Tuliskan 3 Hadits Tentang Puasa Ramadhan Beserta Artinya. Keutamaan berpuasa Ramadhan disebutkan dalam hadits, dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh keberkahan. Allah SWT telah mewajibkan kepada kalian berpuasa didalamnya, di bulan itu pintu-pintu langit akan dibuka dan pintu-pintu neraka akan ditutup, dibulan itu setan-setan diikat, di bulan itu ada malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa terhalang mendapatkan kebaikannya maka sungguh ia telah terhalang.".
Di dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman mengenai puasa Ramadhan:. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Artinya: "Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.".
Salah satu keutamaan puasa bulan Ramadhan dijelaskan dalam hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Sholat lima waktu dan Jum'at ke Jum'at berikutnya, Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapus dosa (seseorang) di antara waktu tersebut selama ia menjauhi dosa-dosa besar.". Simak Video "Cara Donny Alamsyah Ajarkan Puasa ke Buah Hati".
Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya' Ulumiddin menulis bahwa puasa menjadi sangat istimewa dibandingkan dengan ibadah-ibadah lainnya. "Seluruh amalan kebaikan manusia akan dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat.
Disebutkan bahwa salah satu tujuan diwajibkan berpuasa dalah agar menjadi orang yang bertakwa. Di ayat selanjutnya, Allah SWT memberikan keringanan boleh tidak berpuasa kepada orang yang sedang sakit atau dalam perjalanan jauh untuk tujuan ibadah.
Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang atau terjauhkan (dari kebaikan).".
Puasa merupakan salah satu rukun islam yang ketiga dan sudah sepantasnya bagi umat Muslim untuk bertaqwa agar bisa menjalankannya. Maka tak heran, kalau ada beberapa umat Muslim yang sedang menjalankan puasa namun tidak pada bulan Ramadan.
Puasa ini disunnahkan oleh Rasulullah SAW agar umat Muslim bisa mendapatkan banyak manfaat dan keberkahan baik itu di dunia maupun di akhirat. Banyaknya macam-macam puasa yang ada di ajaran agama Islam ini menjadi salah satu kunci untuk bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Nah, untuk membahas lebih jauh mengenai puasa, ada beberapa ayat tentang puasa baik Ramadan ataupun sunnah yang dilandaskan pada Alquran.
JAKARTA, iNews.id - Keutamaan puasa Ramadhan jika dilakukan dengan baik sesuai dengan tuntunan Alquran dan Sunnah akan terlepas dari dosa-dosanya sehingga menjadi bersih kembali seperti bayi yang baru dilahirkan dari rahim ibunya. Keutamaan puasa Ramadhan ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW.
Cara Membayar Fidyah Puasa Ramadhan dengan Uang dan Beras. Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu., Nabi SAW bersabda: “Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosanya yang telah berlalu”. Rasulullah SAW menganjurkan agar mengerjakan shalat malam pada bulan Ramadhan, akan tetapi tidak mewajibkannya.
Beliau bersabda: “Siapa yang mengerjakan shalat malam pada bulan Ramad¬han dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. Rais Syuriah PBNU Dr KH Zakky Mubarak mengatakan, dari dua hadis shahih di atas, dapat diambil kesimpulan dengan mudah, bahwa tiap orang yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan iman dan ikhlas, diampuni dosa-dosa yang telah lalu. Artinya orang tersebut bersih dari segala noda dan dosa yang pernah ia lakukan sebelumnya.
"Kewajiban berpuasa pada bulan Ramadhan telah jelas disebutkan dalam al-Qur’an, dan disunnahkannya shalat (tarawih) di malam harinya telah disebutkan dalam hadis Nabi yang kualitasnya shahih," katanya dikutip iNews.id dari laman dakwahnu.id. Kewajiban untuk berpuasa di Bulan Ramadhan ini sebaimana pesan Allah SWT dalam Alquran, Surat Al Baqarah ayat 183.
Liputan6.com, Jakarta Puasa di bulan Ramadan wajib dikerjakan bagi seluruh umat Islam yang mampu mengerjakan. Perintah kewajiban berpuasa di bulan penuh berkah itu disebutkan Allah dalam Alquran surah Al Baqarah ayat 183.
Selain itu, Allah SWT juga berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 185. Kali ini Allah menjelaskan lebih rinci bagaimana tata cara mengerjakan puasa di bulan Ramadan.
Termasuk penjelasan mengenai siapa yang diperbolehkan meninggalkan puasa Ramadan. “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.".
Beliau menjawab, ”Ketika aku menaiki tangga pertama, Jibril datang kepadaku dan berkata: Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadan namun dosanya tidak diampuni. Sisi kemuliaan orang tua tersebut ditegaskan dengan jaminan surga bagi anak yang setia membahagiakan dan merawatnya hingga akhir hayat. Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah saw bersabda: “Apabila seseorang enggan mendoakan kedua orang tua, maka niscara rizki anak tersebut di dunia akan terputus .” HR. Kalimat “Celakalah seorang hamba, jika namamu disebutkan dihadapannya tapi dia tidak bershalawat untukmu” menjelaskan tentang keutamaan membaca shalawat kepada Rasulullah.
Berdasarkan ayat ini para ulama sepakat bahwa hukum bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah wajib bagi setiap orang mukmin. Kedua, dicatat sebagai orang paling pelit, berdasarkan hadis riwayat Imam Tirmidzi dari Sayidina Ali bin Abi Thalib, Nabi SAW bersabda;.