Puasa Wajib Dilakukan Bagi Orang Islam Pada Bulan Ramadhan. Puasa adalah ibadah yang dilakukan dengan menahan diri dari segala hawa nafsu mulai terbit fajar sampai terbenam matahari, waktu Maghrib. Dalam Islam, ada 4 macam puasa wajib yang tidak boleh ditinggalkan.
Dikutip dari kitab Al-Fiqhul Islamy wa Adillatuhu oleh Wahbah Az-Zuhaili, ada 4 puasa yang wajib dilakukan bagi setiap muslim. Kata-kata yang terucap tersebut merupakan janji seorang hamba kepada Allah SWT.
Di antara contoh kemaksiatan tersebut antara lain membunuh karena kesalahan, membatalkan sumpahh, membatalkan puasa Ramadhan karena melakukan hubungan suami istri pada siang hari, dan zihar (menganggap istri seperti ibunya). Tetapi barangsiapa tidak mampu, maka (wajib) memberi makan enam puluh orang miskin.
Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Diisebutkan dalam sebuah hadits yang berasal dari Ibnu Umar ra. "Islam itu dibangun atas lima dasar: dua kalimat syahadat, mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, melaksanakan haji, dan puasa pada bulan Ramadhan.". Terkait puas, qadha berarti mengganti kekurangan hari dalam puasa wajib di bulan Ramadhan ketika seseorang tidak bisa melakukannya dengan sempurna karena ada halangan atau uzur yang diperbolehkan oleh syara'. "Barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain.
Saudara-saudara kita yang beragama lain bahkan penganut aliran kepercayaan sekalipun melaksanakan puasa. Disamping keutamaan-keutamaan puasa, dalam bulan Ramadhan Allah SWT juga menjanjikan pahala yang berlipat untuk ibadah atau perbuatan baik lainnya. Melalui puasa semoga kita menjadi manusia yang taat dan berkualitas.
Berikut ini penjelasannya dikutip dari buku "Bekal Ramadhan" oleh Ahmad Zarkasih, Lc. Jumhur ulama sepakat bahwa syarat wajib puasa yang pertama adalah beragama Islam. Seruan wajib untuk berpuasa bagi umat Islam adalah menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Sebagaimana disebutkan dalam Al Quran, bahwa seruan untuk berpuasa ditujukan kepada orang-orang yang beriman. Mereka yang belum sampai usia baligh seperti anak kecil tidak ada kewajiban untuk berpuasa Ramadhan. Syarat wajib puasa selanjutnya adalah orang yang berpuasa harus dalam keadaan mampu untuk melaksanakannya.
Menurut ijma' para ulama, wanita yang sedang haid dan nifas tidak diwajibkan untuk berpuasa. Adapun keutamaan puasa wajib bulan Ramadhan seperti disebutkan dalam hadits.
Salah satu amalan di bulan Ramadhan yang dapat dilakukan selain puasa adalah dengan cara memperbanyak sedekah. Oleh sebab itu, sudah semestinya sebagai umat Muslim untuk mencontoh beliau di bulan yang penuh barakah ini.
Mulai dari fajar hingga adzan magrib tiba, umat muslim juga diwajibkan untuk menahan hawa nafsu. Sebagaimana yang kita ketahui, menjalankan ibadah puasa dengan baik dan benar akan meningkatkan ketaqwaan bagi umat muslim.
Jika sekiranya orang yang telah memasuki lanjut usia tidak dapat menjalankan puasa Ramadan, maka puasa orang tua tidak wajib dilakasanakan.
Niat puasa Ramadan merupakan salah satu ibadah wajib yang harus ditunaikan karena juga termasuk kedalam rukun Islam. Untuk itu, kita harus memahami dengan baik mengenai bacaan niat puasa Ramadan, hukumnya, hingga syarat bagi seorang muslim.
Niat Puasa Ramadan. Berikut bacaan niat puasa Ramadan yang dapat dilafalkan seorang muslim. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, ‘Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada hadits,” (Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna). Hal ini menandakan betapa pentingnya umat Islam untuk menunaikan ibadah puasa di bulan suci Ramadan.
Hukum puasa Ramadhan terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi:. Melainkan juga harus mengerti dan memahami tentang syarat sahnya berpuasa di bulan Ramadan.
Diwajibkan kepada seluruh orang Islam yang beriman untuk melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan dengan tujuan agar menjadi orang-orang yang bertakwa, seperti dinyatakan pada QS Al-Baqarah 183 yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Bekaitan dengan datangnya bulan suci Ramadhan 1437 H ini tentunya diharapkan mampu menjadi pilar dan motivasi bagi seluruh pegawai dilingkungan DJKN untuk tidak bermalas-malasan bekerja tetapi berupaya meningkatkan disiplin diri dan etos kerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing, karena kita melakukan semua pekerjaan dengan niat karena Allah dan tentunya disertai doa agar apa yang kita kerjakan hendaknya selalu berada di jalan yang lurus dan diridhoi oleh Allah SWT.
Makna dan hikmah menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1437H. Melatih diri untuk tetap bersyukur kepada Allah SWT. Semua demikian jelas, maka dengan sampainya kita pada bulan Ramadhan, maka kita bersyukur bahwa kita masih diberi waktu oleh Allah SWT untuk menjalankan amal ibadah dengan pahala yang berlipat ganda. Hal ini ditunjukkan dengan diubahnya jam kerja di lingkungan DJKN, sehingga para pegawai dapat pulang lebih cepat agar memiliki waktu yang cukup untuk menyiapkan berbuka puasa di bulan Ramadhan.
Mengetahui bahwa ibadah puasa memiliki tujuan. Tujuan puasa Ramadhan adalah melatih diri kita agar dapat menghindari dosa-dosa di hari yang lain di luar bulan Ramadhan.
Umat muslim dan musliman menyadari bahwa setiap langkah kaki menuju masjid merupakan ibadah, menolong orang juga ibadah, berbuat adil pada manusia juga ibadah, tersenyum pada saudara termasuk ibadah, membuang duri di jalan juga ibadah, sampai tidurnya orang yang berpuasa merupakan ibadah, sehingga segala sesuatu yang baik kita jalankan dapat dijadikan ibadah. Dengan menjalankan ibadah puasa diharapkan kita mengetahui bahwa tiap kegiatan merupakan amal ibadah dalam kehidupan ini.
Selama Puasa pada bulan suci Ramadhan ini, kita dibiasakan menahan yang tidak baik dilakukan. Hal ini hendaknya dapat menjadikan diri lebih tabah tidak hanya pada saat puasa dibulan suci Ramadhan ini namun hendaknya tetap sabar dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pegawai DJKN. Oleh karena itu, dengan puasa Ramadhan kita hendaknya dapat menahan nafsu duniawi .