Tata Cara Puasa Sebelum Menikah. Puasa mutih merupakan tradisi masyarakat Jawa yang dilakukan untuk menyucikan batin dengan tujuan agar hajatnya terkabul dan berjalan lancar. Puasa mutih ini lazimnya dilakukan oleh calon pengantin terutama kaum perempuan jelang pernikahan.
Selain menghindari hawa nafsu, dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah saat melakukan puasa mutih baik dengan membaca Al Quran, berdzikir maupun sholawat. Artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf suka memberi maaf, maka maafkanlah daku".
Jadi secara filosofisnya, seseorang yang melakukan puasa mutih adalah untuk membersihkan hati dan jiwanya serta mendapatkan keberkahan di dalamnya.
Rangkaian ritual pun dilakukan sebelum, pada saat, dan setelah prosesi pernikahan berlangsung. Mereka yang kontra, percaya puasa mutih bukanlah bagian dari ajaran keagamaan, sehingga tidak wajib dilakukan.
Puasa mutih adalah ritual kebudayaan yang melekat pada aliran kejawen di tanah jawa. Mengapa calon pengantin yang menjalankan proses pernikahan secara adat Jawa disarankan untuk menjalani puasa mutih?
Dikutip dari hasil riset berjudul, Studi Kasus Tentang Tradisi Puasa Mutih Bagi Calon Pengantin dalam Perspektif Hukum Islam, disebutkan tujuan pengantin melakukan ritual puasa mutih sebelum menikah adalah untuk menghormati serta melestarikan budaya leluhur. Plus, ritual ini bertujuan untuk memohon kelancaran pada setiap prosesi pernikahan yang akan digelar. Menariknya, riset tersebut juga menyebutkan kalau pengantin pria dan wanita dianjurkan untuk melakukan puasa mutih sebelum menikah. Selama menjalani puasa mutih, calon pengantin juga dianjurkan untuk melakukan sholat hajat sebanyak dua rakaat setiap malamnya.
Ini mengapa puasa mutih merupakan wujud dari pelaksanaan tradisi kebudayaan secara turun temurun. Jika ingin tetap menjalani puasa mutih, maka sebaiknya dilakukan dengan niat meredam gejolak hawa nafsu serta sebagai bentuk permohonan kepada Sang Khalik agar segala niat baik calon pengantin untuk menikah dapat dilancarkan dan dijauhkan dari hal-hal yang negatif.
Kemuliaan oran berpuasa pun terdapat dalam hadist yang mengatakan bahwa bau mulutnya melebihi minyak kesturi di sisi Allah. Sah-sah saja jika calon pengantin melaksanakan puasa sebelum menikah, berdoa, dan menahan diri dari berbagai godaan menjelang pernikahan.
Akan tetapi, jika ingin berpuasa maka pelaksanaan puasa haruslah dengan niat dan kaidah sesuai yang telah disyariatkan. Kita bisa melaksanakannya jauh-jauh hari sebagai pelatihan diri agar tidak mudah terjeumus hawa nafsu lewat puasa sunah yang jelas ada.
Di masa-masa itu, biasanya calon pasangan mudah untuk tergoda setan, godaan hawa nafsu, dan ketidaksabaran dalam menunggu moment pernikahan. Sebelum menikah alangkah baiknya juga mempersiapkan ilmu pengetahuan, agar pernikahan berlangsung lancar dan tidak kurang satu apapun.
Sahijab – Semua yang merencanakan pernikahan tentu ingin sekali melangsungkan acaranya dengan lancar. Hal tersebut seperti haidh, nifas, berhubungan suami istri atau mengeluarkan cairan mani dari tubuh saat berpuasa. Dari hal itu, puasa dalam islam adalah suatu pelatihan untuk menahan hawa nafsu dan mengendalikannya hingga terlatih menjadi orang yang mampu menaklukkannya, bukan justru diperbudak oleh hawa nafsu. Namun sah-sah saja jika calon pengantin melaksanakan puasa sebelum menikah, berdoa, dan menahan diri dari berbagai godaan menjelang pernikahan.
Untuk itu, pelaksanaan puasa sunnah yang sesuai syariah dilakukan sebelum menikah tidak menjadi masalah.
Meskipun sudah mulai jarang dilakukan, tapi masih ada saja calon pengantin yang melakukan puasa mutih. Setelah melewati puasa mutih, calon pengantin mengharapkan aura yang terpancar saat hari pernikahan sehingga tampak cantik dan manglingi. Dihubungi DetikFood (20/10), dr. Tirta Prawita Sari, Sp.GK, M.Sc., menjelaskan puasa mutih sangat berbahaya jika dilakukan dalam jangka waktu panjang.
"Iya (berbahaya), karena sangat low nutrient content, jadi akan lemas, terutama bila dilakukan dalam waktu lama," kata dr. Tirta yang kini bertugas di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta. Lebih lanjut, dr. Tirta juga menjelaskan tubuh manusia membutuhkan asupan beragam nutrisi untuk memastikan sistem metabolisme yang berjalan lancar dan normal.
Bagi orang yang memiliki riwayat penyakit bawaan seperti masalah lambung, kencing manis hingga jantung, disarankan untuk tidak melakukan puasa mutih. Jika tujuannya untuk detox dan membersihkan racun, kamu bisa mengubah pola makan menjadi lebih sehat.
Puasa tidak boleh dilaksanakan hanya berdasarkan perintah orang lain atau karena tradisi tertentu saja. Sebenarnya dalam Islam, tidak ditemukan dengan sebutan puasa calon pengantin yang dilakukan sebelum menikah. Jika melakukan puasa hanya karena akan menikah maka Islam tidak pernah mensyariatkan anjuran tersebut. Sah saja jika calon pengantin melaksanakan puasa sebelum menikah, berdoa, dan menahan diri dari berbagai godaan menjelang pernikahan.
Di masa itu, biasanya calon pengantin mudah tergoda oleh rayuan setan, godaan hawa nafsu, dan ketidaksabaran untuk menunggu waktupernikahan. Sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah Saw dan para sahabat tentang amalan pengantin baru, untuk kelanggengan rumah tangga.