Tujuan Dilaksanakan Puasa Ramadhan Adalah. Hikmah menjalankan ibadah puasa berkaitan erat dengan amalan puasa yang dijalani, tidak terbatas hanya dengan menahan lapar dan dahaga, namun berkaitan pula dengan menjalankan amalan ibadah puasa Ramadhan lainnya, seperti bersedekah, itikaf, membaca Al-Qur’an, shalat tarawih, menghindarkan diri dari perbuatan yang haram, serta kegiatan lain dalam kehidupan ini. Dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan, kita harus patuh pada waktu sahur dan buka.
Umat muslim dan muslimah pada hakekatnya adalah hamba Allah yang diperintahkan untuk beribadah. Namun demikian, ada kalanya karena kesibukan pekerjaan duniawi dan hawa nafsu, terkadang melupakan kewajiban ibadah.
Pada bulan suci Ramadhan ini, kita dilatih untuk mengingat dan melaksanakan seluruh kewajiban beribadah dengan imbalan pahala yang berlipat ganda. Silaturahmi antar sesama semakin ditingkatkan, misalnya dengan memberikan tajil untuk berbuka puasa di mesjid secara gratis dan bergiliran.
Dengan demikian kita harus menjalankannya pada kehidupan keseharian di tempat kerja dan lingkungan masyarakat. Selama Puasa pada bulan suci Ramadhan ini, kita dibiasakan menahan yang tidak baik dilakukan. Misalnya tidak boleh marah-marah, berburuk sangka, dan dianjurkan agar bersifat sabar atas segala perbuatan orang lain kepada kita. Ketika waktu berbuka puasa tiba, saat minum dan makan sedikit saja, kita telah merasakan nikmatnya makanan yang sedikit tersebut, pikiran kita untuk makan banyak dan bermacam-macam sebetulnya hanya hawa nafsu saja.
Kelebihan gizi atau overnutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kolestrol, tekanan darah tinggi, jantung koroner, diabetes melitus dan lain-lain. Maka dengan kita menjalankan puasa dibulan suci Ramadhan ini paling tidak dapat memberikan kesempatan bagi alat pencernaan kita untuk beristirahat, membebaskan tubuh dari racun, kotoran yang merusak kesehatan dan memblokir makanan untuk bakteri, virus dan sel kanker sehingga kuman-kuman tersebut tidak bisa bertahan hidup. Disclaimer : Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Alquran menyebut, tujuan utama dari puasa Ramadan adalah meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan melatih diri pada kebaikan. Disiplin.
Amalan puasa bukan hanya menahan rasa lapar dan dahaga saja, melainkan juga dalam melaksanakan ibadah Ramadhan lainnya seperti bersedekah, iktikaf, silahturahmi, menjauhi dari perbuatan haram, dan sebagainya. Agar dapat menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan tahun 2021 ini terdapat beberapa hikmah puasa dan manfaatnya, yang dirangkum berikut ini. Pada bulan puasa ini, manusia dilatih agar kembali mengingat dan melaksanakan semua kewajiban tersebut dengan jaminan pahala yang dilipatgandakan. Dalam Islam rasa persaudaraan akan lebih terasa saat bulan Ramadhan. Ibadah Memiliki Tujuan. Hikmah puasa dan manfaatnya yang kelima adalah mengetahui bahwa berpuasa memiliki tujuan.
Tujuan puasa adalah melatih diri manusia agar dapat menghindari dosa-dosa di hari lain saat di luar bulan Ramadhan. Hikmah puasa dan manfaatnya selanjutnya adalah melatih agar berhati-hati dalam berbuat.
Dalam berpuasa manusia dilatih untuk menahan yang tidak baik dilakukan. dengan makan yang dilakukan saat berbuka, umat muslim dilatih untuk mensyukuri nikmat yang dimiliki saat tidak berpuasa. Penjelasan di atas adalah 10 hikmah puasa dan manfaatnya yang bisa dipetik saat Ramadhan.
Dengan demikian, puasa kita dipandang tidak berhasil atau tidak mencapai tujuan (takwa) apabila tidak ada perubahan pada diri kita setelah menyelesaikan suatu program pendidikan selama satu bulan penuh. Pertama, bertakwa kepada Allah. Sehubungan dengan takwa, Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah ditanya tentang siapa orang yang paling mulia dan beliau menjawab,“Orang yang paling bertakwa kepada Allah.” (HR Bukhari). Simbol kemodernan dan kesejahteraan yang dimiliki oleh seseorang tidak dapat mengalahkan sikap takwa. Tujuan kedua diwajibkannya berpuasa adalah konsisten dalam keimanan. Hadis ini menunjukkan bahwa iman kepada Allah dan istikamah dengan pengakuan keimanan itu merupakan suatu hal yang sudah cukup dan memadai bagi seorang muslim.
Oleh karena itu, kita yang dididik dalam kawah candradimuka sebulan penuh di bulan suci ini harus berusaha agar memiliki iman yang kuat dan teguh pendirian dalam melaksanakan tuntutan iman tersebut. Pribadi beliau merupakan cerminan akhlak yang sesuai dengan Al-Qur’an. Apabila misi utama Rasulullah adalah menyempurnakan kemuliaan akhlak, maka proses pendidikan seyogyanya diarahkan menuju terbentuknya pribadi dan umat yang berakhlak mulia. Hal ini sesuai dengan penegasan Allah bahwa Rasulullah adalah teladan utama bagi umat manusia (QS al-Ahzab (33) : 21).
Termasuk ketika menjalankan ibadah puasa, maka akan ada manfaat yang dapat kita peroleh. “Setiap amal anak Adam akan dilipat gandakan, satu kebaikan menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kebaikan sekehendak Allah, Allah berfirman, “Kecuali puasa, puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, ia tinggalkan makan dan minumnya karena Aku. Puasa yang dilaksanakan dari subuh hingga adzan magrib berkumandang tentu bukan hal mudah jika kita tidak terbiasa menahan diri. Ketika berpuasa kita tidak banyak untuk membeli makanan atau minuman, dan menahan diri dari segala hal duniawi. Bahkan, para pakar kesehatan banyak merekomendasikan orang-orang yang sedang mengalami penyakit tertentu untuk melakukan puasa. Jika dilakukan terus menerus maka hal ini akan menambah keistiqomah kita dalam beribadah dan juga melaksanakan perintah-perintah Allah lainnya.
Untuk ibadah puasa akan membuat kita semakin bermakna dan nikmat menjadi ummat Rasulullah SAW.
Hikmah menjalankan ibadah shaum berkaitan erat dengan amalan shaum yang dijalani, tidak terbatas hanya dengan menahan lapar dan dahaga, namun berkaitan pula dengan menjalankan amalan ibadah shaum Ramadhan lainnya, seperti bersedekah, itikaf, membaca Al-Qur’an, shalat tarawih, menghindarkan diri dari perbuatan yang haram, serta kegiatan lain dalam kehidupan ini. Bekaitan dengan pekerjaan sebagai tenaga pendidik serta tenaga kependidikan, menjalankan ibadah shaum tentunya diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerja sesuai tugas dan fungsi masing-masing, karena kita melakukan semua pekerjaan dengan niat karena Allah dan tentunya disertai doa agar apa yang kita kerjakan hendaknya selalu berada di jalan yang lurus dan diridlai Allah SWT.
Dalam menjalankan ibadah shaum Ramadhan, kita harus patuh pada waktu sahur dan buka. Hal ini ditunjukkan dengan diubahnya jam kerja di lingkungan Unpad, sehingga para pegawai dapat pulang lebih cepat agar memiliki waktu yang cukup untuk menyiapkan berbuka shaum di bulan Ramadhan. Umat muslim dan muslimah pada hakekatnya adalah hamba Allah yang diperintahkan untuk beribadah.
Namun demikian, ada kalanya karena kesibukan pekerjaan duniawi dan hawa nafsu, terkadang melupakan kewajiban ibadah. Silaturahmi antar sesama semakin ditingkatkan, misalnya dengan memberikan tajil berbuka shaum di mesjid secara gratis dan bergiliran. Selama shaum pada bulan Ramadhan, kita dibiasakan menahan yang tidak baik dilakukan. Misalnya tidak boleh marah-marah, berburuk sangka, dan dianjurkan agar bersifat sabar atas segala perbuatan orang lain kepada kita.
Ketika waktu berbuka shaum tiba, saat minum dan makan sedikit saja, kita telah merasakan nikmatnya makanan yang sedikit tersebut, pikiran kita untuk makan banyak dan bermacam-macam sebetulnya hanya hawa nafsu saja. Oleh karena itu, dengan shaum Ramadhan kita hendaknya dapat menahan nafsu duniawi . Uraian makna ibadah shaum bulan Ramadhan di atas, kiranya dapat memberikan pemahaman kepada penulis khususnya dan pembaca umumnya, agar dapat melaksanakan ibadah shaum dengan baik dan tetap melaksanakan kegiatan sebagai pegawai Unpad dengan motivasi yang semakin meningkat agar kinerja yang dihasilkan menjadi lebih baik lagi.
Selamat menjalankan shaum bulan Ramadhan 1415 H. Mohon maaf apabila ada kalimat yang kurang berkenan.