Tanggal Puasa Asyura Dan Tasu'a 2020. Wahbah az-Zuhaili mengatakan dalam Fiqhul Islam wa Adillatuhu Juz 3, Tasu'a dan Asyura adalah hari di bulan Muharram yang paling dianjurkan untuk berpuasa. Berkaitan dengan pelaksanaan keduanya, menurut jumhur, tidak ada masalah jika mengkhususkan puasa hanya pada tanggal 10 (Asyura). Bahkan, Wahbah az-Zuhaili menyebut, puasa Asyura lebih dianjurkan, sebab Nabi SAW bersabda, "Aku berharap dengannya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahan di tahun sebelumnya.". Kesunnahan puasa tiga hari sekaligus ini juga dijelaskan Imam Syafi'i dalam Kitab al-Umm dan al-Imlaa'.
Namun, Imam Syafi'i juga mengatakan, tidak masalah apabila hanya mengerjakan puasa Asyura saja. Nur Solikhin mengatakan dalam Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah, sebelum Islam datang, bangsa Quraisy selalu berpuasa pada hari Asyura. Oleh karena itu, beliau menyuruh umat Islam untuk berpuasa Asyura hingga hampir mewajibkannya. Begitu pula dengan umat Islam, yakni berpuasa sebagai bentuk penghormatan atas kemenangan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Musa AS. Hal ini bersandar pada sebuah hadits yang berasal dari Ibnu Abbas, ia berkata:.
Bulan Muharram berasal dari kata haram (حرم) yang artinya suci atau terlarang. Sejak zaman dulu, pada bulan ini terdapat larangan untuk berperang dan membunuh.
Rasulullah menyampaikan, berpuasa pada 10 Muharram akan bisa mengampuni dosa-dosa selama satu tahun. “Puasa ‘Asyura dapat menghapuskan dosa-dosa kecil setahun yang lalu,” (HR Muslim).
Asyura artinya adalah bilangan atau tanggal 10, dan budaya puasa Asyura ini telah lebih dulu dilakukan Rasulullah beserta keluarga dan kerabatnya sebelum turun perintah puasa wajib Ramadhan. Setiap menjelang hari Asyura, Rasulullah selalu mengingatkan sahabat dan kerabatnya untuk berpuasa.
Mendengar keresahan sahabat, Rasulullah bersabda, sebagaimana dikutip dalam kitab ‘Riyadhus Sholihin : 701’ :. “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan”.
Namun belum sampai cita-citanya terwujud untuk melaksanakan puasa Tasu’a, Rasulullah sudah menghadapi ajalnya. Barangsiapa yang melakukan amalan-amalan ibadah selama empat bulan haram maka dilipatgandakan pahalanya.
Ada beberapa lafaz niat yang harus kita baca ketika akan melaksanakan puasa Tasu’a dan Asyura, yakni. Ketiga, melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan lainnya.
Keempat, lebih menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Pertama, menjadi puasa yang paling utama, sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim di atas. Sebab bisa jadi Nabi saw baru diberi tahu keutamaan Muharram yang melebihi Sya’ban di masa-masa akhir hidupnya, atau bisa jadi Nabi saw sudah mengetahuinya namun tidak sempat memperbanyak puasa di bulan Muharram karena berbagai halangan, seperti sakit bepergian, dan semisalnya (Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Minhâj Syarhun Shahîh Muslim bin al-Hajjâj, Bairut, Dârul Ihyâ-it Turâtsil ‘Arabi, 1392 H], cetakan kedua, juz VIII, halaman 55).
(Jalaluddin as-Suyuthi, ad-Dîbâj ‘ala Muslim, [Arab Saudi, Dârubnu ‘Affân, cetakan pertama: 1416 H/1996 M], juz III, halaman 251). Artinya : Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa (HR at-Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghîr. Keempat, khusus puasa hari Asyura pada tanggal 10 Muharram, maka akan menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat.
Artinya : Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat (HR Muslim). Artinya : Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya (HR Ahmad).
Sebagai salah satu bulan mulia, tentunya ada amaliyah sunnah yang bisa dilakukan oleh umat Islam, salah satunya adalah puasa Muharram yang termasuk di dalamnya Puasa Tasu’a dan Asyura. Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
Pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah berpesan agar umat Islam berpuasa sehari sebelum dan sesudah Puasa Asyura. Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
Sementara dalil untuk melaksanakan Puasa Asyura adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.” (HR Muslim).
Artinya: Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ. Artinya: Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.
Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ.
Di salah satu bulan yang suci ini, umat Islam dapat mengerjakan ibadah sunnah yaitu puasa Tasu'a dan Asyura. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Imam Muslim yang berasal dari Abu Hurairah ra. Dikutip dari buku "Syarah Riyadhush Shalihin Jilid 4" oleh Pustaka Imam Asy-Syafi'i, berikut beberapa hadits yang menerangkan tentang keberadaan kedua puasa tersebut.
Dikutip dari buku Panduan Muslim Sehari-hari oleh Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha, keutamaan berpuasa pada hari Asyura, hari kesepuluh bulan Muharram adalah diampuninya dosa satu tahun yang telah lalu. Keutamaan ibadah sunnah ini disebutkan dalam hadits Imam Muslim, Abu Qotadah Al Anshori mengatakan:.
Artinya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Sehingga, tanggal 9 dan 10 Muharram jatuh pada hari berikut ini:. Tonton juga Video: Heboh Kelompok 'Rambut Merah' di Cianjur Tak Wajibkan Salat-Puasa.
Ia menulis, bahwa puasa di bulan Muharram ada tiga jenis sebagai berikut. Namun, kalau hanya mencukupkan diri untuk puasa sehari, maka dianjurkan berpuasa di tanggal 10 Muharram.
Beliau menjawab, “Puasa ‘Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR, Muslim). Sebab itu, beliau menyuruh umat Islam untuk berpuasa Asyura hingga hampir mewajibkannya. Hukum menjalankan puasa Asyura pun bergeser menjadi sunnah dan diawali dengan bacaan niat berikut:. Artinya: “Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Lillahi ta’ala”. Pada tahun 2022 Laznas BSMU memiliki program campaign Go Happy dengan minimal uang Rp 5.000 sudah bisa memberikan sejuta kebaikan dan kemaslahatan bagi mereka yang membutuhkan melalui .https://www.bsmu.or.id/gohappy/ .
Puasa Tasu'a dan Asyura adalah ibadah sunnah yang bisa dikerjakan pada bulan Muharram. Di bulan Muharram, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan ibadah sunnah, seperti puasa. Di dalam Kitab Fiqhul Islam wa Adillatuhu juz 3, Wahbah Az Zuhaili mengatakan, puasa Tasu'a disepakati oleh para ulama termasuk jenis ibadah Tathawwu' atau sunnah. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits Imam Muslim, Abu Qotadah Al Anshori mengatakan:.
Artinya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, "Puasa 'Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.".
Artinya: "Saya niat puasa hari tasu'a, sunnah karena Allah ta'ala.". Artinya: "Saya berniat puasa sunah Asyura karena Allah Lillahi ta'ala".
Bentuk dukungan ini dilakukan dengan menggelar Gebyar Muharram 1444 H dan Santunan Yatim atau Piatu di halaman MIN 1 Rembang pada Selasa (09/08/2022). Sebanyak 19 peserta didik MIN 1 Rembang memperoleh santunan yang berasal dari sedekah guru dan sebagian wali murid.
Fahimi mengatakan, karena tanggal 9 dan 10 Muharram kita disunnahkan berpuasa maka santunan yatim piatu kita laksanakan pada tanggal 11 Muharram. Gebyar Muharram dan santunan yatim piatu dihadiri oleh Pengawas Madrasah,serta tokoh-tokoh masyarakat desa Sedan,di awali dengan pembacaan sholawat dan asmaul husna oleh peserta didik MIN 1 Rembang.
Kepala MIN 1 Rembang, Ahmad Fahimi mengatakan, selain mengajari pentingnya berbagi kepada yatim piatu , acara makan Bersama dengan peserta didik ini bertujuan untuk mengajarkan bagaimana adab makan yang baik sesuai syariat Islam. “Kita didik anak-anak bagaimana adab makan yang baik sesuai syariat Islam,” kata Fahimi. Para siswa menyambut baik dan merasa gembira melaksanakan kegiatan ini.
Fahimi mengucapkan terimakasih kepada semua yang hadir dan mengikuti kegiatan ini sehingga acara berlangsung dengan baik dan hikmat.
Adapun puasa Tasu'a dilakukan pada 9 Muharram yang bertepatan dengan Jumat, 28 Agustus 2020. Sementara puasa Asyura dilakukan pada 10 Muharram yang bertepatan dengan Sabtu, 29 Agustus 2020.
Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan termasuk puasa sunah di bulan Muharram. Ketentuan mengenai bulan suci ini terdapat dalam Surat At Taubah ayat 36.
Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu," terjemahan Surat At Taubah ayat 36. Setiap amalan akan bernilai pahala yang besar di sisi Allah SWT. Berpuasa pada bulan Muharram memiliki derajat yang tinggi setelah puasa Ramadan.
Selain berpuasa, memasuki tahun baru Islam, setiap Muslim juga disunahkan untuk bersyukur dan mengevaluasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Berikut tanggal penting dan jadwal puasa sunah bulan Muharram 1442 H/2020.