikan).".
Landasan syariat Kewajiban berpuasa Ramadhan ini merujuk sejumlah dalil baik dari Alquran, hadits atau konsensus ulama (ijma). Dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 183, Allah SWT berfirman:. Kadar hadis ini shahih (tak diragukan lagi keabsahannya). Di dalam kitab Bidayat al-Mujtahid wa Nihayat al-Muqtashid karya Ibnu Rusyd disebutkan bahwa dalil ijma tidak ada satu pun ulama yang menyangkal kewajiban puasa Ramadhan. Semua ulama sepakat akan hal ini berdasarkan firman Allah dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 185 berbunyi:. Yang artinya: "Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu,”.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis Isu-Isu Terkini Persepektif Republika.co.id.
Termasuk pandangan kalangan yang ektrem menyebut bahwa puasa di dua hari itu dianggap tidak memiliki dasar dan bukan ajaran Islam. Sedangkan pendapat para ulama terdahulu menyebutkan bahwa pahala puasa Asyura adalah mendapatkan pengampunan tujuh puluh tahun dari dosa-dosa yang pernah dilakukan.
Dan tentunya masih banyak sekali keutamaan hari Asyura yang dijelaskan dalam kitab Irsyadul 'Ibad berdasarkan sejumlah hadits Nabi Muhammad. Di sini hanya dijelaskan empat hadits yang sudah cukup menjadi dasar puasa sunnah 9 dan 10 Muharram.
Syaikh Abdul Hamid al-Qudsi dalam kitab Kanzun Najah Wassurur menjelaskan bahwa Muharram merupakan bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT dan di dalamnya terdapat banyak amalan sunah, termasuk puasa. Melihat kemuliaan bulan Muharram ini, alangkah baiknya jika sebagai umat Islam melaksanakan amalan-amalan baik sebagaimana ajaran Rasulullah.
Dan sudah jelas bahwa puasa sunah di bulan Muharram mendapatkan pahala yang sangat besar.
Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani menulis: “Hadits ini merupakan dalil keutamaan puasa sunah di bulan Sya’ban.” (Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari). Dari Aisyah RA berkata: “Aku tidak pernah melihat beliau SAW lebih banyak berpuasa sunah daripada bulan Sya’ban.
“Ia adalah bulan di saat manusia banyak yang lalai (dari beramal shalih), antara Rajab dan Ramadan. Dengan latihan tersebut, di bulan Ramadan kita akan terbiasa dan merasa ringan untuk mengerjakannya. Bersegera menuju ampunan Allah dan melaksanakan perintah-perintah-Nya adalah hal yang harus segera kita lakukan sebelum bulan suci.
• Menyiapkan anak-anak dan istri untuk menyambut kedatangan Ramadan dengan mengenalkan kepada mereka persiapan-persiapan yang telah disebutkan di atas.