Sah Kah Puasa Bila Tidak Mandi Wajib. Liputan6.com, Jakarta Soal sahkah berpuasa saat sedang dalam keadaan junub sering jadi pertanyaan di bulan Ramadan. Nabi Muhammad menjadi tempat bertanya bagi para sahabatnya jika mereka menemukan hal-hal yang musykil terkait dengan ajaran agama Islam. Salah satu persoalan yang mengganjal hati seorang sahabatnya, sehingga dia menanyakan langsung kepada Nabi Muhammad, adalah puasa bagi orang yang sedang junub atau berhadas besar karena keluar mani atau berhubungan badan. Semula sahabat tersebut sedikit sungkan untuk mengungkapkan persoalannya karena tahu Sayyidah Aisyah sedang di dalam. Setelah menenangkan mentalnya, sahabat tersebut lantas menyampaikan permasalahannya kepada Nabi Muhammad dengan suara yang agak pelan. Katanya, persoalan tersebut sebetulnya sudah terjadi pada bulan Ramadan yang belum lama berlalu.
Sahabat tersebut kemudian menceritakan jika pada bulan Ramadhan lalu dia sedang junub.
Islam pun tak melarang suami istri berhubungan badan saat bulan ramadan. Namun ada syarat sendiri untuk melakukannya, yakni di antara waktu malam hari hingga fajar.
"Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. "Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima taubatmu dan memaafkanmu.
Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu.". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa.". Umat muslim mengenal adanya mandi junub yang dilakukan seusai berhubungan badan agar tubuh kembali bersih.
Baik mandi junub setelah berhubungan badan, masturbasi, atau mimpi basah pada malam sebelum sahur. Suara.com - Boleh tidak jika kita berpuasa tetapi masih dalam kondisi junub alias belum mandi wajib?
Kasus yang sering terjadi adalah, mereka dalam kondisi junub pada malam hari dan ketiduran tak sempat sahur, karena baru bangun sesudah masuk waktu Subuh. “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki waktu subuh, sementara beliau sedang junub karena berhubungan dengan istrinya.
“Haram bagi orang junub lima hal: shalat, membaca Al-Qur’an, memegang dan membawa mushaf, thawaf, serta berdiam diri di masjid.” (al-Qadli Abu Syuja’, Matn al-Taqrib, Semarang, Toha Putera, tanpa tahun, halaman 11).
- Saat bulan Ramadhan, mengatur waktu untuk bisa melakukan hubungan intim bagi pasangan suami istri harus diperhatikan. Kapan ya sebenarnya waktu yang tepat?Jika memungkinkan, mandi wajib bisa dilakukan sebelum sahur.
Ini supaya kondisi hati saat sahur sudah tenang dan Bunda bisa langsung lanjut salat Subuh sesudahnya. Tapi yang sering terjadi justru ketiduran sampai lewat waktu sahur dan imsak, ya.Dikutip dari NU Online, hadits riwayat Bukhari dan Muslim menceritakan pengalaman Rasulullah SAW yang masih dalam kondisi junub di pagi hari puasa sebagaimana keterangan istrinya.
Tetapi yang lebih utama adalah ia menyegerakan mandi wajib sebelum terbit fajar atau sebelum Subuh," (Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki).Ini berarti Bunda tak perlu khawatir jika tertidur dan belum sempat mandi wajib setelah imsak, puasa bisa tetap dilanjutkan. Oleh sebab itu, umat muslim yang masih dalam keadaan hadats besar saat masuk waktu Subuh, selama berniat maka puasanya sah dan tidak batal.Cek resep minuman segar kurma tamarin di video ini:.
Mimpi basah atau ihtilam merupakan hal alami pada laki-laki dan perempuan sebagai tanda kedewasaan. Ada kalanya ihtilam tidak disertai mimpi terlebih dahulu, tiba-tiba mendapati pakaian sudah basah oleh sperma.
Pada perempuan dan laki-laki yang mengalami mimpi basah saat puasa di tengah siang hari, menurut madzhab Syafi'i, atau pagi-pagi ia junub, puasanya sah, meskipun tidak mandi wajib, seperti ditulis dalam Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i oleh Syaikh Dr. Alauddin Za'tari. "Sesungguhnya Rasulullah SAW mendapati fajar dan beliau dalam keadaan junub setelah menggauli istrinya.
Ini juga berlaku pada perempuan, sebagaimana yang ditetapkan dalam hadits riwayat Muslim, ketika Ummu Salamah bertanya kepada Rasulullah SAW, "Apakah seorang wanita wajib mandi jika ia mengalami mimpi basah?". Air yang keluar pada perempuan hukumnya suci, diqiyaskan dengan sperma seorang lelaki.
Ketetapan perihal mandi wajib ini terdapat dalam hadits riwayat Ahmad, At-Turmudzi, Ibn Majah, dan Abu Dawud, dari Aisyah RA berkata,. Lalu Ummu Salim berkata, "Wanita melihat hal itu (sesuatu yang basah), apakah dia juga wajib mandi jinabat?".
Simak juga Video: Dicolek Lewat Mimpi, Kisah Husin Jaga Makam Habib Kwitang.
KABAR BANTEN-Puasa Rajab jangan lupa mandi wajib, yang bisa membuat ibadah tersebut tidak sah. Dalam melakukan mandi wajib atau mandi junub yang benar sebelum Puasa Rajab, bukan hanya niat tapi sudah ada tata cara yang harus diikuti dengan baik.
Baca Juga: Doa Niat Mengqadha Puasa Ramdhan di Bulan Rajab, Bisa Sekaligus Puasa Senin dan Kamis, Dapat Pahala Berlipat? Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari YouTube instaqwa, berikut niat dan tata cara mandi wajib sebelum puasa Rajab. Tujuan mandi wajib adalah untuk menghilangkan hadas besar yang ada pada diri seseorang.
Berikut tata cara mandi wajib atau junub yang baik dan benar.