Puasa Utama Di Bulan Dzulhijjah. Awalnya sejumlah sahabat pernah bertanya langsung kepada Rasulullah SAW tentang keutamaan Puasa Arafah. Kepada para sahabat tersebut kemudian Rasulullah SAW menjelaskan tentang keutamaan Puasa Arafah. Sebagaimana diriwayatkan dalam Hadits Imam Muslim, salah satu keutamaan Puasa Arafah adalah menghapus dosa setahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.
Salah seorang sahabat bertanya 'Apakah lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah?'. Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid)'". Hadits keutamaan Puasa Arafah di atas dengan redaksi hampir sama juga diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah. Puasa Arafah merupakan salah satu amalan utama dari 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Puasa Arafah bulan ini sesuai hasil sidang Isbat Kementerian Agama jatuh pada tanggal 30 Juli 2020. Sebagian ulama berpandangan bahwa ibadah meski sunah harus diawali dengan membaca niat.
Keutamaaan yang Allah tetapkan di empat bulan haram tersebut adalah dilipatgandakannya pahala bagi seorang yang mengerjakan amalan shalih, sehingga seorang hamba akan lebih giat melakukan amalan kebaikan pada bulan-bulan tersebut. Dalam rangka menyambut bulan Dzulhijjah, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal shaleh karena pahala dari apa yang kita kerjakan akan dilipatgandakan oleh Allah .
Dari Ibnu Umar , dari Nabi bersabda, “Tidak ada kumpulan hari yang amal shaleh lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dikerjakan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Puasa Arafah dianjurkan bagi umat muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji di Makkah.
Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,. Para Jumhur ulama menafsirkan ayat tersebut dengan “Berqurbanlah pada hari Idul Adha (yaum an-Nahr). Perintah bertaubat dan tidak melakukan maksiat sudah menjadi kewajiban kita sebagai umat Islam untuk melaksanakan perintah tersebut, namun hal serupa ditekankan bagi umat Islam bertaubat dari berbagai dosa dan maksiat di awal bulan Dzulhijjah.
Artinya kita menyibukkan diri di awal bulan Dzulhijjah dengan amal-amal shaleh serta meninggalkan kezholiman terhadap sesama. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang“.
Di bulan ini, Muslim dianjurkan dan disunahkan untuk memperbanyak amal ibadah. Salah satunya puasa sunah Dzulhijja, tarwiyah dan Arofah.
Di awal bulan itu, Muslim disunahkan untuk menjalankan puasa sunah Dzulhijjah yakni puasa delapan hari di bulan Dzulhijjah tidak termasuk hari yang ke-10. Disebut tarwiyah karena pada waktu itu air sangat melimpah.
Puasa Arafah dan Tarwiyah sangat dianjurkan bagi Muslim yang tidak berkesempatan menunaikan ibadah haji, sehingga bisa ikut merasakan nikmat yang sedang dirasakan oleh para jamaah haji yang sedang menjalankan ibadah di Tanah Suci. “Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah.
Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya (menjadi syahid),” (HR Bukhari). Sedangkan puasa Arafah hanya disunnahkan bagi yang tidak berhaji.
Terdapat beberapa puasa sunah dan tanggal-tanggal penting pada bulan Zulhijah 1441 H/2020, termasuk Hari Raya Idul Adha. Pandemi virus corona membuat pemerintah Indonesia tidak memberangkatkan jemaah haji ke Arab Saudi. Ibadah lain seperti salat Idul Adha dan kurban pun dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Meski begitu, jemaah haji dan juga umat Islam lainnya tetap dapat menjalankan sejumlah amalan pada bulan Zulhijah untuk mendapatkan keridaan Allah SWT. Dalam tafsir Ibu Katsir, malam yang sepuluh itu diartikan 10 hari pertama di bulan Zulhijah. Setelah Idul Adha, terdapat Hari Tasyrik yang memiliki banyak keutamaan di sisi Allah.
Di hari ini dianjurkan untuk bersyukur pada nikmat Allah dengan berkurban serta makan dan minum. Selain berpuasa, amalan lain yang dapat dilakukan pada bulan ini adalah salat Idul Adha, berkurban, dan memperbanyak amal kebaikan.
Di bulan Dzulhijjah juga Allah akan melipatgandakan setiap amal kebaikan yang dilakukan oleh setiap orang. Begitupun amal kebaikan yang dilakukan di 3 bulan haram lainnya.
Baca Juga: Siapkan KK dan KTP! Cara Cek Bansos PKH Rp900 Hingga Rp3 Juta Sesuai Kriteria, Melalui Laman Resmi Kemensos.
Bahkan, Allah mengabadikan keutamaan 10 malam pertama di Bulan Dzulhijjah tersebut dalam al-Quran melalui surat al-Fajr. Allah berfirman: “Demi fajar, dan sepuluh malam (Dzulhijjah, Muharram, 10 malam terakhir Ramadhan).” (QS. Baca Juga: Cara Cek Daftar Penerima Bansos PKH Rp3 Juta, Berikut Kriteria Pelajar Hingga Lansia. Bahkan Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda: "Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah, dan tidak ada amal shalih yang di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada di sepuluh hari (Bulan Dzulhijjah) ini.".
Hari Raya Idul Adha tahun 2020 telah ditetapkan akan diperingati pada Jumat 31 Juli 2020. Suara.com - Hari Raya Idul Adha tahun 2020 telah ditetapkan akan diperingati pada Jumat 31 Juli 2020.
Jadwal puasa Sunnah bulan Dzulhijjah tersebut dapat disimak melalui artikel berikut ini. Keutamaan puasa ini sebagaimana yang tertulis dalam Hadits ialah dengan berpuasa Tarwiyah, dapat menghapus dosa satu tahun. Baca Juga: Idul Adha Sebentar Lagi, Yuk Intip Resep Tumis Daging Sapi Saus Tiram Ini.
Rasullullah SAW bersabda “Tidak ada hari-hari yang pada waktu itu amal shaleh lebih dicintai oleh Allah melebihi sepuluh hari pertama (di bulan Dzulhijjah)” (HR Muslim). Dilansir dari muslim.or.id, Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalani berkata, “Tampaknya sebab yang menjadikan istimewanya sepuluh hari (pertama) Dzulhijjah adalah karena padanya terkumpul ibadah-ibadah induk, yaitu shalat, puasa, sedekah dan haji, yang tidak terdapat pada hari-hari lainnya.”.
Menurut buku yang bertajuk Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa karya Ustadz Ali Amrin al-Qurawy, puasa tarwiyah merupakan puasa yang dilaksanakan pada hari Arafah, yaitu hari kedelapan pada bulan Dzulhijah. Sementara itu, hari kesembilan pada bulan Dzulhijjah adalah waktunya pelaksanaan puasa arafah.
Artinya jatuh pada Senin, 19 Juli 2021 menurut kalender Masehi. Kedua puasa ini dikerjakan bagi umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji.
"Barangsiapa berpuasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti sebulan. Jadi, jangan lupa berpuasa Tarwiyah dan Arafah ya, sahabat hikmah. Suasana Arus Balik Penumpang Kapal di Pelabuhan Parepare.
AYOCIREBON.COM -- Umat Islam sebentar lagi akan memasuki bulan Dzulhijjah yang merupakan salah satu bulan utama selain Radham dan Syawal karena terdapat banyak keutamaan, salah satunya Hari Raya Idul Adha. Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 2021 jatuh pada 20 Juli 2021. Keputusan tersebut tertuang dalam maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2021 Tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, Dan Zulhijah 1442 Hijriah. "Idul Adha (10 Zulhijah 1442 H) hari Selasa Pahing, 20 Juli 2021 M," bunyi salah satu point keterangan Muhammadiyah, Jumat (18/6/2021),dilansir Suara.com.
Simak beberapa amalan menyambut Idul Adha yang bisa dilakukan sepanjang Bulan Dzulhijah.