Tidurnya Orang Puasa Ibadah Hadits Palsu. Beberapa kantor dan tempat kerja, memberikan keringanan layanan lantaran fisik memang tidak mendapatkan asupan sejak terbitnya fajar hingga waktu Magrib. Hadits ini seringkali dijadikan alasan pembenar oleh sebagian masyarakat dengan bersikap malas-malasan dan banyak tidur saat menjalankan puasa di bulan Ramadlan. Padahal pemikiran demikian tidaklah benar, sebab salah satu adab dalam menjalankan puasa adalah tidak memperbanyak tidur pada saat siang hari. بل من الآداب أن لا يكثر النوم بالنهار حتى يحس بالجوع والعطش ويستشعر ضعف القوي فيصفو عند ذلك قلبه.

Namun fadilah ini tidak berlaku tatkala seseorang mengotori puasanya dengan melakukan perbuatan maksiat, seperti menggunjing orang lain. Dalam keadaan demikian, tidur pada saat berpuasa sudah tidak lagi bernilai ibadah.

وهذا في صائم لم يخرق صومه بنحو غيبة، فالنوم وإن كان عين الغفلة يصير عبادة، لأنه يستعين به على العبادة. Walhasil, tidur pada saat berpuasa dapat disebut sebagai ibadah ketika memenuhi dua kriteria. Semoga amal ibadah puasa kita diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maksud Hadits 'Tidur Orang Berpuasa adalah Ibadah'

Hadits ini seringkali dipolitisasi oleh sebagian masyarakat sebagai pembenaran bersikap malas-malasan dan banyak tidur saat menjalankan puasa di bulan Ramadhan. Padahal pemikiran demikian tidaklah benar, sebab salah satu adab dalam menjalankan puasa adalah tidak memperbanyak tidur pada saat siang hari.

بل من الآداب أن لا يكثر النوم بالنهار حتى يحس بالجوع والعطش ويستشعر ضعف القوي فيصفو عند ذلك قلبه. Namun fadhilah ini tidak berlaku tatkala seseorang mengotori puasanya dengan melakukan perbuatan maksiat, seperti menggunjing orang lain.

Hafshah pernah mengatakan: betapa nikmatnya ibadah, sedangkan aku tidur diranjang” (Ahmad ibnu Hajar al-Haitami, Ittihaf Ahli al-Islam bi Khushushiyyat as-Shiyam, hal. وهذا في صائم لم يخرق صومه بنحو غيبة، فالنوم وإن كان عين الغفلة يصير عبادة، لأنه يستعين به على العبادة.

#TanyaUstazAdi Benarkah Tidurnya Orang Puasa Itu Ibadah ?

Tidurnya Orang Puasa Ibadah Hadits Palsu. #TanyaUstazAdi Benarkah Tidurnya Orang Puasa Itu Ibadah ?

Benarkah demikian?Ustaz Adi Hidayat Lc, MA menjelaskan istilah tersebut bukan merupakan bagian dari hadis sahih. Pertama riwayatnya bermasalah, kedua bertentangan dengan spirit Ramadan sebab Nabi meminta kita meningkatkan ibadah," jelas Ustaz Adi.Baca Juga: #TanyaUstazAdi Bolehkah Suntik atau Donor Darah Saat Puasa? Lalu Ustaz Adi mengutip ulama Syekhh Abdul Mustofa, penulis kitab Ash Shyiam.

Tiba-tiba muncul orang belakangan, sahabat bukan, tabiin bukan, tidak dekat dengat Allah, pahala belum banyak, tidak ada jaminan surga, lantas Anda ingin menghindari ibadah dengan alasan tidur. Setiap hari, bakal ada satu video tanya-jawab yang ditayangkan serta jawaban ustaz.

Semoga menambah ilmu dan manfaat di bulan penuh hikmah ini.

Ustaz Adi Hidayat: Tidurnya Orang Puasa Adalah Ibadah Itu Hadis

Tidurnya Orang Puasa Ibadah Hadits Palsu. Ustaz Adi Hidayat: Tidurnya Orang Puasa Adalah Ibadah Itu Hadis

Hal itu disampaikan oleh Ustaz Adi Hidayat melalui kanal YouTube Shirathal Mustaqim. Baca Juga: Bikin Puasa Engga Berasa, Ini Ide Ngabuburit yang Bisa Dicoba.

Ia menjelaskan, hadis tersebut memiliki sejumlah permasalahan mulai dari riwayat perawi hingga makna yang bertentangan dengan semangat Ramadan itu sendiri. Baca Juga: Viral Video Sindir Pacaran Di Bulan Puasa, Pria ini Beri Pesan Menohok.

Ustaz Adi Hidayat juga menyinggung soal tulisan Syekh Mustafa Abdul Aziz Ath Tholabulusi dalam kitab Ash Shiyam mengenai kewajiban berpuasa bagi umat Muslim. Perintah wajib menjalankan puasa diturunkan kepada Nabi Muhammad saat Perang Badar berlangsung.

"Saat turun perintah itu, masyaAllah, mereka berjuang di bulan Ramadan dengan panas terik. Dalam kondisi yang berat tersebut, para sahabat Nabi tetap berjuang untuk menjalankan kewajiban melakukan puasa.

Ustaz Adi Hidayat: Tidurnya Orang Puasa Adalah Ibadah, Itu Hadis

Tidurnya Orang Puasa Ibadah Hadits Palsu. Ustaz Adi Hidayat: Tidurnya Orang Puasa Adalah Ibadah, Itu Hadis

Hal itu disampaikan oleh Ustaz Adi Hidayat melalui kanal YouTube Shirathal Mustaqim. Menurutnya, banyak orang yang malas mempergunakan hadis tersebut sebagai pembenaran. Ia menjelaskan, hadis tersebut memiliki sejumlah permasalahan mulai dari riwayat perawi hingga makna yang bertentangan dengan semangat Ramadan itu sendiri.

Ustaz Adi Hidayat juga menyinggung soal tulisan Syekh Mustafa Abdul Aziz Ath Tholabulusi dalam kitab Ash Shiyam mengenai kewajiban berpuasa bagi umat Muslim. Perintah wajib menjalankan puasa diturunkan kepada Nabi Muhammad saat Perang Badar berlangsung.

"Saat turun perintah itu, masya Allah, mereka berjuang di bulan Ramadan dengan panas terik. Dalam kondisi yang berat tersebut, para sahabat Nabi tetap berjuang untuk menjalankan kewajiban melakukan puasa. "Anda bisa bayangkan, Ramadan, Perang Badar, panas terik, aktivitas meningkat.

Oleh karenanya, Ustaz Adi Hidayat menilai hadis tidurnya orang puasa adalah ibadah hanyalah alasan yang dipakai oleh orang-orang yang ingin menghindari ibadah di bulan Ramadan.

Polemik tentang Hadits Tidurnya Orang Yang Berpuasa sebagai

Tidurnya Orang Puasa Ibadah Hadits Palsu. Polemik tentang Hadits Tidurnya Orang Yang Berpuasa sebagai

Kedua, isinya memberikan dorongan kepada orang yang berpuasa untuk semakin meningkatkan amal ibadahnya di dalam bulan Ramadhan. Al-Iraqi memberikan notasi (catatan) bahwa hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Abi Aufa tersebut adalah dha’if, (Ihya’ ulum addin, I/232). Barang siapa yang menanggung nafkah anak yatim maka hal itu menjadi penghalang dari api neraka kelak pada hari kiamat. Barang siapa yang tangannya mengusap kepala anak yatim, maka dia akan mendapatkan kebaikan dari setiap helai rambutnya. Tidak gegabah menisbatkan suatu pernyataan dari nabi saw, sebelum memperoleh kepastian bahwa hal tersebut adalah riwayat maqbulah.

Related Posts

Leave a reply