Puasa Tasua Ada Pada Bulan. Rasulullah SAW sendiri menganjurkan umat Islam untuk menjalani kedua puasa tersebut di bulan Muharram. Sementara menurut hadis riwayat muslim yang disampaikan Imam Nasai disebutkan bahwa puasa Muharram dilakukan untuk menghapus dosa. Dari sini, umat Islam dianjurkan melakukan puasa Muharram, khususnya di hari-hari utama, yaitu puasa Tasua pada 9 hari pertama atau 9 Muharram yang jatuh pada Minggu, 7 Agustus 2022. Bangsa Yahudi melakukan puasa Asyura sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Musa.
Nabi Musa melakukan puasa tersebut sebagai rasa terima kasih karena Allah menenggelamkan Firaun dan pasukannya. Artinya: Aku berniat puasa sunah Tasu'a pada hari ini karena Allah SWT.
Keutamaan puasa Asyura adalah sebagai pelebur dosa di tahun yang lalu. Sementara para ulama menyebutkan keutamaan puasa Asyura karena bisa mengampuni dosa-dosa selama 60 tahun.
Di salah satu bulan yang suci ini, umat Islam dapat mengerjakan ibadah sunnah yaitu puasa Tasu'a dan Asyura. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Imam Muslim yang berasal dari Abu Hurairah ra. Dikutip dari buku "Syarah Riyadhush Shalihin Jilid 4" oleh Pustaka Imam Asy-Syafi'i, berikut beberapa hadits yang menerangkan tentang keberadaan kedua puasa tersebut. Dikutip dari buku Panduan Muslim Sehari-hari oleh Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha, keutamaan berpuasa pada hari Asyura, hari kesepuluh bulan Muharram adalah diampuninya dosa satu tahun yang telah lalu.
Keutamaan ibadah sunnah ini disebutkan dalam hadits Imam Muslim, Abu Qotadah Al Anshori mengatakan:. Artinya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Tonton juga Video: Heboh Kelompok 'Rambut Merah' di Cianjur Tak Wajibkan Salat-Puasa.
PADA bulan Muharram umat Islam disarankan untuk melaksanakan amalan sunnah. Baca juga: Bacaan Niat Puasa Senin-Kamis Lengkap dengan Terjemahan dan Keutamaannya. Makan sahur lebih utama dicoba menjelang masuk waktu subuh, saat sebelum imsak. Sama seperti ibadah puasa lainnya, baik wajib maupun sunnah, kita harus bisa menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum, dan perbuatan lain yang dapat merusak maupun membatalkan puasa. Selain menahan, penting juga untuk diingat adalah menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. “Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati taasuu’aa sunnatan lillahi ta’ala.”.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tasua esok hari karena Allah SWT.”. “Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.” (HR Muslim)”.
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): ‘Puasalah kalian pada hari Asyura dan berbedalah dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya’.” (X-10).
Puasa Tasu'a dan Asyura adalah ibadah sunnah yang bisa dikerjakan pada bulan Muharram. Puasa tersebut jatuh pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Di bulan Muharram, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan ibadah sunnah, seperti puasa. Di dalam Kitab Fiqhul Islam wa Adillatuhu juz 3, Wahbah Az Zuhaili mengatakan, puasa Tasu'a disepakati oleh para ulama termasuk jenis ibadah Tathawwu' atau sunnah.
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits Imam Muslim, Abu Qotadah Al Anshori mengatakan:. Artinya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, "Puasa 'Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.". Artinya: "Saya niat puasa hari tasu'a, sunnah karena Allah ta'ala.".
Artinya: "Saya berniat puasa sunah Asyura karena Allah Lillahi ta'ala".
"Sungguh, jika aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tanggal 9 dan 10," (HR al-Khallal dengan sanad yang bagus dan dipakai hujjah oleh Ahmad). Sedangkan menurut jumhur, tidak ada masalah jika hanya pada tanggal 10 Muharram atau puasa Asyura. Bahkan, Wahbah az-Zuhaili menyebut puasa Asyura lebih dianjurkan, sebab Nabi SAW bersabda, "Aku berharap dengannya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahan di tahun sebelumnya.".
Selanjutnya, perbedaan terletak dari bacaan niat puasa Tasua dan Asyura. Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu'a pada hari ini karena Allah SWT.".
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura karena Allah SWT.". Berdasarkan Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah, sebelum Islam datang, bangsa Quraisy selalu berpuasa pada hari Asyura. Nabi Muhammad SAW menyuruh umat Islam untuk berpuasa Asyura hingga hampir mewajibkannya.
Nah, itulah perbedaan antara puasa Tasua dan Asyura beserta sejarah singkatnya. Momen Kepanikan Warga Israel Saat Sirene di Tel Aviv Berbunyi.
Wahbah az-Zuhaili mengatakan dalam Fiqhul Islam wa Adillatuhu Juz 3, Tasu'a dan Asyura adalah hari di bulan Muharram yang paling dianjurkan untuk berpuasa. Berkaitan dengan pelaksanaan keduanya, menurut jumhur, tidak ada masalah jika mengkhususkan puasa hanya pada tanggal 10 (Asyura). Bahkan, Wahbah az-Zuhaili menyebut, puasa Asyura lebih dianjurkan, sebab Nabi SAW bersabda, "Aku berharap dengannya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahan di tahun sebelumnya.". Kesunnahan puasa tiga hari sekaligus ini juga dijelaskan Imam Syafi'i dalam Kitab al-Umm dan al-Imlaa'. Namun, Imam Syafi'i juga mengatakan, tidak masalah apabila hanya mengerjakan puasa Asyura saja. Nur Solikhin mengatakan dalam Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah, sebelum Islam datang, bangsa Quraisy selalu berpuasa pada hari Asyura.
Oleh karena itu, beliau menyuruh umat Islam untuk berpuasa Asyura hingga hampir mewajibkannya. Begitu pula dengan umat Islam, yakni berpuasa sebagai bentuk penghormatan atas kemenangan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Musa AS. Hal ini bersandar pada sebuah hadits yang berasal dari Ibnu Abbas, ia berkata:.
Salah satu keutamaan puasa Asyura adalah dapat menghapus dosa setahun yang lalu.
KABAR PRIANGAN - Salah satu keutamaan Puasa Tasua dan Puasa Asyura pada Bulan Muharram adalah mendapatkan pahala berlipat ganda. Umat muslim dianjurkan banyak melakukan kebaikan pada bulan Muharram, termasuk melaksanakan ibadah sunnah seperti Puasa Tasua dan Puasa Asyura.
Umat Islam dianjurkan melaksanakan Puasa Sunnah selama tiga hari yaitu tanggal 9, 10, 11 Muharram yang dikenal juga dengan nama Puasa Tasua dan Puasa Asyura. Baca Juga: Doa Puasa Tasua dan Puasa Asyura, Lengkap Dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:. Baca Juga: Live Timnas Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16 2022.
Ini Jadwal Acara Indosiar Sabtu 6 Agustus 2022.
Liputan6.com, Purwokerto - Pada bulan Agustus 2022 ini umat Islam mendapat berkah, karena nyaris bersamaan dengan tibanya bulan Muharram. Bulan ini adalah salah satu bulan mulia dan disunahkan melakukan amalan-amalan termasuk puasa sunah. Puasa sunah pada bulan Muharram, di antaranya puasa Muharram, puasa Tasua dan Puasa Asyura.
Dalam kalender masehi (syamsiyah), puasa Tasua dan Puasa Asyura jatuh pada tanggal 7-8 Agustus 2022. Sebagaimana puasa sunah lainnya, puasa yang dilakukan pada bulan Muharram memiliki syarat dan rukun. Di antaranya adalah niat.
Karena puasa sunah, niat puasa Asyura, Tasua maupun puasa Muharram bisa dilakukan pada pagi atau siang hari, asal orang tersebut belum makan dan minum serta melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Adapun niat puasa Tasua adalah:. Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ.