Tata Cara Puasa Daud Dalam Islam. Puasa ini mengajarkan umat Muslim untuk konsisten dan istiqmah menjalankan ibadahnya. Puasa Daud bahkan dipercaya dapat menjadi jalan memohon untuk segera dipertemukan jodoh. Puasa Daud bisa dilakukan untuk menambah amalan sunah kapanpun dan di manapun.
Dengan mengetahui tata cara puasa Daud, kamu bisa mempraktikkan dan mendapat kemuliaan dari ibadah sunah ini. Berikut tata cara puasa Daud dan keutamaannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (28/5/2020).
Melansir dari buku Dahsyatnya Puasa Sunah karya H. Amirulloh Syarbini, Hj. Lis Nur'aeni Afgani, dan Ruang Kata, rahasia dibalik keistimewaan beliau didapat dari membiasakan diri dengan berpuasa selang-seling sepanjang hidupnya. Bacaan niat sudah bisa ditunaikan sejak malam harinya sebelum berpuasa.
Beberapa keutamaan puasa daud telah disebutkan dalam sabda Rasulullah SAW melalui hadits-hadistnya yakni,. Rasulullah SAW pernah menegur salah seorang sahabat bernama Abdullah ibn Amr yang melakukan ibadah secara berlebihan. Abdullah kemudian menyahuti, "Itu terlalu sedikit bagiku, wahai Rasulullah sesungguhnya saya memiliki kesanggupan,".
Kemudian Rasulullah memberikan nasehat lagi, "Kalau begitu, berpuasala sebanyak dua hari dalam seminggu,". Rasulullah bersabda, "Kalau begitu, berpuasalah seperti puasa Nabi Daud, dan jangan melebihkan lagi,".
Simak Video "Menu Ayam dan Sambal yang Bikin Nagih di Resto d'SDL".
Liputan6.com, Jakarta Niat Puasa Daud tentunya perlu dikenali sebelum menjalankan amalan ini. Puasa sunah satu ini merupakan amalan yang bisa kamu lakukan secara rutin. Niat Puasa Daud dan artinya harus diketahui agar mendapatkan keutamaannya yang luar biasa.
Puasa ini bahkan juga mengajarkan komitmen dalam mengambil keputusan agar sesuatu yang kita jalankan bisa terus berlanjut dan menjadi lebih baik lagi. “Rasulullah bersabda, “Puasa yang lebih disukai oleh Allah ialah puasa Daud, dan salat yang paling disukai Allah, ialah salat Daud. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (31/8/2020) tentang Niat Puasa Daud.
Ibadah yang Disukai Allah. Sahabat itu menuturkan Rasulullah Muhammad SAW bersabda:.
Sebaik-baik salat di sisi Allah adalah salatnya Nabi Daud 'alaihis salam. Dan sebaik-baik puasa di sisi Allah adalah puasa Daud.
Nabi Daud dahulu tidur di pertengahan malam dan beliau salat di sepertiga malamnya dan tidur lagi di seperenamnya. Adapun puasa Daud yaitu sehari puasa dan tidak puasa di hari berikutnya.
Bagaikan Puasa Setengah Tahun. Rasulullah SAW bersabda : Tidak ada puasa yang lebih afdhol dari puasa Daud. Puasa Daud berarti sudah berpuasa separuh tahun karena sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa.
Baca Juga: Niat Puasa Nazar, Ketentuan, Tata Cara dan Konsekuensi Jika Dilanggar. Selain itu puasa Daud juga berpahala dan amalan ibadah yang disukai Rasulullah SAW.
Bagi yang ingin menunaikan puasa Daud, maka harus membaca niatnya terlebih dulu. Keutamaan menjalankan puasa daud tertuang juga dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori seperti berikut ini:.
Demikianlah informasi mengenai bacaan niat puasa Daud yang lengkap dengan tata cara dan keutamaannya.
Hukum melaksanakan puasa Nabi Daud yang jatuh pada hari Jumat adalah mubah atau diperbolehkan. Kita harus menahan makan dan minum, serta hawa nafsu sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Manfaat puasa Nabi Daud bagi kesehatan tubuh adalah membuat kita menjadi jarang sakit. Jika puasa Nabi Daud rutin maka dapat membuang segala jenis racun yang ada di dalam tubuh.
Hal ini dikarenakan puasa Nabi Daud bisa menurunkan gejolak gairah seks secara efektif.
VIVA – Puasa Daud merupakan salah satu puasa sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan Muslim. Sebelum menjalani puasa Daud, Harus terlebih dulu mengetahui niatnya.
Dengan kita berniat semakin memantapkan amalan yang dilakukan. Sebab, apa pun amalan yang tidak disertai niat maka tertolak.
Lalu bagaimana tata cara menjalankan Puasa Daud? Apa pula manfaat melakukan Puasa Daud?
Puasa Daud adalah termasuk puasa sunah, yang artinya dianjurkan untuk dilaksanakan, dan orang yang mengerjakan akan mendapatkan pahala. Nawaitu shouma dawuda sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: Saya berniat puasa Daud Sunnah karena Allah Ta'ala. Puasa Daud adalah puasa yang dilakukan oleh Nabi Daud, di mana puasa ini dikerjakan sebagaimana yang juga dilakukan oleh Nabi Daud, yaitu sehari puasa kemudian sehari tidak.
Selain merupakan amalan dengan pahala tertinggi, puasa daud juga dinyakini memiliki ujian terberat dari puasa lainnya. Puasa Daud di dalam ajaran agama islam masuk dalam amalan Sunnah, yang mana bila dikerjakan akan mendapat pahala lebih namun bila ditinggalkan tidak mendapat dosa.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Syawal, Manfaat Bagi yang Menjalankan dan Hukumnya. Berikut ini bacaan niat Puasa Daud beserta artinya yang perlu diketahui.
Artinya, "Saya berniat puasa Daud, sunah karena Allah Ta'ala.". Baca Juga: 3 Tips Jaga Tubuh Saat Lebaran Biar Nggak Jadi Lebar-an.
Namun, terkadang semangat tersebut kebablasan dan mengabaikan hak-hak manusiawi pada umumnya, sehingga ibadah terkesan membebani. Islam sebagai agama rahmah (kasih sayang), tidak ingin pemeluknya terbebani dengan ibadah-ibadah yang dilakukan umatnya. Dan cukuplah bagimu bila kamu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan karena bagimu setiap kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang serupa dan itu berarti kamu sudah melaksanakan puasa sepanjang tahun seluruhnya,” tegur Nabi.
‘Abdullah meminta tambahan, ia merasa lebih kuat dari sekadar berpuasa tiga hari dalam setiap satu bulan. Alasannya, sebagaimana dijelaskan oleh Imam al-Ghazali, orang yang berpuasa setiap hari tidak akan merasakan begitu berat karena sudah terbiasa di tiap harinya.
Sementara puasa Dawud yang dilakukan selang-seling, akan mengalami naik turun syahwat dan kondisi tubuh yang tidak stabil karena satu hari puasa dan satu hari tidak (Al-Munawi, Faidhul Qadir Syarah Jami’ ash-Shaghir, juz 1, hal. Selama durasi tersebut ia mesti mencegah dari hal-hal yang membatalkan puasa sebagaimana puasa-puasa lain.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Dawud hari ini karena Allah ta’ala.”. Ustadz Muhamad Abror, Pengasuh Madrasah Baca Kitab, alumnus Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, Mahasantri Ma’had Aly Sa’idusshiddiqiyah Jakarta.