Puasa Syawal Atau Puasa Ganti Dulu. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah perayaan Idul Fitri, disunnahkan untuk menjalankan puasa di bulan Syawal. Direktur Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat, mengatakan bahwa memang ada perbedaan pendapat tentang hal tersebut.

Pendapat ini merujuk pada kewajiban puasa qadha bersifat tarakhi, yakni boleh ditunda atau diakhirkan hingga menjelang masuknya bulan Ramadhan tahun berikutnya. Dengan demikian, pendapat ini menekankan untuk membayarkan hutang puasa lebih dulu yang sifatnya wajib. Namun demikian, Ustaz Sarwat menjelaskan bahwa sebagian ulama meragukan kekuatan hadits tersebut. Ia mengatakan, ketika para mufti di Arab Saudi berfatwa tentang haramnya puasa enam hari bulan Syawal bagi mereka yang belum membayar hutang puasa Ramadhan, maka pendapat mereka itu sangat dipengaruhi oleh latar belakang mazhab Al-Hanabilah yang banyak dianut masyarakat Arab Saudi.

Menurutnya, tidak ada keharusan untuk bersikap merasa paling benar, sebab hukumnya sendiri memiliki beberapa pendapat yang berbeda. Sementara itu, Agus Arifin dalam buku berjudul "Step By Step Fiqih Puasa Edisi Revisi" menyebutkan hal sama terkait perbedaan pendapat soal mana yang harus didahulukan antara puasa sunnah enam hari bulan Syawal dan membayar qadha. Dikatakan, bahwa mengqadha puasa berkaitan dengan kewajiban (dzimmah) dan seseorang tidak mengetahui apakah ia masih lama hidup atau akan mati.

Pendapat ini diperkuat dengan perkataan Sa'id bin Al Musayyib mengenai puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah.

Puasa Syawal atau Qadha Puasa Ramadhan Terlebih Dahulu

Puasa Syawal Atau Puasa Ganti Dulu. Puasa Syawal atau Qadha Puasa Ramadhan Terlebih Dahulu

Anggota Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), KH Hamdan Rasyid, menjelaskan, puasa enam hari Syawal memiliki keutamaan yang istimewa, seperti yang diterangkan Rasulullah SAW dalam sabdanya:. Lebih lanjut, lulusan doktoral ushul fikih UIN Jakarta ini menyarankan untuk mendahulukan ibadah fardhu, seperti membayar hutang puasa Ramadhan, sebelum melakukan puasa sunnah Syawal. Dia juga menganjurkan agar hutang (qadha) puasa Ramadhan, disegerakan, dan lebih baik lagi jika dapat ditunaikan di bulan Syawal. “Tentu seharusnya mendahulukan yang wajib, karena ibadah itu selalu memprioritaskan yang Fardhu, jadi bagi siapapun yang punya hutang puasa ramadhan, baik karena bepergian (musafir), hamil, haid, sakit, atau lainnya, itu sebelum dia puasa sunnah Syawal, sebaiknya dahulukan membayar qadha puasanya, baru setelahnya puasa sunnah Syawal,” jelasnya.

Tapi lebih afdal kalau dikerjakan di bulan Syawal,” sambungnya. Dia juga menegaskan bahwa kedua niat puasa tersebut tidak dapat digabungkan.

Adapun pengerjaan puasa Syawal, menurut mantan anggota KPU DKI ini tidak harus dilakukan secara berturut-turut. Selain untuk mendulang pahala, puasa Syawal, kata Kiai Hamdan, juga berguna sebagai penyempurna ibadah yang mungkin belum maksimal saat Ramadhan. Puasa Syawal, kata dia, juga difungsikan sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Puasa Syawal dan Qadha Puasa Ramadhan, Mana yang Harus

Puasa Syawal Atau Puasa Ganti Dulu. Puasa Syawal dan Qadha Puasa Ramadhan, Mana yang Harus

Selesai bulan Ramadhan, umat Islam disunahkan menjalankan ibadah Puasa Syawal selama 6 hari. Artinya: Abu Ayyub al-Ansari RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Dia yang berpuasa selama Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus menerus.". Namun, adakalanya sebagian muslim punya utang puasa yang harus dibayar selepas Ramadhan. Jika sudah lunas, umat Islam bisa melanjutkannya dengan Puasa Syawal. Terkait menggabungkan Puasa Syawal dengan melunasi utang Ramadhan, umat Islam sebaiknya tidak melakukan hal tersebut. Mufti dari Leicester, Inggris, tersebut mengutip pendapat dalam Fatawa Darul Uloom Deoband.

Jika terlanjur menggabungkan keduanya, maka niat utama adalah membayar utang Puasa Ramadhan. Saat melunasi utang, diharapkan umat Islam memperoleh berkah Syawal dari Allah SWT.

Mana yang Harus Didahulukan, Puasa Syawal atau Bayar Utang

Puasa Syawal Atau Puasa Ganti Dulu. Mana yang Harus Didahulukan, Puasa Syawal atau Bayar Utang

Mengingat, 1 Syawal 1442 H atau Idul Fitri 2021 jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021. Puasa enam hari di bulan Syawal hukumnya sunah.

Baca juga: Perut Membuncit Setelah Lebaran? 12 Tips Ini Bisa Bantu Hilangkan Lemak di Perutmu.

Pejabat Penyuluh Agama Islam Kemenag Surakarta, Mufti Addin, menyampaikan, utang puasa Ramadan dibayar terlebih dahulu sebelum menunaikan puasa Syawal. Menurutnya, orang yang membayar utang puasa Ramadan diharapkan masih sempat menunaikan puasa di bulan Syawal.

Apabila tidak sempat puasa Syawal karena mendahulukan membayar utang puasa Ramadan, umat Muslim tetap akan mendapat pahala karena sudah punya niat sebelumnya.

Lebih Baik Puasa Syawal atau Puasa Ganti (Qadha) Terlebih

Puasa Syawal Atau Puasa Ganti Dulu. Lebih Baik Puasa Syawal atau Puasa Ganti (Qadha) Terlebih

Hal ini ditentukan berdasarkan sidang isbat Kementrian Agama yang mengumumkan bahwa Idul Fitri 1440 H jatuh pada hari Rabu (5/6/2019). Di bulan ini, ada amalan yang sangat dianjurkan yakni Puasa Syawal.

Puasa ini dikerjakan selama enam hari di bulan Syawal. Dalam salah satu hadist, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun”(HR.

Dalam riwayat tersebut dijelaskan bahwa setelah menyelesaikan puasa Ramadhan dan dilanjutkan berpuasa selama enam hari di bulan Syawal, maka bagi yang melakukan akan seperti berpuasa selama setahun.

Mana yang Harus Didahulukan, Qadha Puasa Ramadhan atau

Puasa Syawal Atau Puasa Ganti Dulu. Mana yang Harus Didahulukan, Qadha Puasa Ramadhan atau

Tidak sedikit yang sulit menentukan mana yang harus lebih utama dilaksanakan, puasa Syawal atau qadha. ?

Mengenai perkara tersebut, beberapa ulama memang mempunyai perbedaan pendapat.

Bolehkah Niat Berpuasa Syawal sekaligus dengan Qadha Puasa

Puasa Syawal Atau Puasa Ganti Dulu. Bolehkah Niat Berpuasa Syawal sekaligus dengan Qadha Puasa

Namun, muncul pertanyaan, apakah yang lebih dulu diutamakan, membayar utang puasa Ramadan atau melakukan puasa Syawal? Seperti dikutip dari islam.nu.or.id, orang-orang yang memiliki utang puasa Ramadan dianjurkan untuk mengqadha segera utang puasanya. ولو صام في شوال قضاء أو نذرا أو غير ذلك ، هل تحصل له السنة أو لا ؟ لم أر من ذكره ، والظاهر الحصول.

لكن لا يحصل له هذا الثواب المذكور خصوصا من فاته رمضان وصام عنه شوالا ؛ لأنه لم يصدق عليه المعنى المتقدم ، ولذلك قال بعضهم : يستحب له في هذه الحالة أن يصوم ستا من ذي القعدة لأنه يستحب قضاء الصوم الراتب ا هـ. Artinya, “Kalau seseorang mengqadha puasa, berpuasa nazar, atau berpuasa lain di bulan Syawal, apakah mendapat keutamaan sunah puasa Syawal atau tidak? Alhafiz Kurniawan menjawab, saya tidak melihat seorang ulama berpendapat demikian, tetapi secara zahir, orang yang berpuasa qadha di bulan Ramadan, tetap mendapatkan nilai puasa Syawal.

Tetapi memang ia tidak mendapatkan pahala yang dimaksud dalam hadis khususnya orang luput puasa Ramadan dan mengqadhanya di bulan Syawal karena puasanya tidak memenuhi kriteria yang dimaksud. Karena itu, sebagian ulama berpendapat bahwa dalam kondisi seperti itu ia dianjurkan untuk berpuasa enam hari di bulan Dzul qa’dah sebagai qadha puasa Syawal. Meski demikian, tetap dianjurkan mengqadha puasa Ramadan terlebih dahulu, sebelum berpuasa Syawal.

Lebih Dahulu Mana, Puasa Syawal atau Mengganti Puasa Ramadhan

Puasa Syawal Atau Puasa Ganti Dulu. Lebih Dahulu Mana, Puasa Syawal atau Mengganti Puasa Ramadhan

Permasalahan muncul ketika seseorang punya hutang puasa bulan Ramadhan karena melewatkan beberapa hari dengan atau tanpa alasan tertentu. Pertama, Boleh puasa Syawal terlebih dahulu sebelum mengqodlo' tanpa disertai kemakruhan. Demikian pula puasa-puasa sunah lain juga boleh dilaksanakan sebelum puasa qadla' Ramadhan terselesaikan.

Kedua, makruh berpuasa Syawal sebelum menyelesaikan qadla' Ramadhan. Para ulama dalam golongan pertama dan kedua ini berpendapat bahwa waktu qodlo' itu luas, bisa dilaksanakan sepanjang tahum sedangkan puasa Syawal hanya satu bulan saja, oleh karena itu keduanya membolehkan puasa Syawal terlebih dahulu sebelum qodlo'.

Pendapat ini merupakan salah satu pendapat dalam madzhab Hanbali dengan berargumen bahwa sesuatu yang sunnah tidaklah boleh didahulukan atas perkara wajib. Baca Juga: Toke Sawit Tega Tembak Teman Hingga Tewas di Siang Bolong Karena Kehilangan Power Bank. Baca Juga: Seorang Bocah Menangis Haru Karena Dibelikan McDonald untuk Pertama Kali oleh sang Ibu.

Related Posts

Leave a reply