Puasa Yang Dilakukan Umat Muslim Pada Tanggal Sembilan Dzulhijjah Adalah. Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang lebaran Iduladha, umat muslim biasanya melaksanakan puasa sunah arafah pada 9 Djulhijah. Puasa ini sangat dianjurkan bagi mereka yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.
Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Muslim bahwa Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu,” (HR Muslim). Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”.
Kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Untuk puasa sunnah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh hingga gelincir matahari atau Zuhur. Berikut ini lafal niat puasa sunnah Arafah di siang hari :. Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ. Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah SWT.”. Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : Puasa iduladha.
Maksud itu adalah harapan agar kaum muslimin menyimak dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh “Deklarasi ‘Arafah”, yaitu khutbah Nabi Muhammad saw. Khutbah ‘Arafah seperti terlihat di atas, sangat menekankan pada prinsip-prinsip kemanusiaan yang harus dijaga dan dihormati. Islam, seperti pernah diutarakan oleh filosof Muslim Prancis, Roger Graudy, memang memiliki pandangan dan visi yang mengagumkan mengenai HAM. Barangkali inilah makna dari imbauan Nabi Muhammad saw., yang diutarakan secara berulang-ulang pada sela-sela khutbahnya di Padang ‘Arafah itu.
Puasa pada hari ‘Arafah merupakan anjuran Nabi Muhammad saw., sebagaimana sabdanya seperti hadis tersebut di atas. mengharapkan agar kaum muslimin menyimak dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh “Deklarasi ‘Arafah”, yaitu khutbah Nabi Muhammad saw. Dan para ulama menilai makruh hukumnya berpuasa pada hari itu bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji. Islam mengajak umatnya untuk senantiasa bertaqarrub kepada Tuhan mereka lewat, antara lain, memanfaatkan momentum Hari Wukuf di ‘Arafah untuk melalukan puasa ‘Arafah secara khusyu’ dan ikhlas karena Allah swt., yang insyaallah jatuh besok, Kamis 30 Juli 2020 M. Bertepatan dengan tanggal 09 Dzulhijjah 1441 H. Demikian, wa Allah a'lam, semoga!
Sebelum Hari Raya Idul Adha, umat Islam dapat melakukan sejumlah puasa sunnah. Berbagai ibadah yang dilakukan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah mendapat keutamaan di sisi Allah, termasuk puasa sunah. Berikut tata cara dan niat puasa sunnah jelang Idul Adha.
PuasaDzulhijjah adalah puasa sunah yang dilakukan di bulanDzulhijjah termasuk puasaTarwiyah pada 8Dzulhijjah dan puasaArafahpada 9Dzulhijjah. Tata cara puasa Dzulhijjah adalah diawali dengan niat, lalu menahan diri dari hawa nafsu dan segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga tenggelam matahari.
Tata cara puasa Tarwiyah adalah dimulai dengan niat, lalu menahan hawa nafsu dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga tenggelam matahari di waktu Magrib. Itulah 3 puasa sunnah jelang Idul Adha yang dapat dilakukan oleh setiap muslim.
Selain berpuasa, amalan lain seperti bersedekah dan membaca Al-Qur'an juga bisa dilakukan.
Liputan6.com, Jakarta - Dzulhijjah bukan hanya identik dengan menyembelih hewan kurban dan ibadah haji. Banyak amalan lain yang bisa dilakukan di sepuluh hari pertama bulan tersebut, mulai dari perbanyak zikir, sedekah, dan membaca Al-Qur’an, serta amalan sunnah lainnya, salah satunya adalah puasa sunah mulai dari tanggal 1-9 Dzulhijjah, atau yang bertepatan dengan 1 - 9 Juli 2022 (jika Iduladha jatuh pada 10 Juli 2022).
Menurut Ustaz Muhamad Abror, pengasuh Madrasah Baca Kitab, Alumnus Pesantren KHAS Kempek Cirebon Mahasantri Ma’had Aly Sa’idusshiddiqiyah, yang dikutip dari laman NU Online, Rabu (29/6/2022), hadis tersebut mengungkapkan anjuran untuk memperbanyak amal ibadah pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, amal ibadah apa saja. Lebih tegas lagi, Syekh Zakaria al-Anshari (w. 1520 M) dalam Asnâ al-Mathâlib menjelaskan, pada tanggal satu sampai sembilan Dzulhijjah, disunnahkan untuk berpuasa. Untuk tanggal satu sampai tujuh disunnahkan bagi orang yang sedang menunaikan ibadah haji ataupun tidak, sementara tanggal delapan (hari Tarwiyyah) dan sembilannya (hari ‘Arafah), hanya disunnahkan bagi yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.
Oleh karena itu, berpuasa pada sembilan hari pertama bulan tersebut juga memiliki keutamaan tersendiri, antara lain:.
Dengan perbedaan ini, 9 Dzulhijjah atau puasa Arafah jatuh pada 9 Juli 2022 berdasarkan keputusan hasil sidang isbat yang digelar Kemenag. Sementara, pemerintah Arab Saudi menetapkannya pada hari ini, Jumat (8/7/2022) sekaligus sebagai jadwal bagi jemaah haji melakukan wukuf di Arafah. Bila menengok catatan sejarah, pensyariatan puasa Arafah lebih dulu ada dibandingkan dengan ibadah haji yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Meski demikian, Buya Yahya mengingatkan, sebetulnya kedua waktu pelaksanaan puasa Arafah yang ditetapkan oleh Arab Saudi maupun Indonesia adalah sah. Perbedaan waktu pelaksanaan puasa Arafah baik menurut momen wukuf di Arab Saudi maupun hasil sidang isbat dari pemerintah bukan merupakan ajang untuk saling menyalahkan.
Menyembelih hewan kurban menjadi satu di antara amalan yang sangat dianjurkan saat Iduldha tiba. Pemerintah Indonesia telah memutuskan hari raya Iduladha 2021 jatuh pada Selasa (20/7/2021). Namun, sebelum Hari Raya Iduladha, umat Muslim disunahkan melaksanakan puasa. Ibadah ini dianjurkan dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah atau sehari sebelumnya Idul Adha. Berikut ini bacaan niat puasa sunah menjelang Hari Raya Iduladha, seperti disadur dari Fimela, Rabu (14/7/2021).
"Tidaklah ada hari-hari yang amal shalih di dalamnya lebih Allah cintai dari hari-hari ini (maksudnya sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah). Setiap muslim bisa memperbanyak takbir dan dzikir di bulan Dzulhijjah, misal memanfaatkan momen sebelum sholat Idul Adha. Ibadah qurban sebaiknya dilakukan tiap muslim yang mampu di bulan Dzulhijjah saat perayaan Idul Adha.
Artinya: Dinarasikan Aisyah, Rasulullah SAW mengatakan, "Tidaklah pada hari nahr manusia beramal suatu amalan yang lebih dicintai Allah SWT daripada mengalirkan darah dari hewan kurban. Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah bisa dijadikan sebagai momentum untuk semakin memperkuat semangat dan melaksanakan sholat dengan cara terbaik. Yang dalam surat Al Kautsar, kita diperintahkan di hari itu untuk melaksanakan sholat Idul Adha.
Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan memperbanyak amal ibadah di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, seperti sedekah, membaca Al Qur'an, hingga puasa sunnah. Pelaksanaan puasa Dzulhijjah dilandaskan dari salah satu riwayat hadits yang dikisahkan oleh Hafshah binti Umar bin Khattab RA. Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama telah melaksanakan sidang isbat dan menetapkan Idul Adha 2022 jatuh pada Minggu, 10 Juli. Namun, sejumlah ulama memiliki pandangan dan menyepakati bahwa yang dimaksud dengan dosa dalam hadis tersebut merupakan dosa-dosa kecil.
Namun, puasa ini dianjurkan bagi mereka yang tidak bisa menunaikan ibadah haji untuk memenuhi panggilan Allah SWT di Baitullah. Jadi, letak geografis menjadi faktor utama yang membuat kedua negara tersebut mengalami perbedaan waktu melaksanakan Idul Adha.
Majelis Ulama Indonesia atau MUI menjelaskan bahwa perbedaan waktu Idul Adha adalah sesuatu yang biasa terjadi pada beberapa tahun sebelumnya.
[2] Arafah merupakan nama sebuah gunung, tempat Nabi Muhammad menyeru di depan kaumnya untuk yang terakhir kali. Pada 9 Zulhijah, sebelum zuhur, jemaah tiba di Arafah, sebuah dataran tandus sekitar 20 km (12 mi) timur Mekah,[6] di mana mereka berdiri dalam kewaspadaan kontemplatif: mereka berdoa, bertobat, dan menebus dosa masa lalu mereka, mencari belas kasih Allah, dan mendengarkan khotbah dari imam dari dekat Gunung Arafah,[7] yang berlangsung dari siang hingga matahari terbenam.
[6] Ini dikenal sebagai 'berdiri di hadapan Allah' (wuquf), salah satu kegiatan haji yang paling penting. [8][9] Di Masjid Namirah, jamaah melakukan salat Dhuhur dan Asar bersama pada tengah hari. Abu Qatada al-Ansari meriwayatkan bahwa Muhammad pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah; lalu dia berkata, "Puasa itu menghapus dosa satu tahun sebelum berpuasa dan satu tahun yang akan datang.".