Puasa Tasu'a Dan Asyura Menurut Nu. Niat merupakan salah satu rukun puasa dan ibadah lain pada umumnya. Di samping qashad, seseorang juga menyebutkan hukum wajib atau sunah perihal ibadah yang akan dilakukan. Sedangkan hal lain yang mesti diingat saat niat adalah penyebutan nama ibadahnya (ta’yin). Sebagian ulama menyatakan bahwa seseorang harus mengingat ‘puasa sunah Asyura’ saat niat di dalam batinnya. Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â awil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ. Artinya, “Perkataan ‘Tetapi mencari…’ merupakan ungkapan yang digunakan di Mughni, Nihayah, dan Asna.

Bila ditanya, Imam An-Nawawi berkata di Al-Majmu‘, ‘Ini yang disebutkan secara mutlak oleh ulama Syafi’iyyah. Karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib (menurut madzhab Syafi’i). Artinya, “Aku berniat puasa sunah Tasu’a atau Asyura hari ini karena Allah SWT.” Wallahu a’lam.

Mengapa Dianjurkan Puasa Tasu'a dan Asyura? Berikut

Keterangan ini sebagaimana disampaikan Abi ‘Abdillah Muhammad bin Isma’il al-Bukhari dalam Sahih Bukhari, kitab al-Shaum, bab Man lam Yada’ Qaula al-Zur wa al-‘Amala bihi fi al-Shaum, nomor. Sebelumnya, Nabi Musa selalu mengajak Fir’aun untuk beribadah kepada Allah, tapi angkuh dan enggan menerima ajakan tersebut. Dari perkataan itu, betapa angkuh dan sombongnya Fir’aun, kemudian Allah melenyapkan di Laut Merah bersama pasukannya. Artinya: Dari Ibnu Abbaz bahwa Rasulullah Sallahu Alaihi Wasallam tiba di Madinah, dan mendapati seorang Yahudi dalam keadaan berpuasa pada hari Asyura. (Muslim ibn al-Hajjaj, Shahih Muslim, bab Shaumu Yaumi ‘Asyura, nomor 1130, Bairut: Dar Ihya’ al-Turath al-‘Araby, juz 2, halaman: 796 dan dengan redaksi berbeda dalam kitab Shahih Bukhari, kitab al-Shaum, bab Shiyam Yaumi ‘Asyura, nomor: 2004, Bairut: Dar Ibn Kathir, 2002, halaman: 480). (Imam Abi al-Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Nisaburi, Shahih Muslim, kitab al-Shiyam, bab Ayyi Yaumin Yusaamu fi ‘Asyura’, nomor 1134, Bairut: DKI, 1991, halaman 798 dan Ibnu Majah, Sunan Ibn Majah, penerbit Dar Ihya’ al-Kitab al-‘Arabiyah, bab Shiyam di Yaumi ‘Asyura, juz 1, halaman: 552).

Dalil Puasa Tasu'a dan Asyura

Bahkan ada yang ektrim menyebut bahwa puasa di dua hari itu dianggap tidak memiliki dasar dan bukan ajaran Islam. Dalam Kitab Irsyadul 'Ibad karya Syaikh Zainuddin Al Malibari dibahas secara khusus tentang kemuliaan hari Asyura. Sedangkan pendapat para ulama terdahulu menyebutkan bahwa pahala puasa Asyura adalah mendapatkan pengampunan tujuh puluh tahun dari dosa-dosa yang pernah dilakukan. Dan tentunya masih banyak sekali keutamaan-keutamaan hari Asyura yang dijelaskan dalam Kitab Irsyadul 'Ibad berdasarkan hadits-hadits Nabi Muhammad.

Melihat kemuliaan bulan Muharram ini, alangkah baiknya jika sebagai umat Islam melaksanakan amalan-amalan baik sebagaimana ajaran Rasulullah.

Besok Sunnah Puasa Asyura, Berikut Niat dan Keutamaannya

Puasa Tasu'a Dan Asyura Menurut Nu. Besok Sunnah Puasa Asyura, Berikut Niat dan Keutamaannya

Tahun baru Hijriyah 1443 jatuh pada Selasa, 10 Agustus 2021 sebagaimana diikhbarkan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU). Karenanya, hari ‘Asyura atau tanggal 10 Muharram jatuh pada esok, Kamis, 19 Agustus 2021.

Di hari ‘Asyura itu, umat Islam disunnahkan untuk menjalankan ibadah puasa. bersabda, “Puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar Ia mengampuni dosa setahun yang lalu”. Karena keutamaannya itu, bagi umat Islam yang memiliki kemampuan untuk menjalankan puasa agar dapat melaksanakannya. Untuk melaksanakan puasa ‘Asyura itu, umat Islam harus niat terlebih dahulu di malam harinya. Jika telah lewat pagi hingga sebelum matahari tergelincir ke Barat (zawal), umat Islam masih disunnahkan untuk memulai puasa ‘Asyura dengan membaca niatnya dalam hati.

Puasa Asyura: Sejarah, Peristiwa Penting, dan Dzikir-dzikir yang

Disebutkan dalam riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim bahwa Sayyidah Aisyah radliyallahu 'anha berkata: “Dulu kaum Quraisy berpuasa Asyura pada masa jahiliah. Diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad dari sahabat Ibnu Abbas radliyallahu 'anh, marfu' (disandarkan kepada Nabi Muhammad ﷺ) berkata, "Puasalah pada hari Asyura dan bedakanlah diri kalian dengan kaum Yahudi. Dari sahabat Abu Qatadah, bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar Ia mengampuni dosa setahun yang lalu” (HR at-Tirmidzi).

Dari sini akan timbul pertanyaan, kenapa puasa Asyura hanya dapat mengampuni dosa satu tahun yang lalu saja? Nah, dari sini kita tahu, bahwa segala sesuatu yang diberikan khusus untuk Nabi Muhammad ﷺ maka itu adalah spesial dan istimewa. Maka, apakah pantas umatnya yang selalu bergelimang dengan dosa ini tidak meminta ampun kepada Allah setiap harinya?

Hukum Puasa Asyura Tanpa Diawali Puasa Tasu'a Menurut

Puasa Tasu'a Dan Asyura Menurut Nu. Hukum Puasa Asyura Tanpa Diawali Puasa Tasu'a Menurut

Rembang Bicara - Puasa di bulan Muharram banyak dilakukan oleh umat Islam untuk mendapatkan keutamaan Muharram. Puasa yang biasa dilakukan adalah puasa Tasu'a pada 9 Muharram dan puasa Asyura pada 10 Muharram. Namun, banyak yang bertanya bagaimana hukum puasa Asyura tapi tidak puasa Tasu'a menurut mazhab Imam Syafi'i?

Berikut rembangbicara.com kumpulkan informasi untuk menjawab banyak pertanyaan tersebut. Baca Juga: Amalan Hari Tasu'a Bagi Muslimah yang Sedang Haid, Penuh Pahala dan Berkah. Dilansir dari NU Online, umat Islam dianjurkan untuk puasa pada 9 Muharram ( Tasu'a) dan 11 Muharram.

Hal ini bertujuan agar umat Islam tidak menyerupai kaum Yahudi yang hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Namun, menurut mazhab Imam Syafi'i, puasa Asyura saja tanpa melaksanakan puasa sebelum dan sesudanya tidak masalah.

Baca Juga: Niat Mandi Asyura Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan, Dipercaya Terbebas dari Penyakit Selama Satu Tahun.

Sejarah Lengkap dan Hadist Puasa Tasu'a dan Asyura Menurut

Puasa Tasu'a Dan Asyura Menurut Nu. Sejarah Lengkap dan Hadist Puasa Tasu'a dan Asyura Menurut

Rembang Bicara - Umat Islam sangat dianjurkan mengerjakan sunnah Rasulullah Nabi Muhammad SAW, disamping taat melaksanakan ibadah wajib. Sebentar lagi akan tiba waktu untuk mengerjakan puasa sunah Asyura dan Tasu'a pada 9 dan 10 Muharram.

Syarat Wajib Mendapat BPUM BRI di eform.bri.co.id Mendapatkan 1,2 Juta. Sejarah Puasa Tasu'a dan Asyura. Dikutip dari NU Online, Puasa Tasu'a dan Asyura berawal dari peristiwa Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah ke Madinah pada Rabiul Awal. Setelah beberapa bulan di Madinah, Nabi melihat orang-orang Yahudi di Madinah puasa Asyura pada 10 Muharram. Ibnu Abbas seorang sahabat, saudara sepupu Nabi yang dikenal sangat ahli dalam tafsir Al-Qur’an meriwayatkan bahwa saat Nabi berhijrah ke Madinah, beliau menjumpai orang Yahudi di sana mengerjakan puasa Asyura. Nabi pun bertanya tentang alasan mereka berpuasa.

Ini Dasar, Tata Cara dan Niat Puasa Tasu'a dan Asyura 9-10

Puasa Tasu'a Dan Asyura Menurut Nu. Ini Dasar, Tata Cara dan Niat Puasa Tasu'a dan Asyura 9-10

JAKARTA, suaramerdeka-banyumas.com- Tanggal 9-10 Muharam sebagai hari Tasu'a dan Asyura masih sekitar seminggu depan, karena Selasa 10 Agustus sesuai Lembaga Falakiyah PBNU ditetapkan menjadi awal 1 Muharam 1443 Hijriyah atau Tahun Baru Islam 2021 ini. Tapi alangkah baiknya jika ingin mempersiapkan ibadah sunah berupa Puasa Tasu'a dan Asyura, anda mempersiapkan fisik, hingga mengetahui tata cara niat puasa sunah Tasu'a dan Asyura. Dalam HR Riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.”. Baca Juga: NU Tetapkan Awal Tahun Baru Hijriyah 1443 Jatuh Selasa, 10 Agustus. Menurut Imam Nawawi, hadits tersebut merupakan dasar hukum atau dalil yang sangat jelas bahwa bulan yang paling utama untuk berpuasa setelah Ramadhan adalah puasa Muharram. Dikutip dari NU online, di dalam Kitab Fiqhul Islam wa Adillatuhu juz 3, Wahbah Az Zuhaili mengatakan, puasa Tasu'a disepakati oleh para ulama termasuk jenis ibadah Tathawwu' atau sunnah.

Puasa ini dikerjakan pada tanggal 9 Muharram. Puasa Asyura merupakan ibadah sunnah yang dapat menghapuskan dosa satu tahun yang telah lalu.

Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura, Niat serta Artinya

Puasa Tasu'a Dan Asyura Menurut Nu. Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura, Niat serta Artinya

Seperti halnya yang sudah dilaksanakan oleh Rasulullah, hingga anjuran itu sampai kepada kita. Sebelumnya, Nabi Musa selalu mengajak Fir’aun untuk beribadah kepada Allah, tapi angkuh dan enggan menerima ajakan tersebut.

Dari perkataan itu, betapa angkuh dan sombongnya Fir’aun, kemudian Allah melenyapkan di Laut Merah bersama pasukannya. Dalam penjabarannya, K. Fahor menjelaskan bahwa puasa Asyura menjadi penebus dosa-dosa satu tahun yang telah terlewati.

Dia juga mengatakan ada tiga amalan yang baik dilakukan pada saat tiba Tasu’a dan ‘Asyura, yaitu: 1. Artinya, “Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT.”.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”.

Related Posts

Leave a reply