Syarat Puasa Sebelum Cek Darah. Anda mungkin salah satu dari sekian banyak orang yang bertanya-tanya apakah saat cek kolesterol harus puasa dulu atau tidak. Pada dasarnya, para ahli kesehatan memang telah sepakat bahwa sebelum menjalani cek kolesterol, Anda harus melakukan puasa terlebih dahulu.
Ya, Anda biasanya tak boleh mengonsumsi makanan setidaknya 9-12 jam sebelum pemeriksaan dilakukan. Meski begitu, Anda masih boleh mengonsumsi air putih selama berpuasa untuk cek kolesterol.
Para ahli sepakat dengan hal ini karena puasa sebelum cek kolesterol dapat memberikan hasil yang paling akurat. Alhasil, alih-alih memeriksa kadar kolesterol yang sesungguhnya, ahli medis mungkin saja mengambil sampel darah yang mengandung zat makanan dan melakukan tes kolesterol dengan sampel tersebut.
Namun, semakin banyak penelitian yang membuktikan bahwa tidak harus puasa dulu saat hendak melakukan tes kolesterol. Sebagai contoh, penelitian pada tahun 2019 yang dimuat pada JAMA Internal Medicine menyatakan bahwa puasa bukan faktor penentu utama dalam melakukan tes darah untuk cek kolesterol.
Sebelumnya, Anda harus berpuasa, tidak makan ataupun minum selain air putih selama 8-9 jam. Kadar kolesterol tinggi di dalam darah dapat menyebabkan risiko kesehatan tertentu. Hal ini dilakukan untuk memberikan hasil akurat terkait jumlah lemak yang terdapat pada darah. Lalu, penelitian dari Journal of American College of Cardiology mengatakan, hindari konsumsi minuman beralkohol selama 24 jam sebelum tes. Selain itu, hindari konsumsi minuman beralkohol dan beberapa obat yang diresepkan. Tes ini dilakukan untuk mengukur kadar mineral besi di dalam darah.
Saat Anda makan sebelum tes, maka kemungkinan hasilnya akan menunjukkan peningkatan kadar zat besi. Bila Anda masih bingung mengenai puasa sebelum cek darah, konsultasi ke dokter lebih mudah lewat Live Chat di aplikasi Klikdokter.
Jenis tes yang mengharuskan puasa sebelum cek darah. Cek gula darah, khususnya tes gula darah puasa (tes GDP) mewajibkan Anda untuk puasa dulu dari 8-10 jam sebelumnya. Tes gula darah ini biasanya dilakukan untuk mendeteksi risiko diabetes Anda. Pasalnya, kadar gula darah mudah naik dan turun ketika sudah ada karbohidrat yang masuk dari makanan ataupun minuman. Yang biasanya juga dicek dalam tes ini adalah:.
Yuk, ketahui pentingnya berpuasa sebelum tes darah dan tips puasa untuk tes darah yang tepat dalam ulasan berikut ini! Kandungan di dalam makanan dan minuman bisa memengaruhi hasil tes darah. Saat tubuh mencerna makanan atau minuman, berbagai vitamin, mineral, lemak, dan zat gizi lain yang terkandung di dalamnya akan terserap ke dalam aliran darah.
Hal ini bisa meningkatkan konsentrasi glukosa, mineral, dan kolesterol di dalam darah sehingga hasil tes tidak akurat menggambarkan kondisi kesehatan Anda. Oleh karena itu, puasa sebelum cek darah penting dilakukan agar hasil pemeriksaan dapat digunakan sebagai acuan yang tepat dalam pemeriksaan medis.
Tidak semua tes darah mengharuskan pasien untuk berpuasa terlebih dulu. Biasanya, Anda perlu puasa sebelum cek darah jika ingin mengukur:. jumlah lemak seperti tes trigliserida, HDL, LDL,.
Nigam PK, Serum lipid profile: fasting or non-fasting. Sidhu D, Naugler C. Fasting time and lipid levels in a community-based population.
Challenges in routine clinical chemistry testing: lipid profile. Aldasouqi S, Corser W, Abela GS, Mora S, Shahar K, Krishman P, et al. fasting for laboratory tests poses a high risk hypoglycemia in patients with diabetes: a pilot prevalence study in clinical practice.
Shidu D, Naugler C. Fasting time and lipid levels in a community-based population. Cartier LJ, Collins C, Lagace M, Douville P. Comparison of fasting and non-fasting lipid profiles in a large cohort of patients presenting at a community hospital.
Nordestgaard, B. G., Langsted, A., Mora, S., Kolovou, G., Baum, H., Bruckert, E., … Langlois, M. (2016). Fasting is not routinely required for determination of a lipid profile: clinical and laboratory implications including flagging at desirable concentration cut-points—a joint consensus statement from the European Atherosclerosis Society and European Federation of Clinical Chemistry and Laboratory Medicine.